3 - Kesal

85 17 0
                                    

Sial bahkan bisa disebut double sial, untuk seorang Garuda Albiansyah pasalnya kertas kutukan itu tak juga di temukan dimana-mana dan kenapa dirinya tak melihat dulu apa isi dari si kertas malah langsung melemparkan saja ke seorang cewek?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sial bahkan bisa disebut double sial, untuk seorang Garuda Albiansyah pasalnya kertas kutukan itu tak juga di temukan dimana-mana dan kenapa dirinya tak melihat dulu apa isi dari si kertas malah langsung melemparkan saja ke seorang cewek?

Ia akhirnya juga sadar, kenapa cewek itu tersenyum layaknya kerasukan roh jahat ternyata membaca tulisan di kertas itu.

Garuda mengacak rambutnya frustrasi dan harus menerima kejadian yang tidak mengenakkan selanjutnya di hidupnya yang damai.

"Kak, ngapain ke sini?" tanya seorang siswi baru datang ke kelas 11-C terkejut sekaligus heran disaat bersamaan mendapati kakak kelasnya sedang mencari sesuatu entah apa.

"Cuma lihat-lihat," pungkas Garuda lalu melengos pergi.

Cewek itu kemudian tersenyum membuat Garuda mempercepat langkahnya dan pergi menemui Arnold namun bukannya ada di lapangan si kacang almond itu sudah menghilang daripada Garuda bertambah kesal mencari si almond lebih baik pergi ke kelasnya saja.

----

Dahlia selesai memasak untuk sarapan tantenya lalu pergi dengan buru-buru takutnya terlambat karena lima menit lagi bel akan berbunyi namun suara motor menghentikan pergerakannya. Hanif Adrian sudah stay untuk menjemputnya.

"Lo emang penyelamat gue!" puji Dahlia menangkup kedua pipi Hanif gemas sambil tersenyum sumringah.

Hanif memalingkan wajahnya lalu berdecak malas. "Buruan naik! telat baru tau rasa."

Motor Hanif sampai pintu gerbang dengan mulus diikuti suara bel berbunyi. Cepat-cepat Dahlia turun meninggalkan Hanif tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya.

"Kebiasaan." Hanif mendengkus sedangkan Dahlia dengan gesit masuk ke dalam kelasnya dengan napas sedikit terengah.

"Napa lo?" tanya Qausar ketua murid 11-C menatap Dahlia heran.

"Gue abis olahraga," jawab Dahlia segera duduk di bangku.

Tak lama guru mata pelajaran sejarah datang untuk mengajar untung Dahlia sudah sampai di kelas kalau telat semenit saja bisa kena hukuman berdiri di depan tiang bendera sambil menghormat lalu ditatap murid-murid SMA One High School berlalu lalang. Di pikiran Dahlia masih terngiang wajah cowok pelempar kertas dan hari ini ia putuskan akan mencari tahu namanya dan kelasnya serta alamatnya kalau bisa. Semangatnya kali ini terlalu menggebu sehingga energinya selalu full. Berhubung di dalam kelas Dahlia tidak terlalu dekat dengan teman-temannya jadi ia bisa keluar tanpa pertanyaan kemudian ia melangkah mencari sosok yang ada di gambarnya.

"Woy!" seru Hanif mengagetkan Dahlia yang asyik menatap gambar.

"Lo!" tunjuk Dahlia penuh peringatan.

Hanif tergelak melihat Dahlia melotot padanya.

"Mau kemana lo?" tanya Hanif setelah meredakan tawanya.

Kertas Cinta [OPEN PRE-ORDER]Where stories live. Discover now