14

2.2K 117 4
                                    

"Selamat datang Tuan Eunwoo" sapa Citra dan Ali

"Terima kasih Kak" Kata Eunwoo

"Wahh ada Tuan Cha Eunwoo" kata Guntur yang datang dengan yang lainnya yaitu Arini, Sinta, Binar, Peno, Gita, Seno lalu juga ada orangtua dari Wisesa dan Ardian

"Apa kabar Paman dan Bibi" sapa Cha Eunwoo pada mereka dan Nayeon hanya diam sejak tadi

"Selamat datang Tuan Cha Eunwoo" kata Amar yang datang dengan Irish bersama dengan Mirza-Sania, Aridian-Davira, Wisesa-Rania serta Jisung dan Tzuyu adik dari Nayeon yang langsung menghampiri Nayeon

"Apa kabar Kakak dan adik" sapa Eunwoo

"Apa kabar Tzuyu dan Jisung" sapa Eunwoo dan mereka tersenyum

"Baik Kak"

Nayeon melihatnya sambal melipat tangannya didepan dadanya

"Ada hal apa sampai pemimpin bangsa Calisto datang kesini?" Tanya Seno pada Eunwoo

"Bukan sesuatu yang serius Paman, aku hanya ingin mengunjungi Nayeon" kata Eunwoo membuat mereka kaget dan Nayeon melihat Eunwoo kaget

"Ohh wahh aku kira ada hal penting atau apa ternyata ingin mengunjungi Nayeon" kata Mirza

"Apa pria yang kau bilang kau sukai itu, Tuan Cha Eunwoo?" Tanya Rania dan mereka melihat Nayeon dan Nayeon Nampak melihat Rania dengan kesal

"Pria yang kau sukai?" Tanya Eunwoo

"Bukan dia pria lain" jawab Nayeon singkat dan saat itu juga membuat Eunwoo patah hati

"Ekhem sepertinya lebih enak mengobrol sambal duduk, ayo" ajak Jisung mencoba mencairkan suasana

"Boleh" kata Eunwoo

"Kebetulan kami juga akan makan siang, bagaimana jika kau bergabung dengan kami" kata Leonard yang datang dengan Delisha

"Aku diundang makan siang disini"

"Tentu saja Tuan Eunwoo mari"
Mereka semua menuju kemeja makan bersama

Eunwoo duduk didekat Leonard
"Nayeon karena Eunwoo datang kesini dengan tujuan ingin menemuimu alangkah baiknya kau juga duduk didekatnya" kata Leonard pada Nayeon dan Nayeon melihat Appanya

"Iya Appa" jawab Nayeon singkat dan duduk didekat Eunwoo
Mereka makan siang bersama dan setelah selesai dilanjutkan dengan mengobrol

"Aku kira kau tidak serius mengatakan akan kesini" kata William

"Jika menyangkut Nayeon tentu aku serius kakek" jawab Eunwoo membuat mereka tersenyum namun Nayeon sangat rishi

"Sepertinya anda menaruh rasa pada Nayeon" kata Dinata

"Hemm aku rasa yang tahu hanya Tuan Leonard dan Nyonya Delisha saja" kata Eunwoo dan mereka menaikan alisnya

Nayeon, kedua adiknya, orangtuanya serta kakek dan neneknya menatap Eunwoo dengan jengkel

"Jika aku lupa dia pemimpin Calisto maka sudah aku pindahkan letak mulutnya" kata Jisung berguman dan hanya didengar oleh Tzuyu

"Maksud anda?" Tanya Sinta

"Aku pernah menyatakan perasaanku padanya dua tahun yang lalu dan dia menolakku" kata Eunwoo santai namun yang lainnya kaget mendengarnya kecuali Nayeon dan keluarganya

"Wahh kami sangat terkejut dengan itu semua" kata Dinata tidak percaya

"Ekhem, aku rasa itu sudah lama dan tidak seharusnya kau membahas hal itu lagi" kata Nayeon pada Eunwoo

"Tidak aku hanya sedikit mengenang memori Nayeon.. maaf ya" kata Eunwoo dan Nayeon hanya diam

"Sebaiknya memori seperti itu tidak perlu anda kenang lagi" kata Jisung pada Eunwoo

"Maaf jika aku membuat kakakmu, kau juga Tuan Leo dan Nyonya Delisha tidak nyaman dan dimasa mendatang aku akan berhati-hati dalam mengingat memori masa lalu lagi" kata Eunwoo pada mereka
Setelah berbincang sebentar, Eunwoo pamit pergi dan Nayeon sangat lega begitu pria itu pergi

"Wah Nayeon kenapa kau menolak Eunwoo? Dia sangat tampan dan juga pemimpin besar" kata Stephani

"Iya kenapa kau menolaknya kak?" Tanya Megan

"Aku tidak punya perasaan padanya" jawab Nayeon singkat

"Lalu pria seperti apa yang kau inginkan? Kau cukup pemilih tersenyata" kata Citra

"Aku memang pemilih kak Citra" kata Nayeon singkat

"Tuan Eunwoo saja yang sehebat itu ditolak oleh Kak Nayeon.. mana mungkin dia menyukai kekasihnya kak Davira" kata Aliya membuat mereka semua kaget

"Apa maksudmu Aliya?" Tanya Citra

"Aliya hanya bicara apa yang dia lihat saja Kak" kata Stephani

"Kau merendahkan Ardian anakku?" Tanya Ibu Ardian membuat suasana tegang

"Menurutmu?" Tanya Stephani

"Kau ini.."

"Sudah hentikan! Apa yang kalian perdebatkan! Sebaiknya bubar saja!" kata Leonard dan semuanya diam lalu bubar

🍂

The RulerWhere stories live. Discover now