- Racial Type -

14.6K 2K 50
                                    

Sebagai permintaan maaf karna up nya telat, jadi hari ini aku double up..

Cieee yg seneng aku double up, mana nih suaranyaaa?

Semoga like dengan part ini!

Happy reading!♡

🔮

Elle menggeliat dalam tidurnya, dia merasakan sesuatu yang aneh berada di punggungnya. Perlahan, Elle membuka matanya dan mendudukkan dirinya. Kenapa punggungnya terasa berat sekali.

Dia menoleh kesamping dimana sahabatnya tidur dan...

"AAAAAAAAA!" Elle berteriak, sahabatnya langsung bangun dari tidurnya.

"Ada apa El?" Tanya Sena, setengah sadar begitu juga dengan yang lainnya.

"Kalian...kalian kenapa berubah?" Setelah mendengar ucapan Elle barusan, mereka bertiga sadar sepenuhnya.

"KENAPA BAJUKU BERWARNA HIJAU?!" Teriak Lea, dikepalanya terdapat mahkota yang terbuat dari dedaunan yang sangat cantik dan sayap seperti tinkerbell berada dibelakang punggungnya.

"KENAPA AKU MEMPUNYAI EKOR?!" Teriak Brina, dia yang paling nyaring. Sekarang kakinya telah berubah menjadi ekor.

"KENAPA AKU MEMILIKI TARING?!" Sena memegang bagian mulutnya yang terdapat taring.

Mereka bertiga menatap Elle bersamaan, "KAU MEMPUNYAI SAYAP PELANGI?!"

Elle menengok kebelakang, dan benar saja sayap pelangi besarnya ada dibagian punggungnya, pantas dia merasakan punggungnya berat. Lalu Sena menyadari sesuatu.

"Itu artinya kita diberi wujud yang diberikan bulan merah itu, iya kan?!"

"Ya, kau benar Sen. Lea berubah menjadi fairy, Sena berubah menjadi vampire, Brina berubah menjadi mermaid. Tapi aku, aku berubah menjadi apa?" Ucap Elle.

Sedetik kemudian mereka bertiga membulatkan matanya, "KAU MENJADI ANGEL, ELLE!"

Elle mengerjapkan matanya, "Benarkah?" Rambut Elle tetap berwarna-warni tapi bola matanya berubah menjadi putih cerah.

Mereka mengangguk dan berdiri kecuali Brina tentunya, karena dia tak bisa berdiri.

"Bagaimana kita keluar?"

"Begini saja—" Ucapan Elle terpotong karena Brina, dia bernafas tidak beraturan.

"K-kenapa ssesak seka-li." Brina memegang dadanya.

"Kita bawa Brina ke kamar mandi!" Untung saja tubuh Brina kecil jadi itu memudahkan mereka untuk mengangkatnya.

"Kau merasakan sesak lagi?" Brina menggeleng, dia mengepakkan ekornya dalam air bath ub.

"Jadi bagaimana kita keluar?"

Tok tok tok

"Ada yang kesini, siapa yang akan buka pintu?" Tanya Brina.

"Biar aku saja, karena aku yang terlihat hampir seperti biasanya," Ucap Lea, lalu dia berlalu keluar kamar Brina.

Satu menit kemudian, Lea datang bersama Mrs. Ana yang menatap mereka khawatir.

"Kalian tidak apa-apa?" Tanya Mrs. Ana, mereka menggeleng.

"Huh, syukurlah. Sudah kuduga kalian pasti akan mendapatkan wujud itu. Sekarang tinggal dua lagi yang harus kucari." Mereka menatap Mrs. Ana heran, dua apa yang harus dicari Mrs. Ana?

Magia Academy [END]Where stories live. Discover now