17

983 146 13
                                    

Kini para girls squad dan black squad menyebar ke penjuru ruangan. Sebenarnya mereka tidak ingin seperti ini. Mengingat hal ini hampir serupa seperti beberapa tahun yang lalu.

Nayeon berhasil menarik seungcheol. Dengan cepat ia menjatuh kan seungcheol lalu menahan nya. Sedangkan jeonghan, kini berusaha melepaskan seungcheol dari tangan nayeon.

"LO ITU KENAPA SI?! SEUNGCHEOL ITU UDAH JADI SUAMI GUE!" Teriak jeonghan yang sudah hilang kesabaran.

"ELO YANG KENAPA! Lo tau sendiri, seungcheol itu punya gue!" Ucap nayeon tak ingin kalah dari jeonghan. Lalu nayeon melepaskan seungcheol, dan mendekat ke arah jeonghan.

"Harus nya lo sadar, seungcheol itu terpaksa sama lo. Kalo emang dia sayang sama lo, dia ga akan terima ciuman gue" ucap nayeon kepada jeonghan. Jujur saja, kini pertahan jeonghan sedang goyah. Ia bingung harus mempercayai nayeon atau tidak. Terkadang omongan nya benar juga.

"Gue ga pernah menerima ciuman lo nayeon" ucap seungcheol. Nayeon langsung tertawa kencang mendengar ucapan seungcheol. Dan berbalik menatap seungcheol sinis.

"KALO AJA DULU GA ADA DIA DI APART LO, MUNGKIN SEKARANG GA AKAN ADA CHEONSA ITU CHEOL!!! Yang ada anak kita cheol, ANAK KITA!!!" Ucap nayeon marah. Seungcheol dan jeonghan mengingat dan mengerti ucapan nayeon tersebut.

"Dan lo!" Ucap nayeon langsung menatap jeonghan.

"Lo pikir yang ngajak gue ke apart seungcheol saat itu siapa? Gue? JELAS JELAS SEUNGCHEOL!!!" Teriak nayeon yang memang sudah sangat marah.

Jeonghan hanya terdiam. Ia berfikir harus membalas seperti apa kepada manusia di depan nya ini.

"Lebih baik lo urusin squad anak lo. Karna lo tau?..." ucap nayeon terpotong karna ia sedang mengeluarkan Ip dari kantong celana nya. Lalu ia memperlihatkan hoshi yang terluka dan woozi yang menatap ke arah kamera tajam.

"Si kembar hampir celaka" ucap nayeon sambil berbisik.

*~*

Cheonsa dan wonu mencari dimana mereka. Saat cheonsa dan wonu masuk kedalam ruangan, mereka selalu tidak menemukan nya.

"Nyariin?" Ucap seseorang di belakang mereka yang juga berada di belakang pintu.

"Dita? Mana lea?" Tanya cheonsa. Jujur saja, cheonsa mengira ia akan melawan lea. Tapi, ia malah bertemu dengan dita.

"Kenapa? Emang dia ada urusan apa sama lo?" Tanya dita kepada mereka.

"Bukan nya lea gasuka sama gue?" Tanya cheonsa lagi. Dita terkekeh mendengar ucapan cheonsa.

"Semua nya juga pada ga suka kali sama lo! Bahkan sama semua anak squad lo itu!" Ucap dita sambil menatap cheonsa rendah.

"Trus kenapa lea ga lawan gue? Dia kan leader, gue juga leader!" Ucap cheonsa. Wonu hanya bisa menatapi mereka berdua.

"Kata siapa lo leader? Lea itu akan melawan leader yang sebenar nya" ucap dita. Cheonsa dan wonu saling bertukar pandang. Mereka bingung apa yang di maksud dengan 'leader yang sebenarnya'.

"Leader yang sebenar nya?..." gumam wonu. Seakan kedua nya satu pemikiran, mereka saling tatap.

"Dokyeom" ucap wonu dan cheonsa berbarengan. Mereka pun mulai melangkahkan kaki nya untuk pergi mencari lea. Namun, mengingat ada dita, mereka tertahan dengan dita yang berada di ambang pintu.

"Kalian mau kemana? Kalo kalian ketemu sama gue, berarti gue lawan kalian!" Ucap dita lalu mengeluarkan salah satu senjata nya.

Melihat dita mengeluarkan senjata, wonu dan cheonsa juga mengeluarkan senjata nya.

[✔️] a TEENAGERWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu