Bab 17: Berakhir ✔

11 1 0
                                    

Bismillah.
Siapin bantal buat dibanting. Hehehe. Bercanda.

Bantal kan buat baring, atau buat tempat nangis, ya? Uhuk.

Dari judulnya, udah ketahuan, hm? Oke, mari baca sama-sama.

[]

Setiap hari Randi dan Yura selalu bertemu. Berjalan-jalan, makan berdua di tempat favoritnya. Randi senang bila Yura di dekatnya. Yura selalu tahu cara membuatnya senang.

Siapa sangka muncul pertanyaan dari beberapa teman Randi, pertanyaan mereka seringkali sama, "Kamu sama Kak Rire udah putus, Ran?"

Randi tidak bisa menjawab, mendadak kaku. Ia mengalihkan topik pembicaraan. Namun, di lain waktu, pertanyaan itu lagi-lagi ia dapatkan.

Di sisi lain, Randi masih menyayangi Rire. Meski sering bertengkar, ia tidak ingin hubungan dengan Rire berakhir. Ia sadar itu sesuatu yang salah, bahkan sangat salah.

[]

Mei 2016

Rire memegang boneka kelincinya, boneka pemberian Randi yang ia beri nama Ciru. Tepat hari itu, Randi berulang tahun. Dengan jarak yang jauh di antara mereka, Rire bingung hendak memberi hadiah apa. Ia pun mengambil kertas dan spidol berwarna, menulis ucapan ulang tahun di sana. Setelah selesai, ia letakkan kertas itu di dekat bonekanya. Sebuah objek foto sederhana kini terabadikan. Ia lalu mengirimkannya pada Randi melalui chat. "Selamat ulang tahun, Randi. Maaf aku hanya bisa kasih foto Ciru dan tulisanku. Insya Allah hadiahnya menyusul, ya."

Meski berupa foto, Randi tentu senang. Mereka bercerita banyak lewat telepon. Setelah itu, Randi pamit hendak pergi bermain futsal bersama Angga.

[]

Selesai bermain futsal, Randi pulang bersama Angga. Bukannya menuju rumah, Angga justru membawa motornya ke jalan lain. "Kita mau ke mana?" tanya Randi.

"Udah, ntar kamu juga tahu."

Mereka lalu tiba di persimpangan jalan. Di sana sudah ada Yura dan dua orang perempuan yang menemaninya. Di tangan Yura terdapat kotak yang berisikan kue ulang tahun. Ternyata mereka sudah merencanakan itu untuk Randi.

"Selamat ulang tahun, Ran. Ini kue buat kamu. Semoga suka, ya," ucap Yura. Randi tersenyum, ia tentu tidak menyangka mendapat kejutan seperti itu.

[]

Seminggu kemudian di hari Minggu sore, Rire mengajak Nurul berjalan-jalan setelah jenuh berdiam di indekos. Waterfront menjadi tempat tujuan mereka. Sunset, pemandangan sungai, kapal-kapal yang lewat, semua begitu indah dipandang. Namun, suasana sedikit berubah saat Nurul hendak membicarakan suatu hal. Mulanya ia tampak takut. "Takut kenapa? Ngomong aja," kata Rire.

"Ini tentang Randi. Aku takut kamu marah, Re," jelas Nurul dengan hati-hati.

Rire sedikit heran, baru kali ini Nurul membahas perihal kekasihnya itu. Nurul lalu memberikan ponselnya. "Aku nemuin ini di Instagram," ucapnya. Rire melihat sebuah foto di sana, foto Randi yang sedang menerima kue ulang tahun dari seorang gadis. Caption foto itu juga menggunakan kata-kata mesra. Pemilik akun itu bernama Yura. Rire yang tidak mempunyai akun Instagram tentu tidak tahu perihal itu.

Salahku Menempatkan Cinta [TAMAT]Where stories live. Discover now