44

1.1K 115 17
                                    

---

Mina dia berlari dengan cepat hampir kesegala arah dia kalang kabut mencari keberadaan Nayeon dimana

"Nayeon dimana?" tanya Mina khawatir

"Apa jangan-jangan.. Jiyeon Unnie" kata Mina dan dia langsung berlari dengan cepat
Sementara itu Nayeon terus mundur dia takut melihat wujud Jiyeon yang sangat menyeramkan dan bersiap memasangnya. Taringnya yang tajam seakan bersiap untuk mencabik lehernya dan Nayeon ketakutan kala dia yang tidak bisa kemana-mana dan terkunci di tembok
Nayeon menutup matanya dia sangat pasrah dengan apa yang akan terjadi pada dirinya sekarang

"Aku menginginkan kematianmu! Supaya bukan hanya aku yang menderita kehilang orang yang aku sayangi tapi Sehun juga harus menderita!" teriak Jiyeon dan ingin menyergap Nayeon namun Seseorang menghalanginya membuat dia terhempas ke tembok dan Nayeon terkejut dia melihat Mina yang datang menolongnya

"Nayeon kau tak apa?" tanya Mina

"Mina" kaget Nayeon

"Kalian!"

"Kau akan menerima akibat dari perbuatanmu Jiyeon!" peki Mina dan dia membawa Nayeon pergi dari sana dengan cepat. Mina membawa Nayeon kekamarnya

"Nayeon kau tak apa?" tanya Mina kahwati dan Nayeon menggelang ketakutan

"Seharusnya kau tidak kesana" kata Mina

"Aku.. aku khawatir padanya"

"Dia tidak perlu kau khawatirkan Nayeon. Dia jahat" kata Mina

---

"Jiyeon termakan omongan Umma dengan mudah" kata Zico pada Hye Kyo dan Hye Kyo tersenyum sinis

"Anak itu sebenarnya sangat bodoh sama seperti ibunya hanya saja mereka berbeda usia saja"
"Setelah ini rencana Umma apa?"

"Rencanaku dari awal adalah mengusir Wanita itu dari kehidupan Sehun. Wanita itu menghambat semua rencanaku karena Sehun yang terlalu dekat dengan wanita itu" kata Hye Kyo

'Kenapa Umma tidak menggunakan Kyulkyung saja?" tanya Eunbi

"Kyulkyung tidak ada harganya bagi Sehun sekarang. Menurutku Seulgi lebih berpotensi karena Sehun menganggap Seulgi sahabat baiknya dan Seulgi dia memiliki rasa pada Sehun dan kita bisa manfaatkan itu semua apalagi Seulgi sangat dekat denganku"

"Umma benar. Begitu Nayeon pergi dari kehidupan Sehun, maka Sehun akan kembali bisa kau kuasai dan kau akan dengan mudah membuat Sehun tunduk padamu apalagi ramuan buatan dari Paman Yang sudah akan selesai dan ramuan itu akan mampu menghancurkan hidup Sehun" kata Zico membuat mereka bahagia dengan apa yang Zico katakan

"Tinggal sedikit lagi maka kita yang akan kuasai Castella dan mereka semua akan bertekuk lutut pada kita"

"aku sangat menginginkan posisi Nayeon sekarang, dan aku ingin menggantikannya sebagai Istri dari pemimpin vampire Castella dengan kau yang menjadi pemimpinnya" kata Eunbi pada Zico

"Tentu saja sayang, kau akan mendapatkannya"

---

Nayeon masuk kedalam kamarnya dan dia melihat Sehun yang duduk di kursi membuat Nayeon sedikit terkejut

'oppa disini?"

