Terungkap🦋

27.8K 3.9K 414
                                    

Hallo!

Ntah kenapa, hari ini aku pengen update. Walaupun agak malam.

Jangan lupa vote dan komen!

~LIBRA~

"Argh! Lo makin kurang ajar sama gue Embun," ujar Melva.

"Kasih pelajaran aja," sahut Zia, salah satu sahabat Melva.

Melva terdiam, mencoba memikirkan cara agar dapat memberikan Embun pelajaran.

"Lo udah dapetin Libra. Kenapa lo masih ganggu kehidupan dia?" tanya Lexa.

"Karna gue benci dia," jawab Melva lalu meninggalkan kedua sahabatnya.

Lexa bingung dengan cara berpikir Melva yang benar-benar egois. Dia tidak memikirkan tentang orang lain, dia hanya memikirkan dirinya sendiri.

"Udah, kita nggak usah ikut campur urusan Melva," ujar Zia.

"Tapi kasian sama Embun," sahut Lexa.

"Sahabat kita Melva bukan Embun. Udahlah," ujar Zia.

******

"Apes banget gue hari ini," ujar Genta.

"Kenapa lo?" tanya Nathan.

"Rokok gue di sita, anjir," jawab Genta.

"Lah, kok bisa? Pasti Rava 'kan yang sita," tanya Mike.

Vraka hanya diam mendengarkan percakapan antara para sahabatnya. Dia tidak berniat untuk ikut-ikutan dalam percakapan unfaedah seperti ini.

"Iya, sama si Embun yang nyitaa rokok gue," jawab Genta.

Libra yang tadinya sangat tidak peduli dengan percakapan para sahabatnya langsung berbalik menatap Genta.

"Embun?" tanya Libra.

"Iya, Embun, mantan lo itu. Dia sekarang galak banget gila," jawab Genta.

Lintang berlari kecil sambil bersenandung kecil menghampiri para sahabatnya. Wajahnya berseri-seri seperti memenangkan undian.

"Kenapa lo?" tanya Nathan.

"Kila terima cinta gua," jawab Lintang senang. Dia loncat-loncat seperti anak kecil.

Para sahabatnya hanya bisa melongo melihat tingkah Lintang seperti ini.

"Gila," gumam Vraka.

Libra bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan para sahabatnya.

Di perjalan, dia melihat Embun yang sedang membantu seorang siswi yang sedang membawa tumpukan buku yang sangat banyak.

Senyuman Embun begitu manis di mata Libra. Dia rindu melihat Embun yang tersenyum karena ulahnya. Senyuman itu selalu membuatnya candu.

Dia tidak bisa bertahan lama untuk menjauhi Embun. Dia sangat mencintai Embun. Hanya Embun yang selalu membuatnya tertawa. Dia juga menyesali semua perkataannya kemarin yang sangat menyakitkan bagi Embun.

𝐋𝐈𝐁𝐑𝐀 [End]Where stories live. Discover now