- Red Moon Story -

15.6K 2.1K 35
                                    

Elle sekarang berada dihutan atau, taman? Entahlah, yang pasti disini banyak pepohonan dan juga tanaman bunga. Elle celingukan, berharap dapat menjumpai seseorang yang bisa ditanyakan sekarang dirinya sedang ada dimana.

Dan tak jauh dari sana, Elle melihat seorang perempuan yang membelakanginya memakai dress biru selutut.

"Permisi, aku ingin bertanya," Elle menepuk tangan gadis itu, dia membalikkan tubuhnya. Astaga! Kenapa wajahnya mirip sekali dengan Elle? apa dia memang Elle?

"Kenapa wajahmu mirip denganku?" Dia hanya tersenyum, lalu datang Elle, maksudnya yang mirip dengan Elle berpakaian serba putih. Tunggu, sepertinya Elle pernah bertemu dengan dia.

"Hai, kita ketemu lagi!" Ucap si pakaian putih itu, kepada Elle.

"Bukankah kau yang datang dimimpiku saat itu?" Tanya Elle.

"Dan kita bertemu lagi dimimpimu. Sekarang, aku tidak akan basa basi lagi. Bersiaplah!" Elle bingung, apa yang harus disiapkan?

Namun, setelah dia berbicara begitu, ribuan orang yang mirip dengan Elle datang dengan warna yang berbeda-beda.

Perlahan-lahan mereka menjadi butiran cahaya, satu persatu mereka masuk kedalam tubuh Elle.

Akh!

Kenapa rasanya sakit sekali! Penglihatan Elle mulai kabur, dan setelah itu Elle tak sadarkan diri.

◌○●

Pagi ini, mereka sedang berkumpul dikamar Elle, kecuali Raja, karena beliau sedang ada keperluan. Mereka menunggu untuk Elle siuman.

Ratu mengusap-usap rambut pelangi Elle, "Cepatlah sadar nak,"

"Tangan Elle bergerak!" Seru Sena, karena dari tadi dia selalu memperhatikan Elle, menunggu untuk sahabatnya itu sadar. Ratu menoleh pada tangan Elle, dan benar saja setelahnya mata Elle terbuka pelan. Semuanya mendekat pada ranjang Elle.

Elle mengedipkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina matanya. Dan yang pertama dilihatnya adalah Ratu yang ada disampingnya.

Tapi tunggu, kenapa bola mata terus berubah warna yang tak menentu. Kadang Biru, ungu, putih, merah, hijau, dan warna lainnya.

"Bun-da?" Ratu menghapus air yang ada diujung matanya, dia hampir menangis.

"Iya sayang, bunda disini. Anak bunda mau apa hm?"

"Haus bun," Dengan segera Ratu memberikan segelas air putih kepada Elle. Elle berusaha mendudukkan dirinya, tapi sia-sia saja karena tubuhnya benar-benar lemas.

"Beristirahatlah, tubuhmu masih lemas." Lalu Ratu teringat akan ramuan yang diberikan kakek Darwan semalam.

"Lea, tolong ambilkan kantung dimeja rias Elle." Lea mengangguk, dan segera mengambil kantung itu.

"El, kenapa dengan matamu?" Tanya Brina, karena jujur dia merasa agak pusing dengan perubahan warna mata Elle. Ratu menoleh dan menatap mata Elle.

"Apa kau tidak merasa pusing?"

Elle menggeleng, "Tidak bun, apa mataku berubah-ubah warna?"

"Ini Ratu, kantungnya." Ratu menerima kantung itu.

"Kau tahu, matamu berubah?"

"Waktu aku sebelum kesini, aku mengalami hal yang sama bun. Rambutku berwarna-warni dan mataku berubah-ubah."

Magia Academy [END]Where stories live. Discover now