"Dari mana?" tanya Sehun

"Dari tempat Mina. Kenapa?" tanya Nayeon menghampiri Sehun dan Sehun menepuk pahanya meminta Nayeon duduk dipangkuan Sehun dan Nayeon menurut duduk dipangkuan Sehun dengan menyangping

Nayeon memilih menyenderkan kepalanya didada Sehun dan Sehun membalas merengkuh tubuh Nayeon

"Kenapa tanganmu dingin?" tanya Sehun merasakan tangan Nayeon yang dingin

"Cuacanya sedikit dingin"

"Dia dikamar jangan keluar sayang"

"Aku bosan sendiri disini"

"Aku temani" kata Sehun

"Oppa harus bekerja"

"Tapi kau bisa sakit sayang" kata Sehun dan Nayeon menggelang

"ini akan hangat. Aku hanya perlu mandi dengan air hangat"

"Ayo aku temani" kata Sehun menggendong Nayeon dan Nayeon memeluk erat leher Sehun
Sehun membawa Nayeon kekamar mandi dan membiarkan Nayeon berendam didalam bak mandi dengan air hangat dan Nayeon meminta Sehun bergabung dengannya disana
Nayeon menyandarkan kepalanya didada bidang Sehun keduanya merendam tubuh mereka dnegan air hangat menikmati kebersamaan mereka berdua

---

Sehun dan Nayeon keluar untuk makan malam bersama pihak istana lainnya.

Sampai disana, Nayeon mengedarkan pandangannya mencari sosok sesoerang yang tidak ada disana"

'Jiyeon Unnie belum keluar kamar ya?" tanya Nayeon dan mereka melihat sekeliling mencari Jiyeon yang ternyata tidak ada disana

"Pelayan"

"Iya Nyonya"

"Panggilkan Jiyeon untuk kesini" kata In Na

"baik Nyonya"

Pelayan itu pergi menuju kekamar Jiyeon dan dia mengetuk pintu kamar Jiyeon namun tidak ada sahutan dan dia melihat pintu yang terbuka dan pelayan itu memberanikan masuk dan setelahnya dia terkejut dengan apa yang dia lihat.

Pelayan itu tergeletak begitu saja dengan darah dari lehernya

"Kenapa lama sekali?" tanya Hye Kyo

"Biar aku yang cek Umma" kata Nayeon

"Jangan sayang. Kau diam disini! Kyulkyung kau cek kakak iparmu!" kata Sehun

"Aku?"

"Cepat!" perintah In Na dan Kyulkyung pergi dengan cepat namun setelahnya dia kembali dengan raut terkejut

"Ada apa? Mana Jiyeon?" tanya Min Seo

'Jiyeon Unnie tidak ada dikamarnya dan pelayan tadi mati didalam kamar Jiyeon Unnie"
"Apa!"

Mereka pergi kesana untuk melihatnya dan mereka terkejut meihat pelayan yang mati
Sehun masuk dengan Tim EXO dan mengecek pelayan itu juga keadaan didalam kamar Jiyeon. Nayeon dan Mina masih ada dimeja makan

"nayeon kau mau lihat?"

"Aku takut" kata Nayeon

"Sebaiknya kita diam disini" kata Nayeon dan Mina mengangguk memilih diam disana

"Kenapa bisa begini?" tanya Sehun

"Tidak ada jejak tapi ini perbuatan Jiyeon terlihat dari letak luka dalam lehernya. Ini tertanda tanda tangan Jiyeon sebagai pembunuhnya" kata Lay dan membuat mereka terkejut
Sehun benar-benar marah dengan Jiyeon

"Cari dia dan tangkap wanita itu!"

Sementara itu, Nayeon dan Mina mereka tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang tidak mereka kenal dan membekap mulut mereka membuat kesadaran mereka musnah dan 2 orang itu membawa Nayeon dan Mina pergi lalu Jiyeon meletakan sebuah surat dengan senyuman sinisnya lalu dia juga pergi

--- To Be Continue ---

terima kasih buat yg nungguin ceritanya.. maaf banget bulan ini emang aku sibuk banget soalnya di bali bulan ini banyak hari raya umat hindunya dan aku sebagai umat yg taat harus mengikutinya..

Terima kasih semua sampai ketemu di next chapternya...

The RulerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang