- Parent's Warm Embrace -

21.5K 3K 91
                                    

Malam ini, malam yang paling dinantikan dana disambut meriah oleh seluruh murid Magia Academy. Namun, bagi Elle ini adalah malam yang paling menegangkan karena dirinya akan bertemu dengan orang tua kandungnya. Perasaannya dilanda antara senang dan juga gugup.

Malam ini juga, Elle nampak cantik sekali dengan gaun biru cyan hasil jahitan tangannya sendiri, rambut birunya yang ditata ala princess oleh sahabatnya sedemikian rupa, juga sepatu kaca yang dipakainya, sangat perfect.

"Kau sangat perfect El, sangat cantik sekali." Lea berujar dengan nada berbinar. Dia memakai gaun hijau muda, dibagian dadanya terdapat rangkaian bunga.

"Benar, tak sia-sia kita menata rambut panjangnya selama setengah jam." Sena tersenyum riang melihat tatanan rambut Elle yang dibuatnya dengan sangat teliti. Sena memakai gaun merah maroon membuat dia menjadi elegant.

"Kau nampak seperti Dewi Air, El." Ucap Brina diangguki Lea dan Sena. Brina memakai gaun berwarna abu dipinggangnya terdapat pita, sangat lucu.

"Kalian terlalu berlebihan. Tapi aku keliatan mencolok dengan pakaian ini."

"Hei, kau sangat cantik El. Orang-orang pasti akan melihatmu seperti putri. Untuk sementara ini, buanglah rasa introvert mu." Lea memegang pundak Elle.

"Kami akan selalu mendukungmu El." Tanpa diperintah, mereka saling berpelukan.

"Ayo, acaranya sudah mau mulai. Kalian tau? Raja George dan Ratu Eleanor akan datang bersama raja dan Ratu yang lainnya." Mereka berjalan keluar. Dikoridor asrama sudah sepi karena sudah berada di aula tempat berlangsungnya pesta. Mereka sengaja datang terlambat, tidak ingin perjalanan mereka menuju aula selalu jadi pusat perhatian.

"Lea, berapa lama kau sudah tidak bertemu orangtuamu?" Tanya Elle.

"Eumm, sekitar satu bulan. Karena mereka setiap satu bulan sekali mereka datang kemari untuk mengecek keadaanku. Sena dan Brina pun sama karena ayah mereka datang bersama ayahku." Sena dan Brina mengangguk membenarkan.

"Kalau kau El, berapa lama kau sudah tidak bertemu orangtuamu?" Tanya Sena.

"A-eh lihatlah meriah sekali ya." Elle mengalihkan pembicaraan, mereka baru saja keluar dari pintu utama asrama. Mereka yang tau Elle mengalihkan pembicaraan hanya bisa tersenyum.

Saat mereka berempat masuk berbarengan kedalam aula, serentak semua pandangan menuju mereka. Semuanya menatap mereka dengan pandangan kagum.

"Mereka benar-benar sangat cantik."

"Lihatlah, gaun mereka sangat bagus dan cocok ditubuh mereka"

"Mereka nampak seperti Dewi-Dewi."

"Mereka sangat cantik sekali."

"Apakah mereka mau berdansa denganku?"

Dan bla bla bla...
Semua orang berbisik-bisik mengenai mereka.

"Aku sangat malu." Elle menundukkan kepalanya. Namun dagunya terangkat oleh seseorang.

"Kenapa harus malu? Kau sangat cantik, El. Aku bahkan tak bisa membedakan antara dirimu dan bidadari."

Elle pov.

"Aku sangat malu." Aku menundukkan kepalaku ketika semua orang berbisik membicarakan kami berempat. Daguku diangkat oleh tangan seseorang.

"Kenapa harus malu? Kau sangat cantik, El. Aku bahkan tak bisa membedakan antara dirimu dan bidadari." Siapa pun tolong aku! Aku sangat malu! Kenapa tatapan dingin itu berubah menjadi hangat?

"Darimana kau belajar bergombal, Flynn?" Dia melepaskan tangannya dari daguku.

"Tidak perlu tahu. Bukankah malam ini aku sangat tampan?" Astaga! Mana sifat es dia? Aku curiga jangan-jangan dia bukan Flynn yang sebenarnya. Ya memang sih, dia benar-benar tampan dengan pakaian khas pangeran.

Magia Academy [END]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu