02. Zean Sok Keren VS Biawak Venus

145 36 5
                                    

Setiap manusia pasti pernah merasakan jatuh cinta, bukan? Begitupun dengan kami para manusia Delusion. Jika tidak dengan cinta, bagaimana mereka akan menghasilkan bayi yang imut nan lucu? Bahkan dewa sekalipun melakukan hal itu untuk menghasilkan keturunan.

Oh ayolah, jangan berpikir kotor. Mari cuci otakmu dengan sabun colek agar tidak kotor (diskon 99℅, lho).

Saat ini, mari fokuskan diri pada seorang pria yang, em ... suka telanjang dada. Ingat, hanya telanjang dada, bukan yang lainnya. Jadi, jernihkan otakmu, okey? Dia adalah Areizean atau sebut saja Zean. Pria dengan wajah tampan aduhai dan sering membuat semua gadis sekolah ini jejeritan karena pakaiannya yang tidak pernah tertutup. Apa dia tidak takut masuk angin?

Para gadis kelas lain akan dengan sengaja melintas di taman belakang sekolah untuk tebar pesona pada pria dingin yang satu ini (Zean suka nongkrong di sana). Walaupun sifatnya dingin nan menyebalkan. Zean adalah patner Claude, Odite dan Ryanna saat di kelas. Mereka berempat adalah anak-anak rajin. Rajin tidur. Apalagi?

Zean akrab dengan seluruh anak kelas kecuali satu, yaitu Venus. Dengan wajah angkuh dan penuh kharisma, Venus adalah musuh terbesar Zean. Bukan karena apa-apa, hanya saja ... kau tau? Venus sangat tidak suka dengan tingkah Zean yang selalu memamerkan kekuatannya. Sok keren, kira-kira begitulah kalimat yang akan Venus keluarkan saat melihat Zean mengeluarkan kekuatannya.

"Apa pagi ini kau akan berteduh di pohon idamanmu lagi?" tanya Daffa saat Zean datang dengan wajah kusamnya.

Pria ini menggeleng kecil. "Kurasa aku sedang malas untuk pergi kesana. Mereka sering berlagak sok terluka supaya aku berempati dan membantu. Cih, kekanakan."Baru sampai di kelas, Zean bahkan sudah meletakkan kepala di atas meja dengan mata terpejam.

"Wah, wah. Lihatlah pria yang satu ini. Datang pagi hanya untuk tidur lagi?" pekik Aksan duduk di bangkunya. Kendati bangun dan balas menyapa, Zean tidak peduli dan tetap melanjutkan aktivitasnya.

Sekolah ini masuk pada pukul delapan pagi, dan berakhir pada pukul enam sore. Dengan jadwal belajar Senin hingga Jum'at, sedangkan Sabtu dan Minggu libur. Pun mereka memiliki private ekstrakurikuler masing-masing. Private ekstrakurikuler ini terdiri dari mereka yang memiliki kekuatan sama, atau sejenis. Jika kekuatan mereka langka atau limited edition, maka mereka akan diletakkan dalam sekumpulan anak dengan kekuatan limited edition juga. Kegiatan ekstrakurikuler akan dilakukan setiap Jum'at malam dengan masing-masing guru yang akan mengajar. Dan satu lagi, hanya anak unggulan saja yang libur di hari Minggu dan Sabtu. Anak-anak lainnya hanya libur saat hari Minggu saja. Oh malangnya.

River, adalah guru yang mengajar saat ini. Wajahnya tampan dengan senyum manis mengembang. Pemuda tampan ini mengajarkan sosial budaya pada setiap kelas unggulan. "Siapapun yang tidur saat aku sedang mengajar akan kuletakkan di hutan Tephritidie untuk membantu Dewa Ares mencari manusia disana."

Oh, siapa yang tidak bergidik ngeri saat tiba-tiba Tuan River berkata demikian? Bahkan Odite yang sedari tadi memejamkan mata saja akhirnya membuka lebar kedua netranya untuk memperhatikan guru tampan yang telah naik daun itu, em maksudnya naik darah.

"Baiklah, aku akan melanjutkan dongeng ini. Dengarkan atau aku letakkan kalian semua di dalam hutan Tephritidie agar di makan oleh hewan buas disana." Semua meneguk kasar saliva mereka yang tertahan di dalam kerongkongan. Oh Tuan River sedang tidak ingin bermain-main ternyata.

Setelah menarik napas sejenak, pemuda itu melanjutkan ocehannya. "Sebagaimana pendapat umum, bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang kebijaksanaan, prinsip-prinsip mencari kebenaran, atau berpikir rasional-logis, mendalam dan bebas (tidak terikat dengan tradisi, dogma agama) untuk memperoleh kebenaran. Kata ini berasal dari Yunani, Philos yang berarti cinta dan Sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom). Ilmu adalah bagian dari pengetahuan, demikian pula seni dan agama. Jadi dalam pengetahuan tercakup di dalamnya ilmu, seni dan agama. Filsafat sebagaimana pengertiannya semula bisa dikelompokkan ke dalam bagian pengetahuan tersebut, sebab pada permulaannya (baca: zaman Yunani Kuno) filsafat identik dengan pengetahuan (baik teoretik maupun praktik)."

The Tale of CynoenixWhere stories live. Discover now