chapter 28👟

33 3 3
                                    


Hening, dia tidak berbicara sama sekali bahkan suara ketukan kaki yang ia hentakkan dengan pelan pada lantai mampu menggema diruangan ini dan agar ia tidak pegal karna keadaannya sedang berdiri kini dinding ber temakan gold itu ia jadikan sandaran punggungnya lalu satu tangan ia coba masukan kedalam saku celana dan satunya lagi ia gunakan untuk memegang handphone

Jika kalian sadar kini raut nya terlihat sedang bingung karna dahinya ia buat menjadi mengkerut ditambah lagi dengan tatapan heran tertuju pada handphone nya

"Kok gak diangkat angkat si padahal gue mau ajak dia jalan"

Satu kalimat itulah yang terus saja ia ucap ulang ketika sambungan telepon nya hanya terjawab oleh operator saja

Lalu karna ia yang terus mencoba menelpon hampir menembus belasan kali dan sama sekali tak ada jawaban ia pun mulai merasa khawatir dan setelahnya ia memasukkan benda pipih itu kedalam sakunya dan tanpa berpikir panjang ia langsung membawa helm untuk menaiki motor yang terpakir manis diparkiran apartement ini

Dan saat ia sudah sampai didekat motornya ia langsung menaiki motor besar itu lalu dengan perlahan ia menghidupkan mesinnya dan berlalu dari sana dengan kecepatan sedang menuju ke suatu tempat

Namun selama di perjalanan ia terus saja bergumam sendiri

"Semoga aja gak ada apa apa lagian tuh anak ngapain si pake matiin handphone nya segala"

"Kalo semisal dia ada dirumah terus gue ajak jalan, dia bakal seneng gak ya?"

"Hahaha.. Bakal lah secara kan gue nya ganteng"

Gumamnya sendiri seraya terkekeh pelan dibalik helm nya.

***

Tokkk.. Tokkk

Tokkk.. Tokk

Dita tidak mengidahkan suara ketukan itu sama sekali dan ia terus saja berkutik dengan alat make up didepan nya

Iyaa, Dita sedang bersiap sekarang karna ia akan berangkat untuk menjenguk sang ibu yang sedang dirumah sakit

Jika harus jujur sebenarnya dita tidak suka dengan alat make up namun karna ini weekend dan ia akan bertemu sang ibu jadi tidak ada salahnya kan ia berdandan sedikit karna hanya polesan krim, bedak dan tak lupa lipstik yang tidak terlalu mencolok ia oleskan pada bibir mungilnya iyaa hanya itu saja namun membutuhkan waktu yang lama karna wajarlah ia jarang sekali memakai barang itu dan selalu tampil natural

Tokkk tokkk

Tokkk tokkk

Dan suara ketukan kali ini mampu membuat dita merasa kesal untung saja ia sudah siap dan ketukan itu tidak bisa menganggunya berdandan lalu dengan spontan ia beranjak dari kursi riasnya dan berlalu dari sana menuju ke pintu utama untuk melihat siapa yang mengetuk pintu rumahnya

Tokk tokkk

Ceklekk

Saat orang itu kembali mengetuk dan saat itu juga dengan perasaan kesal dita langsung membukanya namun setelah pintu itu terbuka ia mendapati seorang laki-laki dengan setelan kaos oblong berwarna putih dibalut oleh jaket lepis dengan celana jins yang menempel pas di kakinya ditambah sepatu snekers putih dan tak lupa rambut yang terlihat acak acakan namun menambah kesan cool terhadap nya itulah yang dita lihat

Lalu mereka berdua bertatap sejenak lantas setelahnya Eric tersenyum tipis karna rasa khawatir yang ia rasakan tidak nyata karna dita kini baik baik saja bahkan.. Terlihat sangat cantik dengan penampilan nya dan sekarang yang ada dipikirannya adalah Semoga saja dita terpesona melihat dirinya yang berdandan cool seperti ini

Viona & Anggara Where stories live. Discover now