57

2.2K 91 2
                                    

🍁

"Apa gw samperin aja ya ke kost nya?" Batin Callie coba mencari cara agar bisa memperjelas urusan nya dengan Arthur.

"Eh. Gak, gak deh. Gengsi lah. Ngapain gw nyamperin kesana." Ujar Callie lagi pada diri nya.

Disituasi ini Callie terlihat seperti seorang yang memiliki 2 kepribadian.

Yang mana 1 sisi dia ingin cuek saja dan menganggap semua yang terjadi antara dia dan Arthur hanya remahan rengginang.
Gak penting.
Callie hanya tinggal mencari cowok lain untuk menggantikan posisi Arthur.

Dan 1 sisi gila nya, ingin mendatangi Arthur entah untuk memperjelas salah siapa sampai kesepakatan mereka batal, atau hanya untuk bertengkar dengan cowok angkuh itu.

Dan akhirnya, sisi gila nya yang memimpin raga Callie kali ini.

Pengkhianat!

Callie mengambil ponsel nya dan mengirimi Arthur pesan yang pasti akan dia balas.

Callie🖤 : Gw ke tempat lo sekarang.

Dan Callie menekan tombol "send", sambil berharap cara ini bisa berhasil.

5 menit berlalu, akhirnya Arthur membaca pesan itu.
10 menit berlalu tapi tetap tidak ada tanda-tanda Arthur akan membalas pesan itu.

Callie sedikit menyesal melakukan hal senekat itu, andai saja bisa diulang Callie tidak akan melakukan hal itu.

Callie mengetuk-ngetuk ponsel nya dengan gelisah.
Harga diri nya sedang di pertaruhkan sekarang.

Setelah hari ini tentu dia tidak akan punya muka untuk bertemu dengan cowok sialan itu.

Drrt.. drrttt..

Ponsel Callie bergetar, cepat Callie membuka ponselnya.
Berharap pesan itu dari Arthur.

J🖕🏻 : Aku akan berkunjung lagi ke indonesia next month.
Aku harap kita bisa bertemu.

Callie menutup pesan itu dan tanpa pikir panjang segera memblock nomor Jace.
Kemudian Callie melemparkan ponsel nya kesembarang tempat.

Beberapa saat Callie hanya terdiam, dia hanya menatap kosong pada sisi ruangan kamar nya.

Tok.. tok...

Suara ketukan dipintu mengejutkan nya.

"Siapa?" Tanya Callie dari dalam kamar.

Tok.. tok..

Lagi suara pintu diketuk.

"Ya. Ya.. coming."

Callie membuka pintu kamar nya, berencana hanya mengintip untuk melihat siapa dibalik pintu itu.

Karena dia merasa sedang tidak menunggu seseorang dan tidak sedang memesan makanan via online.

Jadi Seseorang dibalik pintu itu pasti seseorang yang tidak dia harapkan kedatangan nya.

Baru sedikit pintu itu terbuka, tanpa Callie sempat melihat, seseorang dibalik pintu mendorong pintu membuat Callie terdorong mundur.

Callie berencana berteriak, karena dia yakin orang itu pasti ingin berbuat yang tidak-tidak pada nya.

Sampai tubuh orang itu menarik tubuh Callie dan menabrakan bibir nya ke bibir Callie.

Menelan suara Callie yang hampir berteriak.

Bibir ini..

Arthur!

Callie ingin mendorong cowok itu dan memaki nya karena tidak menggubris pesan nya, atau memaki nya karena seenak nya saja datang dan langsung mencium nya.

Dan yang paling penting Bukan nya kesepakatan mereka sudah berakhir.
Cowok itu tidak bisa seenak nya saja menyentuh Callie.

Tapi, pada kenyataan nya.
Tubuh Callie mengkhianati nya.

Selalu.

Tangan nya bergerak melepaskan kaos hitam yang membungkus tubuh berotot Arthur.

Dan tangan nya kemudian mencari-cari kancing celana Jeans abu cowok itu.

Melepaskan nya, dan mendorong celana itu sampai ke bawah.
Arthur membantu melepaskan celana itu dengan kedua kaki nya.

Arthur membawa tubuh Callie yang masih menggunakan sweater crop dan celana legging ketat nya ke atas ranjang.

Tangan nya menyingkap sweater Callie dan mendapati gadis itu tidak menggunakan bra.

Sejenak Arthur melepaskan bibir mereka dan memandang penuh tanya pada Callie.

"Biar gak ribet. Lagian cuma sendirian di kost." Callie seperti menangkap kebingungan pada wajah Arthur dan segera menjelaskan.

Arthur menyunggikan bibirnya.
Menatap genit.
Membuat Callie menarik wajah Arthur membawa bibir mereka kembali beradu.

-TH-

LUSTWhere stories live. Discover now