Sakit🦋

38.4K 4.5K 382
                                    

Woi, jan sider, yak! Awokawok

Vote dan komen, jangan baca doang.

"Minum dulu tehnya," ucap Pricilla

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Minum dulu tehnya," ucap Pricilla.

Libra mengangguk seraya tersenyum sopan lalu menyeruput secangkir teh yang diberikan oleh Pricilla. Tak lama Tegar datang menghampiri Libra dan Pricilla yang sedang duduk di sofa.

"Loh, Bubu mana? Ini udah jam berapa?" tanya Tegar.

"Tadi sih udah bangun. Katanya Libra suruh nunggu," jawab Pricilla.

"Tapi gak enak dong sama nak Libra udah nunggu lama," ujar Tegar.

Masalahnya ini sudah hampir jam tujuh dan Embun belum juga turun.

"Gak pa-pa, Om," ujar Libra sopan. Dia tidak masalah dengan Embun yang terlambat. Toh, dia juga sering terlambat, jadi dia sudah biasa.

"Yaudah, Om pamit duluan," ujar Tegar lalu berjalan meninggalkan Libra dan Pricila. Sepeninggalan Tegar beberapa menit yang lalu, Embun tak kunjung turun. Hal tersebut membuat Pricilla semakin kesal pada Embun sekaligus kahwatir. Lalu dia memutuskan untuk menyusul Embun di kamarnya.

"Aduh, Bubu mana, sih? Bunda susulin dulu," ujar Pricilla lalu berjalan menuju kamar Embun.

Betapa terkejutnya Pricilla melihat Embun yang sedang duduk di lantai sambil menangis terisak seperti menahan sesuatu.

"Kamu kenapa, sayang?" tanya Pricilla dengan nada kahwatir.

"Sakit ... " ucap Embun lirih sambil memegangi perutnya.

Pricilla benar-benar sangat tak tau ingin melakukan apa-apa melihat Embun yang seperti ini. Dia mengingat sesuatu. Libra ada di ruang tamu.

"Libra!" teriak Pricilla.

Libra berlari ke arah kamar Embun saat mendengar teriakkan Pricilla. Dia juga sangat terkejut melihat Embun yang sedang merintih kesakitan.

"Lo kenapa?" tanya Libra spontan.

"Bunda, sakit ... " ujar Embun. Air matanya kini mengalir secara perlahan membasahi pipinya yang chubby.

"Ayok kita ke rumah sakit," ujar Libra lalu menggendong Embun kemudian berjalan keluar rumah di ikuti dengan Pricilla.

Di perjalanan Embun tak henti-hentinya untuk berteriak merasakan sakit yang luar biasa pada perutnya. Libra dan Pricilla sangat frustasi kala mendengar suara teriakan Embun.

Setelah beberapa menit di perjalanan, akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Libra memanggil dokter untuk segera memeriksa keadaan Embun.

Embun sudah tak sadarkan diri setelah sampai di rumah sakit. Perawat langsung membawa Embun ke dalam ruang UGD. Pricilla sudah menangis sesenggukan karena kahwatir dengan keadaan Embun. Sedangkan Libra benar-benar sangat frustasi. Dia takut akan terjadi sesuatu pada Embun nanti.

𝐋𝐈𝐁𝐑𝐀 [End]Where stories live. Discover now