S E M B I L A N

43K 3.7K 347
                                    

Happy reading ❤️
Kalo ada kesalahan atau Typo, Harap Beritahu di Kolom komentar ya.

***

Seorang pria melangkah memasuki rumah sakit, banyak yang memberi hormat, tapi pria ini tidak menghiraukannya. Ia terus melangkah ke kamar VIP tunangannya. Sampainya di kamar itu, dua bodyguard menunduk hormat kepada tuannya yang berdiri didepan mereka.

"Apa semuanya baik-baik saja?" pria bertanya dingin, dua anak buahnya mendongak.

"Selama ini baik tuan Daniel, tapi nona Siska belum siuman" balas salah satu bodyguard nya. Daniel hanya mengangguk. Ia memegang kenop pintu, lalu masuk ke kamar itu, ia tersenyum miris melihat kekasihnya terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan alat bantu.

Ia menutup pintu dan mendekat, lalu ia duduk di kursi yang memang disediakan di dekat ranjang kekasihnya. Daniel memegang tangan Siska yang tidak tertancap infus.

"Ayo bangun, aku rindu kamu" lirih Daniel air matanya mengalir tanpa aba-aba. "Sudah satu bulan lebih kamu ngak bangun, kamu ngak rindu sama calon suamimu?" lanjutnya, tidak ada yang menjawab, hanya suara alat mendeteksi jantung yang berbunyi.

"Kamu dengar Ini baik-baik Siska, walau kamu ngak jawab, tapi aku Mau mengatakan isi hatiku"  pria itu mengecup punggung tangga Siska sebelum memulai curhatan nya.

"Hari demi hari aku lewati dengan menahan rindu ini, aku terus berdoa agar kamu bangun. Menangis karena mu, maaf aku tidak bisa menjagamu hiks... Andai aku bisa menukar, aku ingin yang terbaring di ranjang ini aku bukan kamu. Kamu perempuan yang aku cintai setelah bunda. Kumohon bangun sayang hiks.." ujar Daniel panjang lebar dan terisak keras.

"Aku sudah membalas dendam ke dia, tapi belum sepenuhnya, tapi aku berjanji akan membuat dia lebih menderita"

"Kamu tau, tadi dia bilang, gadis kecil yang waktu membantuku dari orang-orang yang membullyku itu dia. Padahal itu kamu, aku sangat marah ketika itu"

Setelah mengatakan seperti itu, pria yang di kenal dingin, datar dan ketegasan nya menangis keras sambil menggenggam tangan Siska lebih erat sesekali menciumnya.

***

Ditempat lain, seorang wanita tengah memasak. Padahal maid menyuruhnya duduk santai saja di sofa, tapi ia keras kepala.

"Nona yakin mau masak untuk tuan Daniel, nanti tuan Daniel menyakiti nona lagi" ucap Jea dengan hati-hati, wanita itu menoleh ke Jea, lalu tersenyum.

"Kalian jangan bilang ke Daniel kalau aku yang masak, bilang saja kamu atau siapa yang masak gitu, bisa kan?" tanya Hana, Jea ikut tersenyum.

"Bisa nona, serahkan pada kami. Sini non biar saya saja motong ayam nya"Jea mengambil ayam dan mulai memotong nya. Setelah acara memasaknya selesai, ia menaruh ayam kecap yang dia buat ke meja Makan.

"Jea, April aku ke kamar dulu ya, kalau ada Daniel suruh makan oke" ucap Hana ke dua maid itu. Jea dan April yang tadinya mencuci piring seketika berhenti, lalu menatap Hana.

"Nona ngak mau makan dulu?" tanya April.

"Nanti saja, sudah tuan kalian makan" Jea dan April mengangguk. "Baik non" ucap mereka serempak. Hana tersenyum dan berjalan ke kamarnya.

Tak lama kemudian gadis itu mendengar suara suaminya baru pulang.

"Tuan mau mandi dulu atau makan dulu?" Bersuara Ira dari dapur.

"makan saja dulu bik, saya laper"  balas daniel. Hana mengintip dari pintu, memang kamarnya agak berdekatan dengan dapur.

Dilihatnya Daniel makan ayam kecapnya dengan begitu lahap, tanpa bertanya siapa yang memasaknya. 10 menit kemudian, Daniel selesai makan, ia berdiri dari duduknya dan berjalan ke lantai dua yaitu ke kamarnya. Hana buru-buru menutup pintu. Saat mendengar pintu kamar Daniel rertutup, lantas gadis itu Keluar dari kamarnya dan bernafas lega. Ia berjalan ke meja makan.

BROKEN HEART [END]Where stories live. Discover now