Chapter 18

1K 140 34
                                    

Kenapa selalu aku?

oOo

"Sumpah lo yang dipromposal kok gue yang seneng sih?" jerit Steffi.

Mereka saat ini sedang berada di apartemen (Namakamu). Karena gadis ini tidak membawa kendaraan, maka ketiga sahabatnya membantu (Namakamu) membawa semua bunga yang diberikan Nadhif.

Pada saat jam pelajaran tadi. Seratus tangkai bunga mawar merah ditambah bunga mawar putih disimpan di setiap bangku teman-teman sekelasnya, tujuan agar guru yang mengajar tidak bertanya-tanya. Dan semua teman sekelasnya dengan berbaik hati membantu (Namakamu).

Ketika bel pulang berbunyi, teman-temannya itu mebgantar setiap bunga yang mereka pegang ke dalam bagasi taksi online, dibawanya bunga tersebut ke apartemennya dibantu oleh Steffi, Cassie, dan juga Salsha. Saat ini aparemennya penuh dengan bunga yang berserakan. Salsha sengaja melemparnya tadi.

"Ada yang ngepromposal gue nggak ya?" tanya Cassie yang mungkin kepada dirinya sendiri.

"Ada, noh si kribo," celetuk Steffi dan diiringi gelak tawa dari sahabatnya.

"Bastian mah nggak bisa diharapin."

"Eh, tapi Iqbaal tau nggak sih tadi lo dipromposal Nadhif?" tanya Steffi kepada (Namakamu) yang saat ini sedang merapikan bunga-bunga yang berserakan atas ulah Salsha.

(Namakamu) menoleh lalu menggeleng. "Dunno, gue nggak liat dia sih dari tadi."

"Iqbaal cabut. Bastian bilang ke gue soalnya. Biasalah mereka berempat kan generasi muak belajar," jelas Cassie.

"Tapi tadi Nadhif lucu banget sumpah. Gue sampe kayak bodoamat gitu ngesnapgramin biar sekalian Iqbaal liat," ujar Steffi. Ia memang sudah jengkel dengan Iqbaal semenjak hari di mana Iqbaal kepergok dengan Zidny di apartemen laki-laki itu sendiri. Ia tidak menyangka, pasalnya ia tahu bahwa sahabatnya ini sangat menyayangi laki-laki itu. Namun apa balasannya? Harapan tidak selalu sesuai dengan realita, kan?

"Fuck!" teriak Salsha seraya meletakan ponselnya dengan kasar.

Ketiga sahabatnya itu menatap Salsha dengan bingung.

"Sumpah, kalo lo diajak balikan sama Iqbaal, jangan pernah mau! Gue nggak mau ya lo berhubungan lagi sama Iqbaal. Pokoknya gue ngelarang! Mau lo masih sayang sama dia kek, bodoamat! Gue ngelarang! Dengerin gue (Namakamu), sekarang lo fokus aja USBN biar lulus terus dapet di Bali. Gue mendingan lo di Bali dari pada lo di sini tapi ketemu si Iqbaal terus," ujar Salsha panjang lebar yang malah membuat temannya itu bingung.

"Kenapa sih?" bukan (Namakamu) yang bertanya, melainkan Steffi. Cassie hanya melihat mereka dengan dahi mengerut.

Setelah pertanyaan itu, Salsha memberikan ponselnya yang sudah menampilkan gambar seseorang. Di sana Iqbaal, sedang memberikan bunganya kepada Zidny.

 Di sana Iqbaal, sedang memberikan bunganya kepada Zidny

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Good Enough (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang