30. I Brought You Zinnia

768 98 12
                                    

The zinnia flower symbolizes that you are thinking of an absent friend or love, this means it's time to send those zinnias!  A person can learn a lot from a flower and the zinnia's endurance is legendary

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

The zinnia flower symbolizes that you are thinking of an absent friend or love, this means it's time to send those zinnias! A person can learn a lot from a flower and the zinnia's endurance is legendary. 



Hari ini adalah tepat tiga bulan setelah kematian Miu. Tentunya sebagai sahabat gadis itu, Jaemin ingin berkunjung padanya, apalagi dalam 3 bulan terakhir ini ia belum pernah sekali pun datang. Terakhir ia mengunjungi Miu adalah saat upacara pemakamannya.

Tadi ia sudah mampir ke toko bunga Jeno untuk membeli bunga untuk sahabatnya itu sekalian bertanya mengenai keberadaan pria itu semalam, sayangnya Jeno ternyata belum ada di sana dan hanya ada karyawannya saja.

Harus puas hanya dengan mendapatkan 1 keinginannya itu, Jaemin pun pergi ke rumah Miu. Jaemin dengar di sanalah mereka meletakan abu temannya itu alih-alih di tempat pemakaman biasanya.

Saat ia berjarak sekitar 10 rumah sebelum kediaman Miu dan ibunya itu, tiba-tiba ia melihat sosok dengan tubuh yang begitu ia kenal. Sepertinya ia baru saja keluar dari rumah yang hendak ia kunjungi itu.

"Jeno?"

Ia coba untuk memicingkan matanya, memastikan bahwa penglihatannya dengan pikirannya itu sejalan atau tidak. Tapi kalau dilihat-lihat, itu memanglah Jeno. Selain postur tubuhnya yang begitu ia kenal, pakaian yang laki-laki itu pakai juga adalah pakaian yang seingatnya Jeno miliki.

Jaemin mengerucutkan bibirnya. Ia tahu kalau ia tidak seharusnya cemburu apalagi kesal hanya karena melihat orang yang ia sukai berkunjung pada mantan kekasihnya pada hari peringatan kematiannya, terlebih orang itu adalah sahabat baiknya.

"Ya, Jaemin. Jeno hanya pergi kesana sebagai formalitas saja. Tidak perlu merasa cemburu. Bagaimana pun sahabatmu dan Jeno pernah menjadi pasangan," ucap Jaemin pada dirinya sendiri.

"Lagi pula Jeno sudah melupakan masa lalunya!" yakinnya lagi.

Setelah meyakinkan dirinya sendiri, Jaemin pun melanjutkan perjalanannya yang tinggal sedikit lagi itu sebelum akhirnya sampai. Saat ia sampai di depan pintu rumah sekaligus kedai sahabatnya itu, papan penanda yang biasanya sedang 'open' itu kini diputar menjadi 'closed'.

Mungkin ibunya ingin menjalani peringatan kematian anaknya dengan tenang. Tidak ada salahnya bukan?

Jaemin hampir saja mengetuknya, tapi sebelum hal itu terjadi pandangannya bertemu dengan wanita yang tengah duduk di dalam. Jaemin bisa melihatnya karena tentu saja pilihan dinding yang mereka gunakan adalah kaca.

Oh, bukan hanya satu. Tepatnya ada dua orang wanita yang tengah duduk berhadapan dan kini keduanya menatapi Jaemin dengan tatapan tidak biasa.

Mereka terlihat terkejut?

Omong-omong Jaemin mengenal baik kedua wanita itu. Tentu saja ibu dari sahabatnya Miu dan seseorang yang tidak Jaemin sangka akan datang yaitu ibu dari Jeno. Melihatnya duduk berhadapan dengan ibu sahabatnya itu, ada gerangan apa wanita itu datang?

il mio fiore [NOMIN ; Lee Jeno x Na Jaemin]Where stories live. Discover now