🐌 XX 🐌

11 5 1
                                    

Sebentar lagi terbongkar, semua rahasia terkuak. Kau tidak bisa mengelak, dan tidak dapat melarikan diri!

🐣🐣🐣

Elena menyeret koper itu dan membawanya pergi dari kamar Bara.

"Ayo, Gus. Cepat!" ucap Lena mengintrupsi agar mereka pergi.

Kini, mereka berdua ada dalam kamar Bagus. Kamar lelaki yang tidak seperti biasanya. Jika biasanya kamar laki-laki sangatlah kotor dan berantakan, Bagus malah sebaliknya. Ia tidak membirkan sehelai rambut pun hinggap di lantai marmernya. Biar kecil, sampah ya sampah.

"Lo ngapain bawa-bawa koper penuh debu itu? Awas aja kalau sampai kamar gue ini kotor!" ucap Bagus memperingati.

"Iya, iya bawel. Kalo kotor gue yang sapuin. Gue penasaran banget sama isi koper ini. Masa iya, kan ayah punya koper pink gini."

Benar juga apa yang dikatakan Elena, ia pun akhirnya ikut duduk di lantai dan membantu Elena membuka gembok koper tersebut.

"Kenapa gak di kamar lo aja?" tanya Bagus yang masih belum terima kamarnya dijadikan tempat eksekusi koper.

Elena tidak menggubris pertanyaan Bagus. Ia mengambil sebuah jepit rambut dari kepalanya dan membentuknya menyerupai kunci.

"Yes, kebuka!" serunya setelah beberapa percobaan dilakukan Elena sedangkan Bagus hanya memerhatikan. Tidak paham apa yang dilakukan saudara kembarnya itu.

"Gus, Diary," ucap Elena ketika menemukan sebuah buku harian usang di dalam koper ini.

"Ini punya ibu," kata Bagus.

Dear waktu

Aku memang pernah melakukan kesalahan fatal sehingga menyakiti perempuan lain. Jujur, aku tidak bisa mengelak tumbuhnya rasa cintaku padanya. Lelaki tampan di balik kepulan asap dapur begitu menawan. Aku merasa tertawan dengan ketampanannya. Waktu, jika kau mengizinkan, aku ingin menghabiskan waktuku walau hanya sehari seumur hidupku.

Bara namanya. Orang kepercayaan ayah yang bekerja paruh waktu sebagai koki di restoran ayah. Kita masih sama-sama mengemban pendidikan SMA. Dan ayah pun melarangku untuk semakin dekat dengan Bara.

Namun, aku melanggar janjiku pada ayah. Sejak kejadian aku membius Bara dan menghabiskan malamku bersamanya, kita pun dinikahi saat itu juga. Sungguh, itu kesalahan terbesarku karena sampai sekarang Bara tidak mencintaiku.

Ayah, maafkan aku.

Kejora Puspa Nandini

"Lo paham maksud dari surat ini?" tanya Bagus. Sebetulnya ia pun paham apa maksud dari surat ini. Ia hanya meyakinkan dirinya maka dari itu Bagus bertanya pada Lena.

Elena mengangguk. "Iya, Gus. Itu artinya, setelah melakukan semua itu hasilnya adalah, Bang Bagas ...." ucap Elena menatap kosong ke arah depan.

Bagus memerhatikan isi koper itu lagi, lalu mengambil album foto bersampul burung dara di depannya.

"Len, liat ini. Ini foto ayah sama--"

Bintik HitamWhere stories live. Discover now