36

2.6K 83 0
                                    

🍁

Arthur menarik tubuh Callie, membawa nya pada pangkuan nya.

Segera Arthur menarik tuas kursi, sehingga kursi itu bergerak mundur memberi banyak ruang bagi mereka.

Tangan Arthur meremas bokong padat Callie membuat desahan keluar dari bibir penuh nya.

Arthur menggerakkan bokong Callie sehingga menekan kekerasan nya dan bergerak maju mundur.
Mengantarkan sengatan pada titik ereksi nya.

So.. before you go...
Suara ponsel Callie mengagetkan mereka.

"Sial." Umpat Callie.

Dia menarik ponselnya cepat, nama Joanna ada di layar.

"Wait." Kata Callie pada Arthur yang terengah-engah.

Arthur membawa bibir nya pada leher Callie, menciumi dan menghisap nya dengan lembut.

"Haloo, Jo." Sambut Callie dengan suara terengah.

"Jadi ikut nonton gak?" Tanya Joanna.

Bibir Arthur masih sibuk menciumi leher Callie.
Membuat suara desahan Callie terdengar jelas.

"Hallo, Call. Lo lagi ngapain sih? Kok kayak mendesah gitu?"

"Ghh.. gw lagi makeout, eh workout madsudnya." Jawab Callie menahan geliat di perut nya karena cumbuan Arthur pada leher nya.

Mendengar Callie yang makin terengah, Arthur tersenyum simpul. Mata nya menatap gelap penuh nafsu ke arah Callie.

Membuat bagian bawah perut Callie semakin berdenyut.

"Workout? sejak kapan?"

"Jo, ntar gw telp lagi ya. Selesaiin dulu, tanggung." Callie cepat menutup telp nya dan melemparkan ponsel nya kesembarang arah.

Tangan Callie menangkup wajah Arthur dan membawa bibir bengkak Arthur ke dalam mulutnya.

Persetan dengan kesepakatan mereka dan ketakutan Callie pada efek samping dari sebuah ciuman.

"Gw mau lo, sekarang." Kata Callie.

Tanpa menjawab, Arthur menarik ujung baju Callie dan menyentak nya keatas tanpa membuka nya.

Jari nya menarik bra Callie turun, sehingga payudara ranum Callie mencuat keluar.

Arthur membawa bibir nya mengulum buah kembar yang montok itu, sambil jari nya membuka kancing celana hot pants Callie.

Menarik nya ke bawah, hingga bersimpuh di paha Callie.

"Shit." Kata Arthur tiba-tiba.

"Why?" Tanya Callie dengan napas terengah.

"Kondom, gw gak bawa." Arthur menutup mata nya kesal.

"Gak usah pake." Akhirnya Callie memutuskan.

"Lo gila?"

"Buang diluar, ok?" Kata Callie meski tidak yakin.

Tapi gairah sudah terlanjur memenuhi setiap tetes darah nya.
Dan Callie tidak mau melewat kan moment ini.

Tidak yakin, tapi akhirnya Arthur setuju.
Ini yang dirindukan nya 2 hari terakhir.

Apapun resiko nya, tidak akan seberat rasa kecanduan nya yang tidak terkendali pada kegiatan itu.

Callie menarik turun celana drawstring abu-abu muda milik Arthur bersamaan dengan boxer hitam nya, Membuat kekerasan Arthur mendarat indah didepan perut telanjang Callie.

"Lo yakin?" Arthur mencoba memastikan.

Tanpa menjawab Callie segera menarik kekerasan Arthur dan mengarahkan nya pada tengah dirinya yang sudah berdenyut sejak tadi.

"Mmphh.." Callie bergumam ketika ereksi Arthur mulai masuk dan mengisi penuh dirinya.

"Fuck!" Runtuk Arthur.

"Enak?" Tanya Callie dalam desahan.

Entah kenapa Callie ingin tau, apa yang Arthur rasa kan tentang dirinya tanpa karet pengaman.

"Much better." Arthur berucap.

Callie tersenyum bangga.
Beberapa detik, Callie mulai bergerak, pelan tapi kuat.
membuat paha Arthur mengejang, tangan nya menarik punggung Callie.

Arthur mendekap erat tubuh Callie, sementara Callie masih sibuk bergerak maju mundur mengisi dirinya dengan kekerasan Arthur.

"Gw mau keluar." Ucap Arthur beberapa saat.

Dan Arthur menarik dirinya dari tubuh Callie, menumpahkan cairan nya diatas paha nya sendiri.

-TH-

LUSTWhere stories live. Discover now