Prolog

20.4K 1.6K 90
                                    

"Kesalahanku adalah, tidak peka."








_____♡♡♡♡______

"Aku boleh tanya?" Aldi menatapku dalam, kedua sudut bibirnya sedikit terangkat. Hingga senyum magnet itu terlihat tak jelas.

Aku hanya mengangguk menyetujuinya.

"Apa yang akan kamu lakukan, jika ada seseorang yang akan mengungkapkan perasaanya sama kamu?"

"Ha? Maksudnya gimana, kok jadi nanya yang kayak gitu. Fokus sekolah dulu," ucapku menoyor jidatnya sembari terkekeh.

Aldi langsung cemberut, mengusap jidatnya dengan sedikit kasar. Beberapa detik kemudian ia membalas menoyor jidatku. Membuat kepalaku hampir terantuk di dinding.

"Aldi! Jahat banget, padahal aku noyornya gak kasar banget. Dasar!" ketusku sembari memukul tangannya kesal.

"Habisnya, aku ngomongnya ke mana, kamu ngomongnya ke mana juga," balasnya mengacak rambutku hingga berantakan.

"Aldi! Ih, berantakan nih," rengekku, memanyunkan bibir.

Ia malah tertawa lebar sampai matanya tertutup. Aku ikut tertawa, merasakan kebahagiaan malam ini. Setidaknya Aldi bisa melupakan rasa sakitnya itu untuk saat ini.

Suasana kembali hening.

Aku dan Aldi asing-masing fokus langit. Sesekali mengarahkan telunjuk pada bintang. Hingga saat itu bintang jatuh langsung membuat mataku berbinar.

"Ayo, buat permohonan!" ucapku antusias.

"Untuk apa? Kita kan punya Allah, gak perlu bikin permohonan sama bintang," tolaknya.

Sontak saja aku merunggut kesal. Dia tidak asyik, padahal kan tidak ada salahnya membuat permohonan. Aldi terlalu serius menanggapi setiap perilaku.

"Marah?" Aldi menelengkan kepalanya ke depanku. Namun segera kupalingkan wajahku ke sisi lain. "Ya udah, ayo buat permohonan."

"Telat," ketusku.

Seketika Aldi langsung mencubit pipiku gemas, menariknya seperti karet yang elastis membuatku merasa kesakitan bukan main. "ALDI!" Tanpa banyak kata lagi kubalas perbuatannya dengan memukul-mukul tangannya agar menyingkir dari pipiku. "Itu sakit, Aldi. Lepasin!"

"Habisnya, kalau marah gemes banget. Kaya roti bakpau, makin lama makin gembul," ucapnya sembari menahan tawa.

_____♡♡♡♡_____
Anisa Mustika Putri.

Jemput Aku, Tuhan [OPEN PO]Where stories live. Discover now