chapter 40👟

33 4 3
                                    


Pukul 09.45

Eric tampak membantu Dita untuk turun dari motor besarnya karna tadi pagi saat ia menghampiri Dita ke rumah, Dita sudah terlihat rapi dengan pakaiannya dan setelah Eric bertanya ternyata Dita ingin berangkat menuju ke rumah sakit untuk memberitahukan soal papanya yang telah tiada jadi yasudah Eric langsung mengantarkan Dita kesini.

Menyakitkan memang tapi mau bagaimana lagi saat Eric mendengarkan berita tersebut ia juga merasa terkejut apalagi jika diberi tahukan kepada ibu dari Dita

"Ayo Ric" Ucap Dita

"Lo pelan pelan jalannya ya" Jawab Eric

Dita menganggukan kepalanya lalu mereka berjalan pelan menuju ruang sang ibu yang pernah diberi tahukan oleh suster waktu itu

Sampai akhirnya mereka tiba didepan pintu ruangan rawat sang ibu Dita masih saja terlihat murung ia hanya tidak sanggup jika melihat reaksi ibunya yang pasti akan mempengaruhi kondisinya tapi tak apalah dari pada sang ibu tau berita ini dari orang lain lebih baik ia sendiri yang menyampaikannya dengan perlahan

"Dit.. Lo harus kuat" Ucap Eric

Dita menoleh "iya Ric" Jawabnya lalu Dita pun memutar knop pintu itu dan alhasil pintunya terbuka

Mereka lantas memasuki ruangan ini, perasaan khawatir menjadi penyambut untuk Dita setelah ia melihat sang ibu yang sedang terdiam dikursi roda seperti biasanya seraya menatap kearah jendela yang tembus langsung dengan taman disana

Hingga saat Dita sampai dihadapan sang ibu, matanya mulai memanas karna ia tidak tau harus menceritakan hal ini dari mana

"Dit.. Lo pasti bisa" Eric tampak tersenyum menyemangati yang diangguki pelan oleh Dita

Ia lantas berjongkok untuk mempermudahkannya berinteraksi dengan sang ibu

"Maaa.. Ini Dita" Ucapnya lirih seraya memegang tangan sang ibu

Lalu sang ibu menoleh kearahnya "Mas Bram.."

Deg!

Jika sudah begini sanggup kah Dita untuk mengatakannya? Sanggupkah ia melihat sang ibu yang harus mendengar kabar buruk ini jikalau ia memberitahu pun akankah sang ibu paham dari ucapannya?

"Maaa mama harus kuat yah" Ucap Dita meneteskan air mata

"Mas Bram.. " Hanya itu jawabnya

"Maa papa.. Papa hiks" Dita mencoba untuk mengucapkannya

"Papa udah meninggal maa papa jatuh dari pesawat.. Hiks"

Dengan spontan Dita langsung mendekap sang ibu dihadapan Eric yang memejamkan matanya seraya menundukkan kepalanya karna ia tidak tega melihat Dita yang menangis

"Hikss.. Mama harus kuat ya" Lirih Dita seraya melepaskan dekapannya

"Mas Bram?" Ucap sang ibu Tiba-tiba dengan intonasi seakan memanggil

"Mas.. Bramm..?" Panggilnya lagi seraya menoleh kesana kemari

"Hikss mahh hikss..mama" Dita menangis seraya menggelengkan kepalanya

"MAS BRAMMMMM?" Sang ibu dengan seketika berteriak histeris

"AAAAAAAAA MAS BRAMMMM" Teriaknya lagi dengan tangan menarik rambutnya ditambah kaki yang ia hentakkan pada kursi roda

"Maaaa... Mama" Dita mulai menangis sejadi-jadinya

Benarkan dugaan nya? Sang ibu pasti berteriak histeris seperti ini dan berakhir menyakiti dirinya sendiri

"Mama hiks.. " Ucap Dita lagi seraya memegang lengan Sang ibu berupaya menenangkan

"Ricc mama" Eric sontak berjongkok dan mencoba menenangkan

Viona & Anggara Where stories live. Discover now