Siapa nih yang nunggu cerita ini update?
Mana suaranya?
Dahlah, nggak ada yang nunggu cerita ini update.Beri vote dulu dong, sekalian sama komen.
~LIBRA~
"Kalau gue ketemu sama itu orang, bakal gue kawinin sama si Siti. Biar dia langsung mampus pas liat mukanya Siti," ujar Retha.
Embun memutar bola matanya malas. Di saat Kondisi seperti, Retha masih sempat-sempatnya menyangkut-pautkan Siti. Entah apa permasalahan antara Siti dan Retha. Apakah mereka saudara tiri, seperti bawang merah dan bawang putih? Ais!
"Apaan sih, Retha," ujar Embun.
Mereka sedang dalam perjalanan menuju kantor polisi untuk menemui orang yang telah menyebabkan kematian ayahnya.
"Apa yang bakal lo lakuin sama orang yang udah buat ayah lo meninggal?" tanya Retha serius.
Embun terdiam sejenak, memikirkan jawaban yang akan ia keluarkan.
"Penjarakan seumur hidup," jawab Embun singkat..
"Kasih kesempatan gue satu kali, buat gampar orang itu," ujar Retha.
"Gampang," sahut Embun.
Kemudian mereka tertawa kecil.
Setelah beberapa lama di perjalanan, akhirnya mereka berdua sampai di kantor polisi, masih menggunakan seragam sekolah. Retha membayar sopir taksi, lalu masuk ke dalam kantor polisi bersama dengan Embun.
"Saya ingin bertemu dengan orang yang sudah menyebabkan ayah saya meninggal," ujar Embun.
"Mari saya antar," ujar Pak polisi.
Embun dan Retha di antar menuju sel untuk menemui pelaku.
Mata Embun memerah saat melihat orang yang telah menyebabkan ayahnya meninggal.
"Jadi ini yang udah rusak rem mobil om Tegar," ujar Retha ngegas.
"Kenapa bapak tega lakuin itu sama ayah saya?" tanya Embun. Air matanya mulai menetes secara perlahan.
"Saya cuma disuruh," jawab sang pelaku.
"Siapa yang suruh kamu?" tanya Pak polisi.
Hening.
Sang pelaku diam, menunduk memikirkan sesuatu. Retha memperhatikan gerak-gerik sang pelaku dengan seksama.
"Siapa?" tanya Embun.
"Pak Adhitama," jawab sang pelaku.
Mata Retha melotot, mulutnya menganga mendengar jawaban dari sang pelaku. Ada yang aneh ketika mendengar nama itu.
"Adhitama? Adhitama Elvan Syahreza?" tanya Retha memastikan.
Orang yang ditanya mengangguk, mengiyakan pertanyaan Retha. Hal tersebut semakin membuat Retha terkejut. Dia mulai memikirkan semuanya. Tentang Libra yang tiba-tiba memutuskan Embun dan berpaling pada Melva.
"Gue paham," gumam Retha.
"Kamu paham tentang apa?" tanya Embun bingung.
"Lo bakal tau semuanya, kalau lo udah ketemu sama pak Adhitama," jawab Retha.
______________
Mereka sudah sampai dirumah yang sangat mewah. Retha sudah gemetaran menunggu apa yang akan terjadi nanti.
![](https://img.wattpad.com/cover/234067416-288-k810699.jpg)
YOU ARE READING
𝐋𝐈𝐁𝐑𝐀 [End]
Teen Fictionᴹᵃʳⁱ ᴺᵍᵃᵏᵃᵏ ˢᵃᵐᵖᵃⁱ ᴮᵉⁿᵍᵉᵏ "Diam atau gua sleding!" ujar Libra tegas. Tidak ingin bernasib buruk, Embun diam mematung sambil menunduk. Dia sangat kecewa, biasanya cerita yang ia baca di wattpad sangat romantis tapi ini? Basi! "Kalau di wattpad kata c...