T I G A

57.2K 5.4K 86
                                    

Happy reading ❤️
Typo bertebaran, harap maklum.

***

"Tuh orangnya" ucap methan malas saat melihat Hana memasuki ruang tamu, semua orang menoleh ke arah yang di tunjuk methan. Hana berjalan ke arah mereka.

"Udah sana, muak juga bunda liat dia" ucap Mita ibu Daniel. Hana hanya bisa merundukkan kepalanya.

Daniel berjalan tanpa sekata pun, ia mendahului Hana. Wanita itu ingin mengambil kopernya tapi tangan seseorang lebih dulu mengambil nya, Hana mendongak.

"Biar saya saja nona" kata seseorang yaitu bodyguard. "Ayo." lanjut bodyguard itu. Tapi Hana menoleh terlebih dahulu ke arah Methan dan juga Mita.

"Saya pamit dulu tuan, nyonya" mereka hanya berdehem malas, Hana tersenyum pasrah setelah itu ia keluar dari mension keluarga Aditama.

Kini Hana dan Daniel sudah berada di mobil, berjalan ke mansion Daniel. Tidak ada percakapan hanya hening yang menyelimuti mereka, Hana duduk dengan canggung sementara Daniel bodoamat dengan sekitar. Ini karena terpaksa saja, kalau tidak dia ogah semobil sama wanita ini.

Setelah beberapa menit menempuh jalan, akhirnya mereka sampai di mansion Daniel yang mewah. Daniel keluar dari perut mobil setelah bodyguard nya membuka pintu mobil miliknya. Hana juga keluar berjalan masuk ke mension saat melihat Daniel meninggalkan nya.
Daniel berhenti di ruang tamu, otomatis Hana juga berhenti.

"Lo tidur di kamar tamu yang ada di lantai bawah, gue gak sudi satu kamar sama lo" ujar Daniel dingin tanpa melihat Hana. Tanpa menunggu jawaban Hana, Daniel berjalan ke kamarnya yang berada di lantai 2. Hana hanya menghela nafas pasrah dan tersenyum miris.

"Nona muda, mari saya tunjukkan kamar anda" ucap seseorang lembut ia adalah asisten di mansion daniel, Hana menoleh ke belakang ia melihat wanita paru baya yang membawa kopernya.

"Eh i-iya" balas Hana kikuk, wanita itu berjalan mendahului Hana ke kamar tamu. Sampainya di kamar, wanita itu membuka pintu dan meletakkan koper di dekat lemari pakaian.

"Mau saya bantu masukin pakaian ke lemari nona?" tanya wanita itu, Hana menggeleng.

"Tidak usah bik, saya bisa sendiri" wanita itu mengangguk sambil tersenyum.

"Kalau gitu saya permisi dulu nona muda"

"Bik" baru satu langkah, wanita itu berbalik saat Hana memanggilnya.

"Iya nona ada yang anda butuhkan?"

"Bibi kenapa baik sekali, bibi tidak membenciku?" tanya Hana pelan tapi pasti bisa di dengar oleh wanita itu. Wanita itu mendekat ke Hana.

"Tidak Nona, saya bahkan tidak percaya kalau anda membuat nona Siska koma" wanita itu tersenyum, mau tak mau Hana juga ikut tersenyum. Hana memeluk wanita itu dan menangis, wanita itu mengelus punggung Hana dengan sayang.

Setelah acara menangis dan berpelukan, Hana mengambil baju di kopernya, setelah ketemu ia berjalan ke kamar mandi berniat untuk mandi. Tak sampai 10 menit kini wanita itu keluar dari kamar mandi dengan menggunakan baju tidur lengan panjang dan celana tidur panjang.

Sebelum tidur wanita itu memasukkan baju dari koper ke lemari, sesudah itu Hana berjalan ke ranjang menarik selimut dan menutup mata masuk ke alam mimpi setelah berdoa.

***

Malam berganti pagi, seorang wanita membuka matanya saat cahaya masuk dari celah jendela kamar. Wanita itu duduk diam sambil mengumpulkan nyawanya, lalu menyibakkan selimutnya turun dari ranjang, ia mengambil handuk, saat hendak melangkah ke kamar mandi, tiba-tiba pintu kamar di ketuk. Wanita itu berbalik menuju pintu dan membukanya.

