6 - Hampir Dekat

73 15 0
                                    

"Kita mau kemana sih kok gak sampai-sampai dari tadi?" Dahlia bertanya sedikit berteriak di sepanjang jalan karena Hanif tak kunjung menepikan motornya

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

"Kita mau kemana sih kok gak sampai-sampai dari tadi?" Dahlia bertanya sedikit berteriak di sepanjang jalan karena Hanif tak kunjung menepikan motornya.

"Nanti juga lo tau," jawab Hanif berteriak juga.

Itu jawaban Hanif yang ke sepuluh kali saat Dahlia menanyakan kemana tujuan Hanif mengajaknya. Ini cowok kalau bukan teman, sudah Dahlia timpuk loh menggunakan helm yang dipakainya. Akhirnya motor Hanif berhenti juga, tepatnya di sebuah kafe namun di dalamnya sudah ramai anak-anak SMA One High School.

"Tunggu!" Dahlia menghentikan Hanif masuk ke dalam.

Hanif menoleh. "Apa yang tunggu? lo mau jadi patung selamat datang di depan sini?" tanyanya heran bukannya Dahlia segera masuk bersamanya eh malah tunggu-tunggu.

"Banyak orang ya di dalam?" tanya Dahlia gugup apalagi berada di sebuah perayaan pesta dihadiri banyak orang. Ia benar-benar tidak bisa berada di dalamnya tanpa orang yang dikenal sama sekali.

"Ya banyak lah. Kalau lo malu, pegang aja tangan gue," usul Hanif memberikan tangannya agar Dahlia tenang.

"Nggak!" tolak Dahlia lalu membiarkan Hanif berjalan duluan sementara dirinya menjaga jarak sesekali melirik Hanif di depannya.

"Lo mau ikut gue ke sana gak?" Hanif menunjuk tempat yang diisi teman-temannya berkumpul cuma ada Doni, Arnold juga Garuda tidak ada yang lain.

Dahlia ikut melirik arah tunjukkan Hanif, disana juga terlihat seorang Garuda sedang sendirian. Apakah ini waktunya ia beraksi?

"Mau ikut gak?" tanya Hanif kembali takutnya Dahlia malah kabur atau mengajaknya pulang padahal acara belum juga dimulai.

"Emang gak papa?" tanya Dahlia ragu walau sebenarnya mau pake banget karena ada Garuda disana, sendirian lagi meskipun agak dekat dengan teman-temannya.

"Ya nggak lah, lo kan bagian dari SMA One High School," sahut Hanif tidak setuju kalau Dahlia merasa bukan orang diundang di acara ini.

Dahlia mengangguk tapi tetap berjalan dibelakang Hanif enggan berdampingan. Takutnya diejek seperti kejadian di kantin.

"Lo duduk aja disana, Lia." Hanif menunjuk bangku kosong di sebelah Garuda.

"Dimana?" bingung Dahlia pasalnya kursi kosong hanya ada dekat dengan Garuda. Masa iya disana?

"Itu di sebelah Garuda," tunjuk Hanif menggunakan dagunya.

"Yakin?" tanya Dahlia.

"Kok lo nanya keyakinan ke gue padahal lo yang harusnya gue tanya begitu?" heran Hanif dengan pertanyaan konyol Dahlia.

Dahlia menggaruk kepalanya. "Iya juga sih,"

Dahlia hampir saja tersandung kakinya sendiri saat duduk di sebelah Garuda. Untung tak sampai jatuh dan jangan sampai ia mempermalukan dirinya sendiri disini. Garuda melirik sekilas ke arah Dahlia dan mendengkus kesal. Cewek di sebelahnya ini apa tidak sadar bahwa Garuda itu sedang tidak ingin diganggu.

Kertas Cinta [OPEN PRE-ORDER]Onde histórias criam vida. Descubra agora