Bab 13: Salah Paham ✔

10 2 0
                                    

September 2015

Hari pertama kuliah ditemani dengan cuaca yang cerah, langit seakan ikut memberi semangat. Rire mengenakan seragam putih dan almamater. Kini ia sedang berada di kelas, bersama puluhan teman-teman baru yang juga satu prodi dengannya.

Setelah itu, muncul seorang dosen yang merupakan ketua prodi. Seorang wanita sekiranya berusia setengah abad, rambutnya tergerai sebahu, berbadan besar dan mengenakan kacamata. Ia menyapa semua mahasiswa. Setelah itu ia meminta mahasiswanya maju satu per satu untuk mengenalkan diri.

Rire terus mengamati setiap mahasiswa yang maju bergantian. Mereka datang dari tempat asal yang beragam. Lalu tibalah giliran seorang laki-laki.

"Assalamu'alaikum. Nama saya Yuza," ucapnya. Rire mendelik saat mendengar bahwa dia berasal dari daerah yang sama. Setelah itu, Yuza duduk di kursi yang berada di depannya, maka Rire pun menyapanya. "Hei, Yuza." Yuza menoleh ke belakang, menghadapnya. Rire lalu berkata lagi, "kita dari daerah yang sama." Yuza merespon baik sapaan Rire. Kemudian mereka berbincang sesaat.

Setelah itu, giliran Rire maju ke depan kelas dan mengenalkan diri. Ia senang mendapati teman yang berasal dari daerah yang sama. Yuza pun menjadi teman akrabnya.

[]

Malam itu, dengan begitu semangat Rire bercerita pada Randi via telepon, "Tadi dosennya minta kami kenalan satu-satu di depan kelas. Ada temanku yang namanya Yuza, dia juga dari daerah yang sama."

"Cowok?"

"Iya."

"Oh, iya, Re. Jadi tadi kalian belum belajar?"

"Belum, dosennya baru kenalan aja, sekaligus ngenalin visi-misi prodi," jelas Rire.

Hari-hari berikutnya, Rire yang pagi itu baru saja hendak berangkat ke kampus mendapati motornya mogok. Untuk itu ia segera mengirim chat pada Yuza. "Yuza, udah berangkat belum?"

"Belum, baru aja habis mandi. Kenapa, Re?"

"Motorku mogok. Bisa jemput aku di kosan?"

"Oke. Tunggu, ya."

Maka pagi itu keduanya berangkat bersama ke kampus. "Tadi aku panik lihat motorku malah mogok," ucap Rire saat duduk di belakang Yuza.

"Makanya motor sering-sering dibawa ke bengkel," ledek Yuza, "nanti aku temenin kalau kamu mau," Rire membalas dengan anggukannya.

[]

Sore harinya, saat Randi baru saja bangun tidur, ia mendapati chat dari Rire. "Ran, tadi pagi motorku mogok."

"Terus gimana tadi berangkat kuliahnya?"

"Dijemput sama Yuza. Dia juga belum berangkat tadi."

Randi diam, jemarinya belum tergerak untuk mengetik balasan. Rire tidak tahu bahwa sebenarnya Randi cemburu saat Rire kesekian kali bercerita tentang Yuza. Randi menyadari bahwa Rire adalah tipe yang mudah sekali akrab dengan teman laki-laki. Randi lebih menjaga perasaan Rire dengan cara berdiam dan berpura-pura tidak cemburu. Ia pun tidak pernah melarang Rire berteman dengan siapa pun. "Oh, iya. Pulangnya tadi sama dia juga?"

Salahku Menempatkan Cinta [TAMAT]Where stories live. Discover now