"Ada apa bik?"  tanya Hana to the point.

"Nona Hana, ayo makan" ujar wanita itu.

"Iya, tapi Hana mau mandi dulu ya bik"

"Oke, ya sudah saya permisi dulu non" Hana mengangguk, wanita itu berlalu dari kamar Hana. Hana menutup pintu dan kembali berjalan ke kamar mandi. Tak sampai 10 menit wanita itu keluar dan berjalan ke lemari untuk mengambil baju santai

Setelah selesai Hana keluar dari kamar berjalan menuju dapur, terlihat disana seluruh asisten sekitar 5 orang sedang menyiapkan sarapan.

"Pagi semua" sapa Hana ramah saat duduk di depan wanita itu yang sedang menyiapkan minum. Semua maid yang mendengar sapaan itu mendongak melihat Hana dan menyapa balik wanita itu.

"Pagi juga nona muda" sapa balik semua maid sambil tersenyum, Hana juga tersenyum.

"btw nama kalian siapa? biar akrab manggilnya" tanya Hana.

"Nama saya Ira nona, ini Jea sama Ani. Kalau yang lagi masak Itu April sama Zenan" Hana mengangguk.

"Kalian panggil saya Hana aja ya"

"Duh, kita gak enak non" kata Ani yang lagi menyusun letak makanan.

"Ya udah gapapa" semua maid tersenyum dan kembali sengan kegiatan nya.

Hana mengambil nasi, tapi sebelum itu suara seseorang menghentikan kegiatan nya.

"Ngapain lo disini" tanya seseorang dingin, Hana menoleh ke sumber suara.

"Mau makan sama kamu" balas Hana, Daniel tertawa remeh ia berjalan ke hadapan wanita itu, kemudian menjambak rambut Hana sehingga Hana berdiri menengadahkan wajahnya.

"Gue gak sudi makan berdua sama hama kecil seperti lo" Daniel berucap dingin lalu menghempaskan Hana Ke lantai dapur. Semua orang yang ada di dapur terkejut, terlebih Hana. Lalu Daniel beranjak pergi dari dapur.

"Tuan, ngak mau makan dulu?" tanya wanita paru baya bernama Ira, Daniel menghentikan langkah nya.

"Gak nafsu lagi" balas singkat Daniel dengan dingin tanpa menoleh ke wanita itu dan kembali berjalan keluar mension mewah nya. Seluruh maid masih terkejut dengan adengan tadi, wanita paru baya itu membantu Hana berdiri.

"Nona maaf, Ini semua salah saya jika saya tidak menyuruh anda ke dapur dan saya membawa makanan ke kamar anda, pasti ini gak akan terjadi" ujar Ira dengan wajah bersalah sambil memapah Hana Kembali duduk di Kursi.

"Tidak apa-apa bik, jangan merasa bersalah seperti itu" Hana berucap sambil tersenyum.

"Nona hana gapapa? ada yang luka?"

"Tidak ada bik"

"Saya ambilkan nasi ya"

"Tidak us-"

"Gapapa non, nona harus makan oke" potong Ira, Hana mengangguk pasrah. Setelah wanita itu mengambil nasi dan lauk pauk, Hana memakannya. Setelah Makan Hana berniat mencuci piring, tapi tangannya lebih dulu di cekal.

"Biar saya saja Non" ucap Ira

"Gak bik, bibik  duduk aja" tolak Hana.

"Tapi non-"

"Bik" potong Hana menatap Ira, Ira menghela nafas pasrah dan mengangguk sebelum ia pergi untuk membersihkan mension. Hana kembali mencuci piring, setelah sudah ia berjalan ke kamarnya.

"Kepala ku sakit sekali" lirih wanita itu sebelum menutup mata kepalanya terasa sakit atas jambakkan Daniel.

----

Tbc.

Jangan lupa Vote Dan Komen. Gratis Kok hehe..

Terimakasih Sudah Membaca, Vote, dan Komen.
Assalamualaikum.

Salam manis.
Amelia Khoirunnisa

BROKEN HEART [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang