09. Yang Merah Di Bibir, Apa Namanya?

43 16 8
                                    

Hari paling ditunggu adalah hari Jum'at. Mengapa demikian? Karena tepat pada hari Jum'at lah pelajaran olahraga dimulai, pelajaran yang paling disukai dan difavoritkan oleh hampir 99℅ anak di kelas 1A. Christopher adalah guru yang mengajar pelajaran olahraga ini. Ia memiliki kekuatan mengangkat benda apa pun. Dua orang sekaligus contohnya. Intinya dia kuat, super duper kuat, deh. Angkat mobil? Truk? Ah, gampang untuknya.

Bahkan di pagi buta, wajah anak-anak 1A tampak cerah berseri-seri. Bahagia dan senang karena hari Jum'at telah tiba. Memakai pakaian olahraga adalah hal yang difavoritkan, terlebih ketika hari Jum'at tidak ada ekstrakurikuler yang sudah diliburkan beberapa bulan ini (walau mungkin sebentar lagi akan berlangsung lagi).

Intinya, hari Jum'at itu super duper terbaik!

Di dalam kelas, segerombolan anak gadis dari kamar 3719 telah berkumpul. Sedangkan yang lainnya masih sibuk bergulat dengan kamar asrama masing-masing, atau ada juga yang memilih bermain diluar kelas. Katanya untuk melepas jenuh sebelum pelajaran dimulai.

"Aku dengar nanti kita akan lomba lari," ujar Sherira sembari memakan roti miliknya. Roti adalah sarapan terbaik di Delusion.

Odite dan Aster yang tengah menegak susu hanya mengangguk sebagai jawaban. Yang lain pun sibuk menyiakan saja tanpa mau merespon lebih ucapan Sherira. Sedangkan Nadia sudah berdiri tiba-tiba dari kursinya dan mengatakan, "Wow! Tara dan Lita pasti akan jadi juara!" Wajahnya terlihat antusias sekali.

Tara dan Lita saling menoleh satu sama lain. Karena otaknya tengah dalam keadaan waras, Lita menjawab, "Kurasa tidak boleh memakai kekuatan, deh."

Tara mengangguk setuju. Entah ia setuju karena mengerti atau ingin ikut-ikut saja. Oh, Tara itu kadang sedikit lemot. "Benar! Sepertinya tidak boleh. Ini pasti otodidak."

"Otodidak?" tanya Sona bingung. "Apa itu otodidak?"

Selama pelajaran, mereka kemana saja, sih? Itu adalah pemikiran Venus yang geram. Venus mendengus sebal. "Yang benar adalah autodidak."

Baik Tara dan Sona sama-sama menoleh kearah Venus. Sedangkan yang lain hanya diam menyimak pembicaraan teman mereka. Venus mendesah pelan ketika menyadari bahwa Sona dan Tara menunggu jawaban lebih lanjut darinya. "Autodidak adalah orang yang mendapatkan keahlian dengan belajar sendiri. Menurutku tidak ada hubungannya dengan kekuatan seperti yang dibicarakan Tara."

Ada sepercik rasa tidak terima atas jawaban Venus padanya, Tara mendesis, "Maksudku itu seperti, em, ah entahlah!" Gadis ini menyilangkan tangan di bawah dada dengan bibir mengerucut.

Beberapa menit kemudian, semua murid telah rapi berbaris di lapangan untuk memulai pelajaran. Ya tentu saja dilapangan tidak di kelas. Karena pelajaran olahraga memang selalu di luar kelas, bukan? Dalam keadaan tertentu saja harus di dalam ruangan. Sembari menunggu Christopher, seluruh anak murid 1A melakukan pemanasan agar tubuh tidak terluka atau nyeri otot. Menghindari nyeri pinggul agar irit uang untuk tidak membeli GPU yahut. Karena terkadang pelajaran olahraga itu melelahkan sekali.

Jika tidak pemanasan, bisa encok pinggang.

Bams yang memimpin pemanasan ini. Tentu saja karena dia jago bergoyang. "Ayo semua, goyang ke kanan, goyang ke kiri, goyang terus asoy!" Semua menurut dengan perintah Bams hingga Christopher datang.

Christopher tersenyum cerah pada seluruh muridnya. "Selamat pagi anak-anak!"

"Pagi Tuan Christopher!" Mereka menjawab dengan serentak.

Mendengar antusias anak muridnya membuat Christopher bahagia dan semangat. Oh ya, lapangan yang Christopher pilih adalah lapangan yang berada rooftop. Ya, lapangan ini adalah tempat khusus anak kelas unggulan melakukan olahraga. Pembagian lapangan juga tersedia di sekolah ini. Gunanya agar teratur dan tidak saling mengganggu jika jam pelajaran antar kelas A dengan B dilakukan secara bersamaan. Itupun berguna untuk memfokuskan anak murid agar belajar sungguh-sungguh.

The Tale of CynoenixWhere stories live. Discover now