21.Perisai Oclumens Draco

8.6K 1.2K 126
                                    


Jangan Lupa Vote dan Comment! 😊

"Cerberus? Si Anjing kepala tiga itu?!" Kata Alexis heboh dengan kedua bola mata melotot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cerberus? Si Anjing kepala tiga itu?!" Kata Alexis heboh dengan kedua bola mata melotot.

"Atas nama Merlin.. Apa yang dipikirkan si tua Dumbledore itu saat ia meletakkan mahluk mematikan itu di sekolah yang penuh dengan anak-anak?!!" Kata Theo setelah menenangkan dirinya dari keterkejutan.

"Dan mahluk itu pasti di tempatkan disana secara ilegal, mengingat kementerian pasti tidak akan pernah memberi izin pada Dumbledore untuk meletakkan mahluk mengerikan itu di sekolah yang penuh dengan anak-anak nakal, ceroboh, dan bodoh." Kata Draco sambil meraih secangkir Teh hangatnya lagi dan menyesapnya perlahan.

"Dan menurutmu apa yang akan di lakukan kementerian pada Dumbledore jika ia tahu kepala sekolah tercinta kita membiarkan mahluk mengerikan itu berada di Hogwarts tanpa izin?" Kata Terry dengan nada sarkastis sedangkan Michael di sebelahnya sepertinya tengah hanyut dalam pikirannya sendiri. Nampaknya masih memikirkan sesuatu tentang Nicholas Flamel.

"Tentunya tidak akan berpengaruh terlalu buruk padanya. Kau tahu kan? Si bodoh Fudge itu adalah salah satu boneka Dumbledore, jadi Dumbledore paling hanya mendapatkan peringatan dan teguran saja. Cihh.. Menteri itu sangat menjijikkan selain dari sifatnya yang haus kekuasaan!" Balas Graham, merasa mual saat mengingat betapa haus kekuasaannya menteri Cornelius Fudge bahkan sampai rela diperalat oleh Dumbledore sehingga ia hampir melakukan apa saja untuk Dumbledore di kementerian sedangkan Dumbledore berjanji untuk membuatnya terus berada di tempuk kekuasaannya bahkan lebih tinggi lagi.

"Dia sangat membenci Ayahku dan berkali-kali berusaha menjatuhkan Ayah.. " Kata Draco, dan Alexis mengangguk membenarkan. Cornelius Fudge membenci Lucius Malfoy karena ia merasa jika Lucius adalah orang yang bisa membuat ia lengser kapan saja dari jabatan seorang Menteri dan Fudge kerap kali berusaha menjatuhkan Lucius. Namun tentunya itu sia-sia karena Lucius memiliki banyak pendukung dari keluarga berpengaruh padanya dan otaknya sangat amat sangat licik.

"Jadi, melaporkan Dumbledore ke kementrian tidak akan menimbulkan hal yang dapat membuat karirnya yang cemerlang itu mengalami setidaknya sedikit kemunduran, ya?" Tanya Harry dengan nada sarkastis.

"Ya.. " Jawab teman-temannya.

"Kalau begitu biarkan saja! Biarkan Dumbledore melakukan apapun dengan mahluk itu! Yang terpenting adalah menjauhkan seluruh Slytherin dari koridor lantai 3 itu. Selama bukan Slytherin, tidak apa-apa jika salah satu Asrama Hogwarts di bantai habis oleh mahluk itu. Aku malah mengharapkan korban akan adanya mahluk itu disini, setidaknya beberapa Gryffindor saja sudah cukup" Kata Harry dengan menyeringai sadis hingga kedua mata hijaunya untuk sesaat nampak berganti menjadi merah darah sebelum kembali ke warna hijau cemerlang seperti kutukan pembunuhan. Hal yang membuat teman-temannya tidak bisa untuk tidak merinding.

Lord Slytherin ll DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang