Prologue

8.5K 154 2
                                    

🍂

Hari ini Callie hanya menghabiskan waktu nya dengan mendengar music sambil membaca ulang novel favorite nya.

"Call.. kamu gak jalan, nak? Perasaan dikamar terus tiap hari." Tanya Mom.

"Gak deh mom, lagi males." Jawab Callie lalu kembali menatap layar ponsel nya.

"Ya kamu kan juga harus ada kegiatan, Call. Masa iya dikamar terus nunggu kabar dari Jace." Mom terdengar kuatir.

"Gak papa, mom. Callie bukan nungguin kabar Jace kok. Callie cuma lagi gak mood keluar aja. Mom gak jalan?." Ucap Callie dengan senyum dipaksakan.

"Mom belum ada janji sih. Apa kita jalan yuk, nak. Gimana kalo Temenin mom makan gelato." Ajak Mom.

"Besok-besok gak papa ya mom, Callie bener-bener lagi asik sama novel ini, dikit lagi abis mom. Ya? Ya?" Callie beralasan.

"Ya udah. Janji ya, nak.." ucap mom akhirnya.

"Oke momsky.." Callie nyengir lalu kembali menatap buku yang ada di tangan nya.

Mommy hanya menghela napas panjang, lalu meninggalkan Callie dikamar nya.

Malam yang panjang, tidak ada apapun yang mau Callie lakukan selain menunggu kabar dari kekasih nya yang sekarang sedang menuntut ilmu ke luar negeri.

Ini sudah genap 1 bulan sejak kepergian cinta nya itu.
Callie berkali-kali mengirimi Jace pesan melalui email, tapi cowok itu jarang sekali membalas pesan Callie.

Jace kadang membalas pesan Callie 1 minggu setelah Callie menghubungi nya. Bahkan bisa lebih.

"Apa memang kegiatan disana sesibuk itu ya?" Callie membatin.

"Jelas, Disana pasti dia lagi sibuk menyesuaikan diri jadi mahasiswa baru." Callie meyakinkan dirinya sendiri.

Callie berusaha tetap berpikir positif, karena dia percaya pada kekasihnya itu.

Tok..tok...

Suara pintu mengalihkan lamunan Callie.

"Ya mom?" Sahut Callie dari dalam kamar.

Suara pintu dibuka.

"Call..." sapa Orang itu.

"Eh.. Mia... tumben kamu kesini? Masuk.." ucap Callie pada teman baik nya selama di bangku SMA itu.

"Kamu lagi apa? Sibuk gak?" Tanya Mia.

"Gak, cuma lagi dengarin music. Sini, duduk.." ajak Callie, menarik tangan Mia.

"Call.. kok jarang keliatan sih?" Tanya Mia.

"Lagi males aja.. kenapa?"

"Gak ada kerjaan dirumah mending ikut sama kita jalan, Call.." ucap Mia.

"Iya deh, besok-besok ya." Ujar Callie tersenyum.

"Gimana? Udah ada kabar dari Jace?" Tanya Mia akhirnya.

Callie hanya menggeleng lemah.

"Udah berapa lama gak ada kabar?" Tanya Mia lagi dengan wajah prihatin.

"8 hari.." jawab Calli.
"Mungkin sibuk kali ya, Mi.. kan mahasiswa baru biasa nya banyak kegiatan.." tambah Callie menghibur diri agar tidak terlihat menyedihkan didepan Teman dekatnya itu.

"Menurut aku sih gak. Ini kan udah satu bulan, kegiatan mahasiswa baru cuma di 2 minggu awal kan harusnya." Mia berucap.

"Madsud kamu?" Callie mengerutkan alisnya.

Mia terdiam beberapa saat, Wajah Mia terlihat ingin menyampaikan sesuatu.

"Ada apa sih, Mi? Kok kayak sembunyiin sesuatu gitu? Kamu tau Sesuatu ya?" Tanya Callie, jantung nya berdebug aneh.
Seperti ada sesuatu yang buruk akan terjadi.

Mia mengambil ponsel nya dan beberapa kali mengscroll layar ponselnya.

"Mi, ada apa? Aku udah deg-deg'an loh. Ada sesuatu yang buruk ya?" Tanya Callie.
Berharap apa yang dia pikirkan hanya perasaan nya saja.

Mia terlihat tidak yakin, tapi akhirnya menunjukkan sebuah foto.

Jantung Callie sejenak seperti berhenti berdetak, ada lubang besar yang tercipta di dada nya.

Napas Callie terasa tercekat:
Airmata tentu sudah berguguran membasahi pipi pucat Callie.

Sebuah gambar.
Disana Jace terlihat bersama seorang gadis pirang berambut panjang, seperti berada di sebuah pesta khas anak kampus.

Dan gadis itu mencium mesra Jace, seraya melingkarkan lengan nya pada leher Jace. Jace terlihat tersenyum penuh kebahagiaan di foto itu.

-TH-

LUSTWhere stories live. Discover now