chapter 29👟

47 3 5
                                    

"Dit lo gak papa kan?" Tanya Eric ditengah keheningan

Dita lantas terbangun dari pejaman matanya lalu ia menoleh pelan pada Eric dan mencoba tersenyum

"Enggak ric gue gak papa kok" Jawab dita

"Ummmm.. Ric maaf lo tunggu disini aja ya gue pengen berdua dulu sama nyokap" Lanjutnya seraya menunjuk kearah pintu

"Iya gak papa dit tapi lo beneran gak papa kan?" Tanya Eric untuk memastikan dengan alis dinaikkan keatas

"Gue beneran gak papa ric lebay lo" Jawab dita terkekeh kecil

"Yaudah kalo gitu gue masuk dulu lo tunggu disini atau.. Noh duduk disitu" Ucap dita lagi seraya menunjuk kearah tempat sampah berukuran tinggi di pinggir kursi yang tersedia disana

Eric lantas menoleh kebelakang untuk mengikuti arah tunjuk dita lalu ia menolehkan lagi kepalanya pada dita yang sedang terkekeh seraya membenarkan rambut panjangnya dan eric pun kini mengkerutkan keningnya

"Oouhh.. Lo udah mulai berani ya sama gue" Ucap Eric dengan mengangguk anggukan kepalanya

"Masa Iya lo nyuruh gue duduk diatas tong sampah" Lanjutnya lagi seraya berkacak pinggang pertanda sedang marah

Dita tidak takut sama sekali pada Eric yang sudah berkacak pinggang seperti itu bahkan ia semakin dibuat terkekeh karna hal tersebut lalu setelahnya ia menjawab

"Heh, dinosaurus berani kali duduk dimana aja.. Udah ah gue mau masuk" Dita terkekeh sedikit lantas membalikkan tubuhnya menghadap kearah pintu lalu ia mengulurkan tangannya untuk membuka knop kecil pintu itu dengan perlahan

Ceklekk

Setelah pintu berhasil terbuka dita tidak langsung masuk namun ia kembali menoleh kearah Eric yang terus memperhatikannya sedari tadi

"Lo tunggu ya" Peringat dita lagi

"Iya.. Udah sana masuk" Titah Eric yang langsung diangguki dita dan perlahan ia pun memasuki ruangan itu lalu menutup pintunya kembali meninggalkan Eric diluar sana lalu ia berjalan dengan pelan

Sepi, sunyi, takut dan sedih itulah kata kata yang dita rasakan disetiap langkah pelannya hingga setelah 5 langkah terlewati ia masih terdiam menatap sang ibu yang terduduk dikursi roda seraya menatap kearah jendela yang tembus langsung dengan pemandangan taman disana

Hatinya mencelos sakit, matanya kini memanas karna lagi dan lagi ia harus mendengarkan gumaman sang ibu yang terus saja memanggil nama sang ayah yang nyatanya telah tega pergi meninggalkan mereka saat itu

Ia tidak kuat, perasaan yang semula senang karna akan bertemu lagi dengan sang ibu kini mampu tergantikan oleh tetesan air mata yang telah mengucur pelan di pipi mulusnya lalu karna ia enggan bertemu dengan raut wajah yang sedih ia lantas menengadahkan kepalanya keatas seraya mengedip ngedipkan matanya berupaya menahan dan menghapus air mata yang seakan meminta untuk mengalir dipipinya

3 menit terlewati kini perlahan ia kembali melanjutkan langkahnya yang tertunda untuk mendekati sang ibu dan saat ia sudah sampai disamping kursi roda ibunya dengan gerakan lambat ia mencoba untuk berjongkok agar memudahkannya untuk berinteraksi

Ia menatap dalam retina mata sang ibu yang tak membalas tatapannya sama sekali lalu ia pun berucap
"Mama? Mama apa kabar?" Sapanya seraya menyimpan dua kantung berisikan makanan dan buah jeruk didalamnya kesamping lalu ia memegang pelan lengan sang ibu yang tak menjawab sapaannya

"Mas.. Bram.. Mas.. Bramm" Gumam laras seraya menoleh pelan kearah dita yang sedang menatapnya

"Mama.. Ini dita ma maaf ya dita udah lama gak jenguk mama lagi" Ucap dita lirih

Viona & Anggara Where stories live. Discover now