31. I Know It's You

8.8K 1.1K 500
                                    


Jangan Lupa Vote dan Comment 😊

Jangan Lupa Vote dan Comment 😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Harrison dan Daphne saat ini telah berada di balkon Ballroom Malfoy Manor. Keduanya sepakat menjauh dari keramaian pesta sementara untuk membahas beberapa hal terkait penculikan Astoria Greengrass, adik Daphne Greengrass.

Setelah memasang mantra peredam dan penolak mata-mata di sekitar Balkon, Harrison kemudian kembali ke sisi Daphne yang tengah berdiri di balik besi pembatas Balkon dengan kedua mata birunya memandang ke depan, dimana taman bunga indah milik keluarga Malfoy berada. Namun, Harrison jelas tahu jika Daphne tidak tertarik dengan bunga-bunga itu.

"Nah.. Heir Greengrass, bisakah kita mulai?" Tanya Harrison dengan posisi punggungnya yang bersandar pada besi pembatas Balkon dan menatap Daphne yang berdiri di sisi kirinya.

"Tentu" Jawab Daphne dengan anggukan singkat.

"Kita mulai dari awal mula Astoria bisa di culik!" Pinta Harrison kemudian.

Daphne mengangguk mengerti sebelum ia mengambil nafas dalam dan membuangnya perlahan. Lalu, ia pun mulai bercerita.

"Pada saat itu, Ibuku pergi membawa Astoria ke Twilfitt and Tattings di Diagon Alley untuk membeli beberapa pakaian baru, sekaligus memesan gaun pesta Astoria lebih awal untuk ia kenakan saat Malfoy Ball. Begitu ibuku selesai membayar dan berbicara sebentar dengan pegawai toko, ia lalu kembali ke tempat dimana ia meminta Astoria menunggu, yaitu di dekat pintu keluar Toko. Namun, begitu sampai di tempat Astoria harusnya menunggu, Ibu tidak melihat siapapun selain beberapa pegawai toko dan deretan pakaian atau kain." Kata Daphne dengan suara sedikit bergetar ketika ia menjelaskan kronologi hilangnya sang Adik.

"Ibuku lalu bertanya pada salah satu pegawai toko tentang kemana perginya Astoria? Dan pegawai toko menjawab jika Astoria baru saja pergi beberapa saat yang lalu tanpa mengucapkan sepatah katapun. Pegawai itu juga mengatakan jika ia sempat memanggil Astoria beberapa kali dan bertanya kemana ia akan pergi? Tapi Astoria seperti tidak mendengarkan dan terus berjalan menjauh dari toko dengan punggung tegak yang kaku." Lanjut Daphne sambil menghapus setitik air mata yang menetes dari salah satu mata biru indahnya yang berkaca-kaca.

"Lalu?" Tanya Harrison dengan kening sedikit mengernyit dan mata menyipit curiga. Daphne tidak melihat ekspresi Harrison tersebut lantaran sibuk menghapus air matanya yang mulai menetes sedikit demi sedikit.

"Lalu ibuku keluar dari toko dan mulai mencari Astoria di sekitar. Ibu juga sempat bertanya pada beberapa penjaga toko atau kios dan pejalan kaki di sekitar tempat itu tentang Astoria. Sebagian besar dari mereka mengaku tidak tahu, namun dua diantaranya mengaku jika mereka melihat Astoria. Salah satu mengatakan jika Astoria nampak terus melangkah tanpa memperdulikan apapun di sekitarnya, ia juga mengatakan jika kedua mata Astoria seperti mata orang buta yang melihat tanpa tujuan. Lalu, orang kedua mengatakan jika ia melihat Astoria pergi ke sudut Gang di Diagon Alley dengan langkah kaku seperti robot. Ibuku lalu pergi ke sudut gang yang dikatakan oleh orang kedua, namun ia tidak melihat apapun selain kekosongan. Setelah lama mencari kesana-kemari, ibuku pun memutuskan pulang dan mengatakan hilangnya Astoria pada Ayahku" Kata Daphne yang melanjutkan ceritanya dengan nada suara yang terdengar seperti tengah berusaha menahan isak tangis.

Lord Slytherin ll DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang