Mayang 11

2.7K 569 65
                                    

Setelah selesai membantu Mama membereskan sisa makan malam kami, aku lantas berderap menuju kamar seusai berpamitan dengan Papa dan Mama.

Aku duduk di kursi kerjaku, menatap laptop yang sedang dalam mode sleep tanpa minat. Beberapa hari terakhir, aku memang kesulitan mencari ide untuk novel terbaruku yang jadwalnya rutin tiap hari. Semua nya tidak lepas dari beban pikiranku yang selalu memikirkan kehidupan percintaan antara aku dan Ceva.

Ponselku berdering. Panggilan masuk yang ternyata dari Manda. Aku tersenyum senang melihat Manda melakukan panggilan video.

"Hai Manda." Sapaku riang. Namun aku mengernyit ketika melihat latar tempat sahabatku berada justru heboh dengan gemerlap lampu yang silih berganti.

"Man, kamu di mana?" Tanyaku bingung.

"Ya ampun Maaayyy, akhirnya lo angkat telepon gue juga." Cerocosnya kesal, yang mana membuatku terkekeh geli.

"Maaf ya. Kan ini jam nya makan malam. Aku lagi makan tadi."

Manda mendengus dan kembali menatapku serius. "Lo udah tau kabar belom May?"

Keningku mengernyit bingung. "Kabar apaan?"

"Tapi janji jangan kaget dan jangan nangis."

Aku masih bingung dengan kabar apa yang akan di sampaikan Manda, walaupun aku memutuskan untuk mengangguk. Walau nanti ujung nya aku menangis, aku tetap akan mengambil konsekuensi nya asal tetap bisa tahu kabar apa yang sengaja ingin Manda sampaikan malam ini.

"Iya, aku janji. Apaan sih?" Desakku tak sabar.

Manda terlihat menghela napas dan mulai menggerakkan layar ponsel nya ke arah yang sama sekali tidak kuketahui karena layar ponselku yang kini bergerak abstrak, mengikuti gerak dari kamera milik Manda.

Baru aku hendak memprotes, namun ucapanku seketika tertahan di lidah. Salivaku terasa berat ketika kutelan. Pemandangan di depan sana benar-benar membuatku berspekulasi yang tidak-tidak.

"Ceva." Lirihku perih saat melihat tubuh kekasihku di gelayuti oleh sosok seorang perempuan yang kuperkirakan hampir sebaya dengan kekasihku itu.

"Gue nggak tau apa yang gue liat ini salah atau bener, tapi yang pasti, mata gue masih belum buta buat ngelihat kalo itu pacar sahabat gue."

Mataku memberat saat melihat di sela remang lampu, kepala Ceva sedang bergerak layaknya ia hendak mencium gadis di sisi nya. Napasku tertahan tanpa kusadari. Produksi air mataku seketika membludak ketika melihat gadis yang bergelayut manja di tubuh Ceva maju, dan tanpa malu mengecup bibir kekasihku. Cevaku.

"May.." Manda seketika mengubah mode kamera nya menjadi kamera depan. Memutus pemandangan menyakitkan yang membiluri seluruh tubuhku. Aku menggigil sakit. Membayangkan kekasihku asyik bercumbu di sebuah tempat yang kuyakini adalah tempat penuh nista.

"Dia...ciuman, Man. Dia cium perempuan lain." Isakku lirih sambil menatap nanar mata sahabatku yang juga sudah ikut memerah karena air mata.

"I told you, dear. Ceva itu....mencurigakan." bisiknya iba padaku.

Aku menggeleng, masih tak menerima kalau Cevaku yang sempurna justru berbuat hal kotor di belakangku.

Aku tersedak tawaku sendiri. Hah, itu jelas saja masuk akal. Kalau di lihat sekilas saja, perempuan itu jelas seorang Goddess. Sangat berbanding terbalik denganku.

Manda segera menggeleng dan menatapku galak. "Jangan berani lo bandingin badan gede lo sama dia!" Bentak nya galak. Manda memang sangat mengerti diriku. Aku akan selalu berakhir membawa-bawa kekurangan diriku setiap kali aku merasa terpojok dan tersakiti. Yah, itulah kekuranganku.

"She's perfect, Manda. And I'm a mess." Kekehku perih.

Manda mendesah sedih. "Lo cantik dengan adanya diri lo, May. Nggak peduli lo gemuk, lo item, lo berantakan, yang jelas lo cantik dengan cara lo sendiri. Plis berhenti ngungkit kekurangan lo."

Aku tertunduk dengan air mata yang tumpah membasahi pahaku. Setelah segala caci dan juga kenyataan pahit bagaimana Ceva bersikap, masih bisakah aku mencintai diriku sendiri dengan apa adanya diriku?

🌼🌼🌼🌼

Ada yang mau nimpuk Ceva? 🤣

Oh iya, setelah aku baca tebakan kalian tentang masa lalu Ceva, ternyata dari keseluruhan belum ada yang tepat, walaupun udah nyaris bener. Ayo ayoo di coba lagi tebakannya dear😂

14 Oktober 2020.

Dear MayangWhere stories live. Discover now