...AWAL...

32.8K 2.4K 487
                                    

TYPO ITU MANUSIAWI

.
.
.
.
.
.
.

Inggris, 31 Juli 1987

Itu tengah malam, saat dimana seorang anak kecil berumur sekitar 7 tahun di buang di jalanan sepi dengan luka dan memar di tubuhnya lengkap dengan pakaian kebesaran compang-camping yang semakin menambah tingkat mengenaskan.

Anak kecil itu memohon, memeluk dengan erat kaki kanan pria gemuk yang hendak membuangnya itu dengan linangan air mata di pipi. Memohon agar dia diampuni dan tidak dibuang karena ia takut dan tidak tahu harus pergi kemana lagi? Selain kediaman Paman dan bibinya yang jahat itu, ia tidak memiliki siapa-siapa lagi untuk menampungnya. Adapun orang tuanya telah meninggal sejak ia kecil dan ia tak punya keluarga lain untuk menampung dirinya selain keluarga paman dan bibinya yang jahat.

Namun, pria gemuk yang merupakan Pamannya itu tidak menunjukan belas kasihan sama sekali. Ia dengan kejam menendang Anak kecil itu hingga kembali tersungkur di tepi jalanan inggris yang sepi. Lalu setelah mengumpatinya dengan berbagai macam hinaan dan kata-kata kotor, pria gemuk itu lantas kembali masuk kedalam mobil dan meninggalkan anak kecil yang malang tersebut sendirian di jalanan yang sepi dengan pencahayaan lampu jalan yang remang-remang juga dinginnya angin malam yang membuat tubuhnya menggigil.

Anak kecil dengan kaca mata bulat dan baju kebesaran compang-camping dengan tubuh penuh luka itu perlahan bangkit. Lalu dengan terseok-seok dan tubuh yang lemas ia memaksa dirinya berjalan di jalanan yang sepi itu. Hendak  mencari tempat berteduh sementara untuk sekedar menghangatkan dan mengistirahatkan tubuh lelahnya.

Sembari ia berfikir dalam hati tentang betapa kejamnya dunia ini memperlakukannya. Betapa tidak adilnya hidup ini dengannya, betapa ia membenci takdir hidupnya yang malang, lemah dan tak bisa berbuat apa-apa.

Selama ini, ia hidup dalam siksaan, penghinaan, kepahitan, dan penderitaan. Paman, bibinya, juga sepupunya selalu memperlakukan ia layaknya budak bahkan semenjak ia berumur 3 tahun. Ia tak pernah diperhatikan atau diperlakukan dengan baik, tidak pernah sekalipun mereka berbelas kasihan padanya atau tidak memarahinya. Tubuhnya bahkan selalu menjadi objek kemarahan mereka dan beberapa kali ia menderita patah tulang namun mendapatkan pengobatan tak layak karena paman dan bibinya enggan membuang uang untuk dirinya. Adapun pakaian yang ia kenakan pun, hanyalah pakaian kebesaran bekas milik sepupunya yang gemuk dan idiot yang selalu memukulnya tanpa alasan atau mencari kesempatan untuk menjahilinya dengan begitu kejam. Lalu makanannya? Ia tak pernah mendapatkan makanan yang cukup dan layak. Hanya makanan bekas karena paman dan bibinya terlalu murah hati untuk membiarkan daging membuat tubuhnya berlemak seperti sepupunya.

Pamannya Vernon Dursley, Bibinya Petunia Dursley, dan sepupunya Dudley Dursley, ditambah Bibi Marge. Semuanya! Semuanya tidak lebih dari manusia terkutuk yang selalu membuat hari-harinya seperti di neraka dengan berbagai macam siksaan dan hinaan yang tiada henti mereka beri. Dan sekarang? Setelah puas menjadikan ia budak dan menyiksanya, mereka membuangnya begitu saja hanya karena dirinya, yang tidak tahu kenapa bisa menghancurkan setengah ruang tamu? Rumah paman dan bibinya.

Mengingat kembali masa-masa pahit dan tidak menyenangkan yang ia jalani di kediaman Dursley, darahnya tiba-tiba saja mendidih. Cukup mendidih hingga ia tak lagi merasakan hawa dingin menerpa kulitnya.

Ia ingin membalas semua penghinaan dan siksaan itu! Ia ingin sekali membuat seluruh keluarga Dursley memohon ampun dibawah kakinya sambil menjilat kakinya tersebut. Ia ingin membuat mereka menyesal karena sudah memperlakukan ia buruk. Ia ingin balas dendam!

Lord Slytherin ll DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang