Epilog

140 17 0
                                    

Pada akhirnya semua akan menemukan kebahagiaannya

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Pada akhirnya semua akan menemukan kebahagiaannya. Jangan menyerah dan berjuanglah sekuat hatimu.

Garuda tengah disibukkan dengan ujian kelulusan sedangkan Dahlia ujian nasional yang memang harus ditempuh secara bersamaan. Meskipun berbeda, namun rasanya tetap sama.

Hubungan Dahlia dan tantenya sedikit berubah tak lagi seperti dahulu bahkan Dahlia sering mengabaikan apa yang tantenya katakan dengan memakai alasan "Dahlia capek!" lalu ke pergi ke kamarnya begitu saja tanpa pernah bicara lagi dengan Resa seperti biasanya. Resa tahu dirinya punya banyak kesalahan untuk Dahlia dan perbuatannya kali ini memang pantas Dahlia abaikan atau mungkin Dahlia sudah tidak mau lagi memaafkan kesalahannya. Resa tidak bermaksud menyakiti Dahlia hanya saja ia... merasa kehidupannya terlalu menyedihkan sehingga Dahlia harus merasakan apa yang Resa rasakan.

"Maafin Tante Lia semoga kamu masih bisa bersikap seperti dulu sama Tante," lirih Resa menatap pintu kamar Dahlia sedih kemudian melengos pergi.

Garuda sempat tidak ingin keluar dari SMA One High School yang dirasa terlalu cepat berlalu begitu saja sama halnya dengan Doni, Arnold, dan Hanif. Ketiganya tak menyangka sudah mau lulus saja padahal rasa-rasanya masih kemarin sore mereka datang lalu bertanding voli secara bersama-sama dan sekarang hal itu akan berlalu tinggal kenangan.

Keempatnya akan melanjutkan kuliah di jurusan yang berbeda. Hanif jurusan bahasa, Garuda hubungan internasional, kalau Arnold dan Doni memilih akuntansi soalnya mereka berdua ingin menjadi bisnis man yang sukses.

Dahlia melambaikan tangannya kepada Garuda yang tengah memantulkan bola di lapangan. Ia ingin mencoba cara bermain voli dari Garuda. Siapa tahu bisa jadi atlet voli dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

"Ini dipantulkan dulu," ucap Garuda mencontohkan. "Terus kamu pukul dari bawah tangannya yang megang bola jangan terlalu depan Lia," lanjutnya mempraktekkan agar Dahlia memegang bola secara baik dan benar.

"Ih susah," keluh Dahlia hampir menyerah.

"Gini," Garuda kini berada di belakang tubuh Dahlia. Kalau dari kejauhan seperti memeluk dari belakang bahkan pipi keduanya sedikit lagi menempel.

Dahlia bukannya fokus malah gemetaran karena posisinya seperti sekarang.

"Lia pukul sekarang!" suruh Garuda.

"Apanya?" bingung Dahlia.

"Bolanya."

Dan ... berhasil, Dahlia langsung memeluk Garuda karena kesenangan telah memasukan bola ke dalam net lawan. Refleks Dahlia buru-buru melepaskan lalu tersenyum canggung.

"Gak papa gak usah malu-malu kali," ucap Garuda menyeringai. "Inget tangannya harus di kepalkan kayak orang mau nonjok."

Dahlia mengangguk dan lanjut berlatih voli bersama Garuda hingga sore hari tanpa lelah.

Keduanya duduk setelah merasa capek menatap langit sore sebentar lagi akan menghilang digantikan awan hitam menjelang malam.

"Mau jadi atlit ya?" tanya Garuda.

"Nggak aku cuma suka aja lihat kak Garuda eh maksudnya..." Dahlia keceplosan apa yang sedang mengganjal pikirannya.

"Kamu lucu," balas Garuda menatap Dahlia.

"Lucu?"

"Iya saya tidak pernah menemukan perempuan seperti kamu yang jujur kalau sedang tidak fokus." kata Garuda terkekeh.

"Kak jangan gombal aku malu dilihatin pohon." Dahlia menunjuk pohon di sekitarnya.

"Sama pohon kok malu, pohonnya kan gak bisa ngomong apalagi melihat."

"Iya tapikan pohon termasuk makhluk hidup."

"Iya juga sih saya jadi mendadak lupa kalau sama kamu," ujar Garuda. "Nanti kalau saya sudah siap, kamu juga harus siap ya?" lanjutnya.

"Siap apa?" bingung Dahlia.

"Jadi istri sekaligus sahabat hidup saya."

"Iya," jawab Dahlia tersenyum geli.

"Gemesin kamu." Garuda mencubit pipi Dahlia.

"Surat kamu dalam kertas ini saya simpan mungkin suatu hari bisa jadi kenangan saat kita sudah punya anak cucu," batin Garuda tersenyum tipis memandangi langit sore yang berwarna jingga sebentar lagi menjadi gelap.

Ya, Dahlia telah membalas surat yang Garuda tulis sesuai apa yang Dahlia rasakan. Memang saat itu Dahlia sempat tidak mau menulis surat balasan tapi ketika melihat kertas tergeletak dan itu pemberian Garuda karena tugas dari pak Tio saat itu, Dahlia jadi tergugah untuk menulis balasan.

Garuda nampak terkejut melihat surat ada di dalam kolong bangkunya dan setelah ia menebak benar saja itu dari Dahlia.

Dia sampai tersenyum sendiri saat membacanya.

Untuk Garuda,

Aku memang sudah lama suka kepadamu sebelum tragedi kertas jodoh itu namun akhirnya aku ingin mendapatkan mu tapi sulit. Kamu menjauh dan tak bisa aku raih.

Hinga akhirnya...

Kamu ingin aku menjadi ...

Aku malu menulisnya kamu juga bakal tahu apa yang akan aku sebut ya kan?

Aku mau!

Panggilan untuk kita aku suka tapi hanya kita yang tahu jangan di sebarkan kepada siapapun.

Aku sebenarnya juga tidak bisa menulis surat cinta namun kertas cinta merubah apa yang aku tidak bisa

Dahlia Naimara

Selesai

Akhirnya selesai juga semoga cerita ini menghibur ya!

See you 👋

Kertas Cinta [OPEN PRE-ORDER]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin