Bab 10: Dianggap Cinta Sejati ✔

21 2 2
                                    

Bismillah. Halo teman-teman. Terima kasih sudah membaca SMC.

[]     

Randi dan Rire masih sering berkirim pesan dan telepon. Begitu setiap harinya. Tidak jarang pula Randi sering kehabisan pulsa, maka hari itu Rire pun mempunyai ide.

"Nanti sore ketemu sebentar, ya," pinta Rire lewat telepon.

"Iya, Re. Nanti aku ke sana."

Sambil menunggu datangnya Randi, Rire menggunakan sepeda berkeliling di sekitar rumah. Cukup lama Randi juga tidak kunjung terlihat. Sampai hampir waktu Magrib barulah Randi tiba. Rire sedikit cemberut. "Lama banget datangnya."

"Tadi lagi ada urusan sebentar."

Tidak ingin berantem karena hal sepele, Rire pun segera menyampaikan maksudnya. Ia merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah kartu SIM baru. Ia serahkan pada Randi. "Buat kamu, ambil ya."

"Eh, kenapa?"

"Iya, nomormu sering kehabisan pulsa, kan? Pasti nomornya udah lama nggak diganti. Jadi coba aja pakai nomor baru ini."

Randi tertegun, ia tidak menyangka Rire mau memberikan itu padanya. Ia pun menerimanya.

"Udah mau Magrib. Pulang, yuk," ajak Rire kemudian.

[]

Randi mengganti nomornya dengan nomor baru. Ia tersenyum membayangkan Rire yang bisa saja memberikan kejutan lain lagi setelah itu. Randi lalu mengirim pesan padanya. "Ini nomorku udah kuganti. Makasih, ya. Kenapa kamu pilih nomor yang ini?"

Rire lalu membalas, "Karena nomor lama kamu angka terakhirnya angka 1, jadi aku pilih nomor yang juga angka terakhirnya angka 1."

Randi tersenyum lagi. Ia berniat akan terus menggunakan nomor itu lebih lama lagi.

[]

31 Desember 2014

Di malam tahun baru, Randi berkunjung ke rumah Angga. Ia juga ditemani Raja. Ketiga laki-laki itu kini saling mengobrol sembari memandang langit yang dipenuhi letusan kembang api. Malam sudah pukul sepuluh, Randi pun belum tergerak untuk pulang ke rumah. Ia ingin menghabiskan waktu dengan kedua temannya.

Ponsel Randi menyala. Sebuah pesan masuk dari Rire yang memintanya untuk datang ke rumah. Randi sengaja tidak membalas, sebab ia merasa enggan ke sana. Ia masih belum siap bertemu keluarga Rire.

"Kenapa, Ran?" tanya Raja saat melihat Randi sepertinya sedang tidak nyaman.

"Rire minta aku ke rumahnya malam ini."

"Terus?" tanya Angga.

"Ya aku belum mau."

"Kan cuma mampir sebentar," jawab Raja.

"Entah, rasanya aku nggak pede, dia orang kaya."

"Nunggu beneran pede kapan, Ren?" celetuk Angga.

Randi pun memutuskan untuk tetap berada di rumah Angga. Namun, terus saja muncul dari pesan-pesan Rire yang memaksanya untuk datang. Randi merasa bimbang. "Dia maksa, nih," curhat Randi.

Salahku Menempatkan Cinta [TAMAT]Where stories live. Discover now