C21. Kok tidak ada putri malu di dalam hutan tephritidie?

21 7 5
                                    

Menegang, tidak ada yang tahu apa yang sedang terjadi sebenarnya. Sejauh yang mampu mereka pahami adalah, Bunga Cynoenix menghilang. Hanya itu saja. Sisanya? Entahlah. Mereka terdiam, duduk rapi di ruang Central Delusion. Sebut saja Pusat Delusion agar lebih mudah. Merentang, tidak bisa bernapas santai. Kalau ada harga untuk bernapas, mungkin mereka sudah miskin sejak lama. Ah, tidak. Kau juga, mungkin. Tidak. Itu bukan sebuah kemungkinan. Karena nyatanya ... ah, cukup. Kembali lagi pada kepala tegang ini. Mereka bahkan tidak tahu apa tujuan untuk datang ke sini, jika bukan diperintahkan oleh Hephaestus sendiri beberapa menit yang lalu.

Duh, apa mereka diperintahkan untuk menunggu nyawanya dicabut satu per satu, ya?

"Stts, teman-teman. Apa kita akan digantung satu per satu?" bisik Arai. Wajahnya panik, menahan takut yang bergejolak hebat.

Temannya menoleh, namun tidak menjawab. Hingga akhirnya Venus menjawab, "Sepertinya, iya."

Duh, jawaban yang menohok sekali. Beberapa sekon terdiam berubah menjadi patung, tiba-tiba Zeus dan Hephaestus datang menghampiri dua puluh sembilan anak ini. Zeus duduk di bangku ujung sana, sedikit jauh jaraknya dengan mereka. Sedangkan Hephaestus berdiri di sampingnya bersama Griffin. "Kalian anak-anak terpilih yang akan menjalankan misi utama. Menangkap pengkhianat yang mencuri Bunga Cynoenix." Tidak ada respon apa pun, mereka masih terdiam menjadi patung hidup. Zeus kembali berkata, "Aku ingin bertanya pada kalian, bisakah kalian menjelaskan apa itu Bunga Cynoenix? Singkatnya saja."

Saling melirik satu sama lain, hingga akhirnya Claude menyerah. Sebagai ketua kelas ia harus berani dari yang lain. Pemuda ini berdiri, membungkuk sopan memberi salam. "Salam, Tuan. Saya adalah Claude, pemilik keku–"

"Tidak usah dijelaskan, aku tahu semua kekuatan serta nama kalian. Bukankah kelas kalian sangat terkenal beserta orang di dalamnya?"

Oh, galak sekali.

Sejauh yang Claude pikir, benar juga, sih. Pemuda ini mengangguk. "Benar, Tuan. Baiklah. Bunga Cynoenix adalah bunga yang memiliki kepentingan untuk menjaga Dunia Delusion agar tetap melayang di atas Gunung Olimpus. Jika bunga itu menghilang, tidak ada di tempat seharusnya ia berada, maka Dunia Delusion perlahan akan turun menabrak Gunung Olimpus, lalu hancur dan membinasakan seluruh Delusion yang ada. Orang yang bisa mengambil Bunga Cynoenix hanyalah pemilik kekuatan yang setara dengan para demigod. Cucu para dewa terkuat. Sekian, terima kasih."

Zeus tersenyum tipis, ia tidak mengira bahwa keturunannya akan secerdas ini. "Aku merasa ini bukan ulah seorang Delusion. Aku percaya ini adalah ulah para iblis yang menyamar tanpa kita ketahui. Aku menemukan sepercik kekuatan aneh sejak kemarin dari Delusion, sebelum upacara pengorbanan. Namun, aku diam saja sebab merasa bahwa itu mungkin saja hanya perasaanku. Ternyata sungguhan terjadi, duh."

Bahkan Zeus bisa salah langkah, ya? Pikiran mereka bukannya fokus, justru saling meledek satu sama lain dalam kepala. Entah apa yang ada di kepala. Kiranya, rasa takut sepertinya telah menguasai sehingga mereka mulai menggila. Walau sejak lama sudah kehilangan kewarasan, penuh.

Sunyi sedetik. Zeus menghela napas, mengusap pelipis yang penuh keringat. "Kalian semua berjumlah dua puluh sembilan anak. Kalian akan aku berikan bubuk ini." Zeus mengangkat kantung kecil yang baru saja diberikan Hephaestus padanya. "Di dalam kantung ini, terdapat bubuk mesiu yang mampu membantu kalian melawan para makhluk di dalam hutan sana. Aku tidak menjamin keselamatan kalian. Namun, anggap saja kalian sedang aku perintahkan sebagai pasukan utama dalam kasus besar ini dengan sedikit senjata tambahan. Pun aku memilih kalian karena baru kalian yang bertanding di upacara pengorbanan tahun ini. Delusion lainnya belum sempat, mereka justru harus bertarung di dalam hutan tephritidie, yang kemungkinan efek keselamatannya lebih kecil." Melirik wajah murid ini yang menegang, Zeus tertawa pelan. "Tidak perlu takut, kalian semua pasti selamat, aku yakin itu. Ya, setidaknya 20 persen aku yakin kalian selamat jika membawa serbuk ini, sih."

The Tale of CynoenixWhere stories live. Discover now