(END) Just Blame Me For Being Blind in the Beginning

Chapter 41

Chapter 41
————————————————————

Mulai saat ini dan seterusnya, kamu adalah Zhao Yue.

Asisten Pei Ying dan salah satu pengawalnya tetap tinggal di tempat kejadian untuk menunggu polisi, sementara pengawal lainnya mengantarnya ke audisi.

Dalam perjalanan dengan mobil, Pei Ying merawat lukanya. Dia sedikit mengernyit saat dia memikirkan tentang bagaimana kecelakaan mobil itu terjadi.

Mobil itu jelas-jelas menyerang mereka, tetapi dia tidak memiliki permusuhan dengan siapa pun. Jika dia harus memilih seseorang dengan siapa dia memiliki sejarah, satu-satunya orang yang dia pikirkan adalah Xie Han.

Seolah mengingat sesuatu, dia membuka salinan The Performer untuk dibaca.

Audisi akan segera dimulai.  Dia tidak bisa terganggu. Apa pun itu, itu ditangani nanti setelah  audisi selesai.

Meskipun perjalanannya sedikit tertunda, dia tetap datang ke audisi tepat waktu. Semua aktris lainnya telah tiba, dan seperti yang dikatakan Song Nanchuan, Li Sisi dan Ni Bai keduanya hadir.

Xie Han juga.

Matanya bertemu dengan mata Pei Ying, dan kemudian dia segera menundukkan untuk melihat telepon di tangannya. Mata Pei Ying sedikit gemetar, saat dia merasakan kecurigaannya terkonfirmasi.

Kecelakaan mobil tidak dimaksudkan untuk merenggut nyawa siapa pun. Itu hanya dimaksudkan untuk membuat perjalanannya tertunda.

"Nona Pei sudah sampai tiba.  Ketika dia melihat Pei Ying, penyelenggara Universe berjalan ke arahnya. "Audisi akan dimulai dalam setengah jam. Silakan ikut denganku untuk riasan dan pakaianmu."

Pei Ying sedikit terkejut. "Pakaian?"

"Iya. Guru Xing Xin ingin semua orang berpakaian seperti Zhao Yue, untuk melihat siapa yang paling cocok dengan karakter tersebut" jelas penyelenggara.

Jadi seperti itu. Pantas saja dia merasa pakaian Xie Han tidak terlihat seperti biasanya.

Kami sudah menyiapkan lima pakaian dan aktris memilih yang ingin mereka kenakan. Karena kamu yang terakhir tiba, hanya ada satu pakaian tersisa." Penyelenggara mengeluarkan pakaian terakhir.

Itu adalah qipao merah (Qipao atau cheongsam adalah pakaian tradisional cina), dengan kerah berkancing dan sulaman yang sangat detail dan halus. Saat Pei Ying melihatnya, matanya berbinar.

"Qipao ini indah," dia terus mengaguminya.

Perwakilan itu tersenyum dan berkata, "Pakaian aslinya bahkan lebih menakjubkan. Aku harap memiliki kesempatan untuk melihatmu memakainya."

"Terima kasih. Aku juga berharap demikian."  Pei Ying tersenyum padanya dan menerima gaun itu. Aku akan ganti baju dulu.

"Baik. Setelah selesai, sisanya akan dibantu oleh penata gaya profesional (professional stylist)."

Pei Ying mengganti pakiannya menjadi qipao dan melihat bayangannya di cermin. Meskipun pakaian itu tidak dirancang khusus untuknya, pakaian itu masih sangat pas. Keliman gaun itu berada di atas lututnya dan ada belahan di sisi kanan. Itu (belahannya /celah bajunya) tidak naik terlalu lebar, jadi ketika dia berjalan, tidak ada yang terlihat.

Qipao adalah pakaian yang paling mencerminkan kecantikan dan pesona lembut seorang wanita. Desain yang pas dan halus hanya menambah kesegaran Pei Ying.

Ketika dia keluar dari ruang ganti, mata perwakilan acara itu tidak dapat menahan pandangannya ke atas kakinya. Li Sisi dan Ni Bai, yang sama-sama masih di ruang ganti, juga menoleh untuk melihat.