12

1K 144 18
                                    

"Jangan kemana mana! Kalian diam di rumah saja! Wifi ada, komputer ada, ruang khusus untuk kalian juga ada! Kalo ada apa apa, kalian bilang aja sama paman juni dan bibi myunghoo. Kita agak lama, jadi untuk jaga jaga, taro pisau lipat di saku kalian" ucap seungcheol memerintahi anak anak itu. Sebagai jawaban, mereka hanya mengangguk atau berteriak 'iya'

"Kalo pistol, kalian ambil di laci kalian. Pluru nya, ada di laci utama" ucap mingyu. Lagi lagi mereka hanya mengangguk.

Juni dan myunghoo hanya memantau mereka. Terkadang, mereka tak habis pikir dengan teman teman nya itu. Bisa bisa nya anak anak yang masih berusia 16-18 tahun di ajari menggunakan benda berbahaya seperti pisau dan pistol.

"Juni, terimakasih sudah mau membantu kami. Kami juga merasa terhormat setelah mengetahui bahwa kalian adalah mantan mata mata. Mohon bantuan nya" ucap seungcheol. Yang lain nya juga hanya tersenyum.

Juni menatap seungcheol dan menepuk bahu seungcheol.

"Gapapa hyung, anak gue juga ikut terlibat kok. Jad gue emang harus bantu kalian" ucap juni. Seungcheol mengangguk.

Mereka semua pamit dan pergi menuju sekolah SMA yang menjadi saksi bisu tentang hubungan dan kenangan mereka.

Sedangkan para anak anak itu kembali ke ruangan yang khusus dibuat untuk mereka berkumpul.

Myunghoo dan juni, tetap berada di ruang keluarga. Disitu mereka meretas cctv depan rumah untuk memantau keadaan. Juga meretas cctv cctv yang berada di rumah nya, rumah seungcheol, seokmin, soonyoung, mingyu, vernon dan chan.

Myunghoo yang ikut memantau melihat sesuatu di cctv rumah seungcheol.

"Ini, kapan?" Tanya myunghoo sambil menunjuk ke rekaman cctv itu.

"Kemarin.. sekarang sih aku lihat ga ada apa apa" ucap juni.

"Apa cuma satu hari?" Tanya myunghoo. Juni langsung mengetik kan sesuatu pada laptop nya. Lalu juni menatap myunghoo.

"Dari 8 hari yang lalu, tepat setelah kita semua pindah ke sini" ucap juni. Myunghoo kembali menatap layar laptop itu.

"Kita harus kasih tau seungcheol oppa. Aku takut ada apa apa juni" ucap myunghoo khaawatir. Juni memeluk istri nya dan mulai mengetik kan sesuatu pada Ip nya.

*~*

Kini mereka sampai di sekolah lama nya. Sudah banyak yang berubah. Mereka pun langsung menuju aula dimana pesta nya berada.

"Kita pisah aja, black squad, dan girls squad" ucap seungcheol. Semua menyetujui.

Saat masuk, mereka menjadi pusat perhatian semua nya. Namun tidak berlangsung lama.

"Girls squad eonni!!!" Teriak yuju. Semua mata menatap yuju dan teman teman nya. Girls squad mendekati gfriend squad.

Semua nya saling bercerita tentang apa yang sudah mereka alami. Begitu juga girls squad yang menceritakan tentang meninggalnya minghao.

"Semoga minghao tenang ya" ucap umji yang memang dekat dengan minghao semasa bersekolah dulu. Semua nya mengangguk dan berusaha tegar menerima tengang kepergian nya minghao.

Lalu tak lama ada satu squad yang membuat mereka menatap lekat squad itu.

Squad yang dulu selalu tidak ada akur nya dengan girls squad. Kecuali salah satu teman nya.

Twice squad.

"Kok ga ada momo ya?" Tanya wonwoo. Ucapan wonwoo membuat girls squad yang lain sadar, di antara mereka semua, hanya momo yang tidak ada.

[✔️] a TEENAGERWhere stories live. Discover now