01

2.8K 231 13
                                    

Matahari bersinar memasuki kamar yang telah di tempati sepasang kekasih yang terkadang tidak tau diri. Seperti saat ini...

"CHOI SEUNGCHEOL! BANGUN GAK?!!" Teriak jeonghan kepada seungcheol yang tidak mau bangun walaupun sudah di pukul pukul beberapa kali.

"Hngg.."

"Bangun tolol! Anak lo nunggu di bawah! Cepet mandi trus kekantor!!" Teriak jeonghan lagi.

Sungguh, ia geram sekali dengan suami nya ini yang tidak ada berubah berubah nya.

'Boleh ganti suami ga si?' Batin jeonghan.

"Sayang pelan pelan bangunin nya, nanti aku bangun kok" ucap seungcheol terduduk sambil mengucek matanya yang indah itu.

"Dih apaan si, emang kamu pikir, aku bangunin kamu kaya gimana hah awal nya? Udah cepet mandi, kasian cheonsa nunggu di bawah" ucap jeonghan sambil menarik gorden kamarnya.

Seungcheol langsung bergegas ke kamar mandi, sedangkan jeonghan berjalan menuruni anak tangga. Ia dapat melihat dari atas anak perempuan nya yang sedang meminum susu sambil memainkan Ip nya.

"Eomma, appa mana?" Tanya cheonsa saat jeonghan duduk di depan nya. Jeonghan terkekeh melihat cheonsa yang merasa kesal karna ayah nya lama sekali datang.

"Sebentar lagi turun. Langsung makan aja sa, biasa nya juga langsung makan" ucap jeonghan yang langsung menuangkan air putih ke gelas nya juga ke gelas seungcheol.

"Kaya gatau suami nya aja kalo ngambek begimana" ucap cheonsa yang semakin bete mengingat sifat sang ayah yang sangat gajelas menurut nya.

"Emang appa gimana?" Tanya seungcheol tiba tiba dengan keadaan yang sudah sangat rapih.

"Yak, Choi seungcheol ssi, cepat lah! Makan!" Ucap cheonsa yang benar benar sudah kesal.

Mendengar ucapan sang anak, seungcheol langsung menatap tajam anak nya.

"Yak! Choi cheonsa! Sebegitu asing nya ayah mu ini hah!" Ucap seungcheol pura pura marah. Ia sudah tau sifat anak nya yang kurang ajar ini. Tapi ia tau, cheonsa bukan sengaja mengucapkan hal seperti itu. Ia hanya kebiasaan. Yah, walaupun buruk.

"Mianhe! Makanya udah tau anak nya nungguin, kalo di tinggal, marah nya kaya cewe pms. Semua orang di diemin kecuali eomma. Hih, labil" ucap cheonsa.

Jeonghan menatap anak dan suami nya bergantian. Hah, ia sudah apal sekali dengan sifat mereka. Setiap pagi ada saja yang membuat mereka menjadi berdebat.

Setelah selesai sarapan, cheonsa memakai jaket kulit nya.

"Eomma, appa, aku pergi dulu" ucap cheonsa.

"Iya, hati hati sayang" ucap jeonghan. Lalu cheonsa mencium pipi sang ibu.

"Yak, bagaimana dengan ayah mu ini Choi cheonsa ssi?" Ucap seungcheol membalas perkataan cheonsa beberapa menit yang lalu.

Cheonsa menatap sang ayah datar.

"Sebagai hukuman, aku tidak akan berpamitan dengan appa. Nanti saat aku pulang saja. Bye!" Ucap cheonsa sembari meninggalkan kedua orang tua nya.

"YAK! CHEONSA! CHOI CHEONSA!!" Teriak seungcheol memanggil cheonsa. Sedangkan cheonsa tidak mendengarkan dan langsung pergi dengan motornya itu.

"Aish, anak itu" ucap seungcheol kesal. Sedangkan jeonghan terkekeh melihat seungcheol.

"Udah lah, toh sifat nya nurun dari kamu" ucap jeonghan sambil menatapi seungcheol.

"Hm! Aku tau! Maka dari itu, besok aku tak akan kalah" ucap seungcheol sambil bertekat.

[✔️] a TEENAGERUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum