Bab 12: Boneka Kelinci ✔

18 3 8
                                    

"Ran!" Randi tersadar dari lamunannya. Panggilan yang baru saja terdengar datang dari Farid, "melamun kenapa, Ran? Rindu sama Bunda?"

Randi tertawa. Begitulah Farid dengan candaannya. Farid bertanya lagi, "Kak Rire lulus SNMPTN, nggak?"

"Nggak lulus, Far. Kemarin dia cerita ke aku."

"Wah, sayang banget, ya."

"Tapi ada bagusnya juga, sih."

"Hah? Kenapa?"

"Abisnya dia milih kuliah di Yogya, Far. Aku mana sanggup sejauh itu sama dia."

"Oh, ternyata nggak sanggup jauhan, ya. Maniiis."

"Hehehe."

"Eh, ntar malam latihan sanggar, Ran. Aku jemput, ya," ucap Farid lalu dijawab acungan jempol oleh Randi.

[]

Juni 2015

Setelah dinyatakan lulus SMA, maka selanjutnya persiapan masuk perguruan tinggi. Rire mulai mempersiapkan dirinya mengikuti SBMPTN. Ia pergi ke kota lain, tempat di mana universitas pilihannya berada.

"Aku tadi udah keliling kampus, udah cek ruangan juga. Siap-siap besok tes," ucap Rire pada Randi melalui telepon.

"Iya, Re. Pengumuman kelulusannya kapan?"

"Bulan Juli nanti."

"Oh, iya. Kalau udah selesai, cepat pulang, ya," ucap Randi lagi.

[]

Juli 2015

Randi terbangun di waktu subuh, lalu mengirim pesan pada Rire. Mengingat bahwa gadis itu berulang tahun, Randi pun mengucapkan selamat ulang tahun untuknya. Tidak cukup sampai di situ, pukul enam pagi ia juga menelepon untuk memberikan doa yang lebih banyak lagi. "Selamat ulang tahun, Re. Panjang umur dan sehat selalu. Semoga kita bisa selalu sama-sama." Mendengar doa itu, Rire di sana mengaminkan dengan begitu senang.

Di malam harinya, Rire memberi kabar bahwa ia lulus SBMPTN. Suaranya terdengar bahagia. "Aku nggak nyangka, Ran. Alhamdulillah. Ini benar-benar hadiah ulang tahun untukku."

"Iya, Re. Selamat, ya. Aku memang yakin kamu bakalan lulus. Kuliahnya kapan dimulai?"

"Bulan depan. Jadi sebelum itu, aku bisa pulang dulu."

Randi merasa senang sekaligus mendiamkan perasaan sedihnya. Waktu untuknya bisa bertemu Rire akan menjadi lebih singkat lagi sebelum masa kuliah itu dimulai.

Jarak sudah menanti, hal yang Randi takutkan akan terjadi.

[]

Saat kenaikan kelas, kini Randi sudah menempati kelas baru yakni XI IIS 3. Walau begitu, teman-teman sekelasnya tetap sama.

"Hahaha, ketemu Ren lagi!" ujar Angga saat baru saja tiba di kelas.

Randi tersenyum lalu memintanya untuk duduk. Saat itu, Randi memilih duduk di kursi paling belakang dekat jendela. Ia sudah bosan duduk di kursi depan selama di kelas X-4.

Salahku Menempatkan Cinta [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang