61

2.2K 92 0
                                    

🍁

Jam sudah menunjukkan pukul 5 saat Arthur dan Callie sedang menyantap makanan mereka.

Callie memperhatikan gerakan Arthur yang makan dengan lahap.
Cowok itu terlihat menggemaskan. Dan normal.
Iya normal, tenang, tidak jutek dan dingin.

"Apa?" Tanya Arthur tiba-tiba.

"Gak." Jawab Callie lalu segera mengalihkan pandangan nya.

"Pengen?"

"Iya. Pengen nonjok." Kata Callie dengan bibir manyun.

Arthur hanya tersenyum simpul.
Oh. Callie suka Arthur yang ini.

Yang tersenyum, yang bisa ngomong lebih dari 3 kata dan tentu dengan kata-kata normal.
Bukan kata-kata makian, bernada dingin.

Eh, suka?! Callie suka Arthur.
Meski pun Dalam hati kecil Callie dia mulai menyadari hal itu, Callie tidak akan pernah mengakui nya.

Belum tentu Arthur merasakan hal yang sama kan?
Kalau nanti Arthur menolak dan ninggalin dia karena hal itu?
Membayangkan nya saja membuat Callie merasa mual.

Lebih baik dalam keadaan ini. Saling menguntungkan tanpa ada yang tersakiti.

"Mikir apa?" Tanya Arthur melihat wajah Callie yang terdiam seperti memikirkan sesuatu.

"Gak ada."

"Bad liar."

"Enak aja!"

"So?"

"Gak. Gw cuma lagi mikir, tangan lo kenapa? Kok sampe hancur gitu?" Callie coba berbohong.

"Oh ini. Kejedot."

"Bad liar." Callie balas mengejek.
"Beneran, itu kenapa? Berantem?" Tanya Callie kali ini dengan nada serius.

"Gak. Ngapain berantem."

"Ya gak tau. Makanya gw nanya."

"Umm." Jawab Arthur.

"Art. Lo gak berantem kan? Atau abis mukulin orang?"

"Mukulin orang? Gak. Gw gak mukulin orang sembarangan kecuali kalo orang itu kasih gw alesan buat mukul dia."

"Terus?? Ini kenapa??" Tanya Callie dengan penuh penekanan di setiap katanya seraya menunjuk buku jari Arthur.

"Mukul sesuatu yang gak penting." Akhirnya Arthur berkata jujur.

"Sesuatu yang gak penting? Orang apa benda?"

"Benda."

"Kenapa?" Lagi tanya Callie.

"Lo emang selalu banyak tanya ya?" Arthur akhirnya mulai kesal.

"Ini namanya ngobrol, Art. Bukan banyak tanya."

Arthur menghela napas.

"Jadi, kenapa?" Lagi tanya Callie yang masih menuntut penjelasan.

"Karena gw mau."

"Alasan lo itu Gak makesense."

"Jadi lo mau nya gw jawab apa, Callie..?!" Arthur benar-benar-benar kesal sekarang.

Callie tersenyum mendengar Arthur menyebutkan nama nya meski dengan penekanan.

"Ya udah deh kalo lo gak mau bilang. Kita nonton yok abis ini." Ajak Callie.

Arthur memutar mata nya, memutar mata juga menjadi salah satu hobby baru Arthur jika bersama Callie.

"Ya." Jawab Arthur singkat.

🍁🍁

Tiga minggu sudah berlalu sejak hari panas dan panjang itu, hubungan Callie dan Arthur berjalan sesuai kesepakatan.

Hampir setiap hari mereka menghabiskan waktu bersama, desahan dan rintihan menjadi rutinitas yang mereka lakukan jika sedang tidak hangout bersama genk mereka yang sekarang sudah menjadi satu genk atau saat Callie sedang kedatangan tamu bulanan.

Kira-kira si Art sama Callie bakal adem ayem aja apa bakal ada masalah lagi ya?😉

-TH-

LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang