65

2.1K 86 3
                                    

🍁

Tanpa aba-aba Arthur meletakan benda itu di atas klitoris Callie.
Benda berbentuk butterfly, Berbahan karet. Seketika membuat tubuh Callie menggeliat.

Setiap getaran yang diberikan alat itu pada titik sensitive nya yang sudah bengkak dan berdenyut, menimbulkan sengatan aneh tapi nikmat.

Tidak butuh waktu lama, hingga tubuh Callie mengejang.
Dan Arthur segera mengisi tengah tubuh Callie dengan miliknya.
Menyentak nya keras dan dalam.

"Arghh.. Art! Aahhh..hhh..." desahan Callie terdengar seperti jeritan, jeritan penuh kenikmatan.

Sampai Callie akhirnya bertemu pelepasan nya, pelepasan ternikmat yang pernah dia rasakan.

Arthur masih bergerak keluar dan masuk menghentak pinggang nya dengan irama yang semakin cepat.

Tangan nya memintal ujung payudara ranum Callie, sesekali membawa alat berbentuk kupu-kupu tadi untuk menyenangkan puncak sensitive itu.

Lagi.

Callie merintih nikmat.
Seperti tidak cukup dengan satu kali pelepasan.
Sampai akhirnya, Arthur dan Callie sampai pada kelegaan itu bersama-sama.

Sepasang insan yang terbuai gairah beberapa kali mengulang kenikmatan yang membuat tubuh mereka bergetar dan terkulai lemah.

"Enjoy it?" Tanya Arthur sesaat setelah detak jantungnya kembali normal.

"Ummm.." jawab Callie mengangguk setengah tesipu.
"Kok bisa tiba-tiba bawa gituan?" Tanya Callie.

"Gift?"

"Gift?" Ulang Callie.

"Buat nemenin lo ntar di sana."

"What? Gw jujur belom mikir kesana, bisa ya lo mikir kesana." Callie menggeleng sambil terkekeh.

"Your welcome." Jawab Arthur tanpa memperdulikan perkataan Callie.

"Iya.iya. Thankyou......." ucap Callie akhirnya.

"Lo bilang gak mau main sama diri sendiri kan? Anggap aja ini jari gw.." jawab Arthur.

"What?! Jadi gw sambil bayangin lo gitu madsudnya?"

"Terserah. Kan imaginasi gak masuk dalam rules kesepakatan. Bebas.." jawab Arthur santai.

Meskipun yang dikatakan Cowok itu benar, masing-masing mereka bebas berimajinasi having sex sama siapa aja, tapi belum pernah terlintas di benak Callie sejak menjalin kesepakatan dengan Arthur membayangkan pria lain yang bercinta dengan nya.

Apa Arthur pernah bayangin cewek lain saat bersama Callie?
Tiba-tiba saja pertanyaan itu muncul di benak Callie.

"Jadi, lo ntar pake apa kalo pengen?"
Dan ini salah satu hal yang membuat Callie sedikit terganggu dan juga penasaran.

"Masih belom mikir sih. Ntar deh gw pikir."

"Lo belom mikir untuk lo, tapi dah mikirin ini?" Tanya Callie sambil menunjuk alat berbentuk kupu-kupu pink tadi.

Arthur hanya mengangkat pundak nya, cuek seperti biasa.

"Apa gw beliin lo alat bantu juga ya?" Tanya Callie sambil mengetuk-ngetuk pelipisnya.

"Gak usah."

"Kenapa?"

"Gak papa."

"Loh. Ntar lo pengen, terus gw gak ada. Gimana? Awas ya lo, sampe affair. Gw blacklist." Nada Callie terdengar lebih seperti gadis yang possesive ke pacar nya dari pada ancaman pada seorang partner.

"Ntar gw atur. Gampang."

"Gampang? Gw penasaran apa yang lo pikirin. Gimana cara nya coba?" Tanya Callie menuntut.

"Gw punya sesuatu lagi." Kata Arthur seperti biasa tidak menggubris perkataan Callie.
Dan membuat Callie semakin kesal.

Arthur bergerak ke samping tempat tidur, dan mengambil sesuatu dari dalam tas ransel nya.

"Nih.." kata Arthur sambil menyerahkan sebungkus almunium foil, dan sebuah alat yang Callie itu bernama dildo.

"Wow. Lo kayak toko sex berjalan." Callie sedikit terkejut dengan apa yang Arthur berikan.

Hal-hal ini belum pernah terpikir dalam benak Callie.

Dia Sex Lover, tentu saja.
Namun Bermain tanpa ada lawan main, berarti tidak bermain kan?
Dan itu bukan hal yang Callie pikirkan.

"Another Gift." Ucap Arthur kemudian.

"Terus yang ini? Buat apa? Kan pake alat bantu gak bakal hamil." Tanya Callie sambil mengangkat bungkusan Foil dengan tulisan super studs di kemasan berwarna kuning itu.

"Buat sekarang." Jawab Arthur lalu bergerak hingga posisi nya sekarang di atas Callie.

"Belom capek?" Tanya Callie tidak serius.

Tentu Callie tidak serius dengan pertanyaan nya.
Karena hal itu yang begitu dia ingin kan, lagi.
Dan lagi.

"Never." Jawab Arthur singkat lalu segera mengigit bibir bawah Callie. Dan mengisapnya kuat.

1 kata..??👉🏻

-TH-

LUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang