37

2.6K 75 1
                                    

🍁

"Gw balik." Ucap Callie sekali lagi sebelum meninggalkan Arthur di depan rumah kost nya.

Arthur hanya tersenyum simpul dan mengangguk.

Callie mengambil ponsel nya dan segera menghubungi Joanna.
Pada dering pertama.

"Ya, Call?"

"Kalian dimana?"

"Udah di CP. Lo dimana?"

"Baru selesai mandi." Callie berbohong.

"Buruan gih. Film nya jam 5."

"Ok-ok. Sejam lagi gw sampe." Callie menutup telp nya dan segera kembali ke kost'an untuk mandi dan bersiap-siap.

🍁🍁

Jam sudah menunjukkan pukul 4.50 saat Callie sampai di mall Central Park.

"Untung gak telat, kalo gak habis gw di omelin Joanna." Ucap Callie pada dirinya sendiri.

"Call.." Joanna melambai dari depan pintu teater.

"Sorry-sorry. Macet tadi." Kata Callie.

"Gak papa, masi 10 menit. Lo gak pesen snack?"

"Eh iya. Bentar gw beli dulu. Lo pada mau nitip apa?"

"Gak, kita udah beli." Jawab Trixie.

"Ok, wait ya." Callie cepat kearah premier Lounge dan memesan beberapa makanan.

Dia lupa sejak pagi tadi dia belum makan apapun untuk mengisi perutnya.

Drtt..drrt.. hp Callie bergetar.

"1 new whatapp"

Art : Gw mau lo, sekarang.

Callie🖤 : Getting addicted?

Art : Sejam lagi gw sampe.

Callie🖤 : Gw lagi hangout sama anak-anak.

Art : Anytime, anywhere?

Meskipun sedikit menyesal dengan rules anytime anywhere, tapi Callie tidak mau memikirkan nya.

Karena dia juga butuh peraturan itu jika saja tiba-tiba dia pengen.
Hanya saja yang mengagetkan Callie, Arthur lebih maniac dari pada dirinya.

Callie🖤 : Ntar malem. Ok?

Art : Ya.

Callie tersenyum simpul menatap chat nya bersama Arthur.

🍂
Last night

Semalaman Arthur hanya membolak balik tubuhnya.
Tengah diri nya yang sedari tadi mengetat membuat dia tidak bisa tidur.

Kali ini tidak akan berhasil. Kalo malam sebelum nya dia bisa meredakan gairahnya dengan tidur.
Tidak berhasil kali ini.

Sial!

Terbesit dalam benak Arthur untuk memuaskan dirinya sendiri, tapi dia mengurungkan niat nya.

Selain bukan sesuatu yang biasa dia lakukan, seperti nya lebih baik melampiaskan nya pada seseorang.

Callie.

Jelas gadis itu.
Tidak pernah terlintas dibenak Arthur sejak pertama dia melepaskan keperjakaan nya menginginkan gadis lain untuk mengosongkan gairahnya selain Callie, gadis bermata biru terang dengan bibir penuh itu.

Meski sesuatu menggelitik ruang didalam hati Arthur.
Arthur menampiknya.

Pikirnya Itu pasti hanya perasaanya saja, karena ruangan itu tidak pernah terisi apapun atau siapapun.

Jadi mungkin saja itu hanya efek dari gairah yang baru-baru ini bangkit dan menguasai dirinya.

Sex tanpa ikatan dan perasaan jelas pilihan terbaik, karena hanya itu yang gadis itu butuhkan.

Dan tentu juga Arthur inginkan.
Ya. Ini yang dia inginkan.
Untuk Sekarang ini.

🍁🍁🍁

Arthur menatap layar ponsel nya, berkali-kali mata nya memandangi foto profil gadis itu, Callie.

Sampai foto itu berganti kedipan menandakan panggilan masuk.

"Mom"

"Hai, mom."

"Hai, Art. What are you doing?"

"Nothing, just sit on my bed. What'up mom?"

"Nothing. Just miss you."

"Miss you too mom."

"Art, mommy denger kamu gak tidur di rumah kita. Still stay at boarding house?"

"Yes."

"Why?"

"More comfortable and near campus i guess."

"Oh. Oke Art. What ever you want. Just take care of yourself okay?"

"I do mom. Just believe me."

"So, kapan kamu libur kuliah? Mommy and dad sudah kangen banget sama kamu."

"Masih belum tau sih mom, nanti Arthur kabarin ya mom."

"Ok-ok. Ya udah. Mom mau siapin makan malam dulu untuk dad sebelum dia pulang kantor. Nanti mommy telp lagi ya, Art."

"Ok mom. Love u."

"Love u son." Arthur menutup telp.

-TH-

LUSTWhere stories live. Discover now