10

1.1K 158 5
                                    

"....Gue punya rencana" ucap wonu.

*~*

Sekolah nampak normal. Nampak biasa saja. Tidak ada istimewa nya. Kini mereka, teenager squad, tinggal satu atap. Atas usulan seungcheol untuk berjaga jaga. Rumah yang sangat besar dan mewah itu, di lengkapi dengan ruangan rahasia.

"1. Gue rasa ada yang sengaja bikin kita pisah kaya gini, jadi kita harus bersikap seperti biasa. Kalau perlu, terlihat lebih parah"

"Zi, gue minjem pulpen dong" ucap cheonsa. Karena sedang freeclass, cheonsa berniat untuk menggambar di buku nya. Woozi menatap cheonsa datar. Namun tidak berniat untuk meminjamkan pulpen nya. Disisi lain, lea dan dita menatap cheonsa dan woozi yang saling pandang itu.

Lea dan dita memang satu kelas dengan woozi dan yang lain. Namun, karna jarang masuk kelas dan membolos ntah kemana, jadi mereka jarang bertemu di kelas. Namun ntah kenapa, semenjak teenager squad berpecah belah, lea dan teman teman nya jadi sering masuk kelas.

Lea juga dita masih menatapi woozi dan cheonsa. Berharap mereka bertengkar di sana.

Woozi bukan nya meminjamkan pulpen, ia malah membawa tas, buku, tempat pensil nya menuju tempat hoshi. Menaruh tas nya di belakang tas dokyeom. Juga barang barang nya.

Dokyeom melihat woozi kebingungan. Sedangkan hoshi cuek saja tidak peduli. Toh dokyeom dan hoshi juga jadi saling diam semenjak saat itu.

Woozi mengambil barang barang dokyeom. Memindahkan nya ke meja cheonsa. Juga tas nya. Lalu kembali menuju bangku dokyeom.

"Pindah lo!" Ucap woozi memerintahkan dengan nada datar. Sedangkan dokyeom menurut saja. Lalu woozi duduk di samping hoshi.

Woozi menatap wonu yang berada di belakang nya. Sedangkan wonu menatap woozi datar. Mereka saling memberi kode.

Setelah nya, woozi kembali menulis nulis di buku tulis nya. Bahkan berdua bersama hoshi.

Wonu menatap orang di depan nya ini seakan akan benci kepada mereka. Lalu menatap sekeliling. Matanya menangkap lea yang tersenyum puas lalu mengetikan sesuatu pada ponsel nya.

Wonu sedikit menyeringai lalu mulai menyandarkan kepala nya ke meja.

'Kaya nya dugaan gue bener'  batin wonu.

*~*

"2. Semakin kita bertengkar, semakin kelihatan siapa pelakunya"

Jeonu sedang memainkan ip nya. Kelas nya juga sedang free class. Makadari itu, jeonu memanfaatkan nya dengan memainkan Ip nya. Mendengarkan lagu, membuat sesuatu di Ip nya, bermain game, dan lain lain.

Boonie mendekat ke jeonu. Menunjukan gambar makanan yang akan ia beli nanti saat pulang sekolah.

"Jeon, kata lu mending yang mana?" Tanya boonie. Melihat boonie yang mendekat pada jeonu, menarik perhatian, jinny, soodam, dan denise.

Hao yang sedari tadi membuat pola pola yang tidak jelas di buku nya, sadar apa yang akan dilakukan oleh boonie dan jeonu, dan sadar dengan jinny, soodam, dan denise yang sedang fokus dengan penglihatan nya.

Jeonu tidak menjawab ucapan boonie membuat boonie kesal.

"Yak! Kim jeonu!!!" Teriak boonie. Namun jeonu malah melirik boonie saja. Lalu dengan santai berjalan menuju bangku hao, dan duduk di sana. Sedangkan boonie, sudah sangat kesal sekali. Menatap jeonu jengkel.

Brak!

Gebrakan meja boonie membuat semua anak kelas menatap boonie. Namun memang boonie kelewat pede, dan tidak ada yang berani kepada boonie kecuali si SN squad itu, jadi semua terdiam.

[✔️] a TEENAGERWhere stories live. Discover now