15 - Terngiang

60 15 0
                                    

Malam ini Dahlia tidak bisa tidur dengan pikiran yang terngiang ucapan Garuda di depan rumahnya

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Malam ini Dahlia tidak bisa tidur dengan pikiran yang terngiang ucapan Garuda di depan rumahnya.

Lo mau gak jadi pacar gue?

Astaga buah naga! bagaimana dengan ini?

Kenapa Garuda menembaknya secara mendadak?

Apakah Garuda salah makan atau pikirannya sedang kacau hingga mengatakan hal yang menyebabkan Dahlia baper berkepanjangan dan tidak bisa tidur karena terus memikirkan. Tapi ... kalau kejadian tadi hanya sebuah mimpi kenapa bisa terasa begitu nyata? dan kenapa Garuda sepertinya tulus mengatakan hal itu?

Dahlia makin pusing saja memikirkannya.

***

Hanif, Doni dan Arnold sibuk membahas game yang sedang hits sambil makan-makan gratis apalagi pemiliknya Doni jadi ... ya begitulah. Sedangkan Garuda merutuki dirinya yang terkesan buru-buru menembak Dahlia. Siapa tahu hanya perasaanya saja kalau Dahlia memang ia sukai sejak perjumpaan itu dan mengapa dirinya merasa ada yang salah disini.

Garuda mengacak rambutnya frustrasi.

"Gar lo gak mau makan enak-enak nih sini lo!" panggil Arnold melambaikan tangannya agar Garuda bergabung namun tak dihiraukan sama sekali oleh empunya.

"Lagi galau dia," celetuk Doni sok tau.

"Galau kenapa?" tanya Hanif dan Arnold penasaran.

Doni terkekeh bisa-bisanya kedua temannya percaya lebih cepat dari biasanya. "Nebak aja gue," kata Doni angkuh.

"Udahlah Gar jangan terlalu dipikirin, enjoy your life!" ujar Hanif menyemangati.

Garuda memutuskan untuk pulang saja tanpa mendengar panggilan dari Hanif, Doni ataupun Arnold yang terus saja berbicara.

"Tuh orang kenapa dah datang-datang mukanya kayak orang sakit gigi?" heran Doni tidak mengerti.

"Giginya belum dicabut kali," timpal Hanif.

"Atau giginya ompong tinggal dua jadi si Garuda gak berani ngomong sama kita-kita," tambah Arnold makin ngaco.

"Yakin lo?" tanya Doni masa iya Garuda giginya tinggal dua bukannya Garuda masih muda dari segi usia.

"Iya yakin coba lo bayangin," sahut Arnold.

"Nggak kebayang gue mending lanjut makan ajalah." Doni akhirnya menyerah. "Ingat bayar bro!" lanjut Doni menepuk kedua bahu Arnold dan Hanif bergantian.

Hanif dan Arnold mendengkus sebal tapi tetap lanjut makan.

----
Garuda sudah tiba di sekolah lebih pagi dan langsung pergi ke kelasnya. Hari ini ia absen latihan voli dulu karena kepalanya masih sakit dan juga belum tahu bagaimana hasil pertandingan kemarin dari mulut teman-temannya. Mau tanya kemarin malam malah ada sebuah insiden yang membuatnya hilang mood.

Kertas Cinta [OPEN PRE-ORDER]Kde žijí příběhy. Začni objevovat