- Purple Potion -

18.1K 2.2K 66
                                    

Happy Reading!
Semoga suka dengan part ini!

🔮

Lea dan Sena sedang berada diasrama Elle dan Brina, pagi ini mereka akan pergi sarapan bersama. Dikamar Elle, dia sedang memakai sepatu dan disisinya ada Ruby yang menemani. Masih ingat Ruby?

"Sudahlah, El. Nanti saja pikirkan ucapan Ratu, temanmu sudah menunggu didepan." Ucap Ruby yang melihat wajah Elle seperti terbebani sesuatu.

"Tapi, bundaku akan menjodohkanku dan aku tidak kenal siapa dia." Elle frustasi memikirkan ucapan bundanya kemarin.

"Iya aku tau, sebaiknya kau singkirkan dulu masalah itu. Kau tak mau kan membuat teman-temanmu bingung karena melihat wajahmu yang seperti memikirkan sesuatu?"

Elle menggeleng, "Tidak mau."

"Yasudah, tersenyumlah. Aku akan kembali ke dimensi partner, sampai jumpa lagi!" Lalu Ruby pergi ke dimensi partner, meninggalkan Elle yang melamun sendirian.

Tok tok tok

"El? Kau sudah siap?"

"Ah iya, aku sudah siap!" Elle membuka pintu kamar dan menemukan teman-temannya yang tersenyum disana.

"Ayo!" Mereka keluar dari asrama dan pergi ke arah gedung serbaguna. Sesampainya dicafetaria, seperti biasa mereka duduk dimeja paling pojok.

"Hari ini kalian mau sarapan apa?" Tanya Brina.

"Aku ingin sandwich dan susu hangat saja." Jawab Lea.

"Akupun sepertinya ingin itu." Timpal Sena.

"Kau El, mau memesan apa?" Tidak ada jawaban dari Elle, dia masih melamun.

"El?"

"Elle?" Lea yang ada disampingnya mengguncang bahu Elle.

"Ah iya? Ada apa?" Akhirnya Elle tersadar dari lamunannya itu.

"Brina tanya, hari ini kau ingin sarapan apa? Kau kenapa? Ada masalahkah? Ceritalah, siapa tau kami bisa membantumu." Ujar Lea.

"Em, tidak kok, aku hanya sedang tidak bersemangat. Oh ya, aku ingin pesan sup jagung saja." Ruby benar, sepertinya dia harus berhenti dulu memikirkan ucapan bundanya itu. Kalau temannya khawatir bagaimana? Elle tak mau itu semua terjadi.

Brina memesan dalam satu tab. Biar lebih kondusif katanya. Ada yang datang, tapi bukan pesanan mereka. Melainkan para prince. Dan seperti biasa lagi, mereka duduk berlawanan. Flynn yang dihadapan Elle mengernyit bingung, kenapa Elle terlihat murung? Biasanya Elle akan selalu mengusirnya jika saling berhadapan, namun kali ini tidak.

Para prince juga memesan makanan dan datangnya bersamaan dengan pesanan Elle dan kawan-kawan. Mereka makan dengan tenang, namun ditengah mereka sedang makan, ada yang mengacaunya.

"Astaga, maaf aku tidak sengaja." Itu Alya bersama para anteknya yang dengan sengaja menumpahkan sup jagung milik Elle yang kini telah berpindah kebajunya.

Elle yang malas ribut hanya meng-iyakan saja, membuat orang yang semeja dengannya menatap Elle bingung. Begitupun dengan Alya, ternyata ini tidak berjalan sesuai rencananya. Dia pikir, Elle akan marah padanya namun ternyata tidak.

"El, kenapa kau tidak melawan?" Bisik Lea.

"Aku sedang tidak mood untuk melawan mereka. Kalau mereka terus-terusan mengangguku, maka akan kubuat mereka koma dalam sekejap." Elle berbicara santai, namun yang mendengar itu justru meneguk ludahnya.

Magia Academy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang