18🥀

14.9K 647 105
                                    

HAPPY READING GUYS
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT

Saat ini Jaehyun sedang berada di apartemen milik Rosé. Mereka baru saja pulang dari supermarket. Mereka berdua membeli kebutuhan dapur Rosé.

Selesai menaruh barang Rosé langsung duduk di sofa. Entah kenapa akhir akhir ini badannya terasa sangat lelah.

Rosé memejamkan matanya sebentar. Jaehyun duduk disamping Rosé, ia melihat Rosé seperti kelelahan.

"Kamu capek ya sayang?" Tanya Jaehyun. Rosé membuka mata dan menoleh ke arah Jaehyun. "Iya mas, capek banget aku," ucap Rosé, kemudian ia memeluk Jaehyun dari samping. Jaehyun membalas pelukan itu, "makanya tadi biar aku aja yang Bawak barang barang nya, kamu sih ngeyel dibilangin nanti capek. Sekarang? Kamu capek kan?" Ucap Jaehyun.

Rosé diam, ia merasa bersalah pada Jaehyun karena tidak mendengar perkataan Jaehyun. "Maaf ya aku gak dengerin omongan kamu," ucap Rosé. Dan tiba tiba Rosé menangis dan memeluk Jaehyun erat.

"Hei... Kenapa nangis sayang? Jangan nangis dong, aku enggak marahin kamu kok, udah ya jangan nangis," Jaehyun berusaha menenangkan Rosé.

"Hisk...aku takut kamu marah sama aku hisk.... Maaf ya?" Ucap Rosé tersedu sedu. Jaehyun memeluk Rosé erat dan mencium pucuk kepala Rosé.

"Hahaha, enggak dong sayang. Ngapain aku ngemarahin wanita yang aku sayang," gombal Jaehyun. Dan tangis Rosé mulai mereda.

"Mas tau gak? Akhir akhir ini aku merasa kalok badan aku lemes banget. Aku sakit ya mas?" Adu Rosé pada Jaehyun. Tangan Jaehyun mengecek suhu tubuh Rosé. "Enggak kok sayang, badan kamu enggak panas," ucap Jaehyun.

"Tapi aku merasa lemas aja. Lagi 2 hari aku ada pemotretan di Jeju, takutnya aku sakit dan gak bisa pergi kesana," ucap Rosé sedih. "Enggak kok sayang, kamu enggak sakit. Ya udah sekarang kamu istirahat ya, aku yang bakal beresin semua ini. Ya udah kamu ke kamar gih," ucap Jaehyun. Rosé hanya nurut, kemudian ia pergi menuju kamar meninggalkan Jaehyun.

Tring....

Handphone Jaehyun berdering. Jaehyun kemudian mengambil handphone dari saku celananya. Ia melihat siapa yang menelponnya.

Ternyata yang menelpon nya itu Chaeyeon.

Tut...

"Halo kenapa?"

"....."

"Aku lagi di kantor, kenapa?"

"....."

"Gak tau, ini baru jam 2 lho Che, masa udah nanya kapan aku pulang."

"......"

"Palingan aku pulang jam 9 deh."

"....."

"Aku ada lembur hari ini, banyak banget berkas yang harus aku selesaiin."

"....."

"Oh iya anak anak mana?"

"....."

"Oh ya udah, aku tutup ya."

Tut.....

Jaehyun kemudian melanjutkan kegiatan menata barang di dapur Rosé. Saat sedang manata barang, ia mendengar suara orang muntah di kamar mandi Rosé. Pikirannya langsung tertuju kepada Rosé.

Jaehyun langsung cepat cepat menghampiri Rosé. Ia membuka pintu kamar mandi, ia melihat Rosé yang sedang muntah di wastafel.

"Hei sayang kamu kenapa?" Tanya Jaehyun khawatir. Rosé tidak menjawab, ia masih tetap memuntahkan isi perutnya.

Saat tubuh Rosé akan jatuh, dengan sigap Jaehyun langsung menangkapnya.

"Mas~.... Hisk....aku udah gak kuat mas. Badan aku bener bener lemes hisk...." Ucap Rosé sambil menangis.

"Ya udah sekarang aku anter kamu ke dokter ya," ucap Jaehyun sedikit panik. Kemudian Jaehyun mengendong Rosé ala bridal style dan menuju ke parkiran.

Setelah beberapa saat, mereka sampai di rumah sakit.  Dan dokter yang menangani Rosé adalah dokter Irene. Dokter Irene mulai memeriksa keadaan Rosé. Setelah selesai, Irene mulai menghampiri Jaehyun.

"Ekhm... Permisi, apakah anda Jaehyun?" Tanya Irene hati hati.

"Iya saya Jaehyun, gimana keadaan Rosé dok?" Tanya Jaehyun.

"Sebelum itu kita masuk, kita ngobrolnya di dalam aja," mereka masuk ke dalam ruangan Irene, disana ada Rosé yang terbaring lemah dan terpasang infus di tangannya.

"Gini, pertama tama, saya ini dokter yang selalu nanganin Rosé. Dan untuk kondisi Rosé, sebenarnya dia baik baik saja. Tapi.... Saat ini Rosé sedang mengandung dan usia kandungan udah 2 Minggu," ucap Irene. Dan ucapan tadi membuat Jaehyun terkejut.

"Se-serius dok?" Tanya Jaehyun tidak percaya. "Iya bener, Rosé lagi hamil." Rasanya Jaehyun ingin teriak sekarang juga, bagaimana tidak impiannya untuk memiliki anak bersama Rosé akhirnya terkabul.

"Maaf sebelumnya ya, yang saya tau Rosé pernah cerita kalau dia belum pengen punya anak sekarang. Terus nanti kamu ngasi tau nya gimana?" Tanya Irene.

"Iya dok saya tau, dokter pasti sering denger cerita Rosé kan? Tentang kehidupan Rosé, dan dia mau jadi selingkuhan saya. " Ucap Jaehyun.

"Saya tau semuanya, Rosé sering cerita ke saya kalau dia lagi chekup. Dia sering ngerasa bersalah sama istri kamu Jae, tapi saya terus bilang, kalok cinta itu gak pernah salah justru yang salah itu dimana kita menempatkan cinta itu. Dia cerita bukan hanya dengan saya, tetapi juga lara sahabatnya."

"Iya dok makasih ya."

"Ya udah kalok gitu saya tinggal dulu."

Setelah itu Irene pergi dari ruangan itu, meninggalkan Jaehyun dan Rosé berdua.

Jaehyun menghampiri Rosé yang sedang berbaring di atas brankar. Ia mencium dahi Rosé dan mengusap perut rata Rosé.

Mata Rosé tiba tiba mulai terbuka. "Ennghh... Mas," ucap Rosé serak. "Iya sayang kenapa? Kamu mau apa?" Tanya Jaehyun. Dan Rosé hanya menggeleng lemas.

"Aku kenapa kata dokter?" Tanya Rosé. Jaehyun terdiam. Ingin rasanya Jaehyun memberi kabar bahagian ini pada Rosé, tetapi ia urungkan karena ia tahu kalau Rosé belum siap memiliki anak. Ia tidak ingin memperburuk kondisi Rosé saat ini. Ia akan memberi tahu ini setelah kondisi Rosé membaik.

"Enggak kok sayang, kamu cuma kecapekan aja," ucap Jaehyun. "Ya udah kamu minum air dulu ya," lanjut Jaehyun.












TBC

Sugar Daddy #Jaerosé END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang