T I G A P U L U H (END)

100K 4.3K 770
                                    

Happy reading ❤️
Kalo ada kesalahan atau typo Harap beritahu di Kolom komentar ya.
Jangan lupa vote dan komen.
***

"Pak, ke rumah sakit Aditama" ucapnya ke sopir taksi tersebut.

"Baik mba" jawab sopir. Lalu mobil itu berjalan diikuti oleh satu mobil dibelakangnya diam-diam.

Flashback*
Reyhan Pov*

Setelah Hana keluar dari cafe. Tapi gue ngerasa ada sesuatu yang menjangkal. Terlebih lagi Hana pergi ke arah kiri, sedangkan arah rumahnya arah kanan.

Gue pun ikut keluar, mengikuti Hana gue takut kalau dia kenapa-napa. Dia udah masuk ke taksi, gue pun mengikuti taksi itu.

Flashback off*
Normal Pov*

Saat sampai di rumah sakit keluarga Aditama. Hana keluar dari taksi sesudah membayar. Ia berjalan memasuki rumah sakit tersebut. Sampainya di ruangan Yonan Hana di sambut hangat oleh dokter itu.

"Dok, Hana terimakasih untuk selama ini kepada dokter karna telah menemani Hana cuci darah, telah membayar semua pengobatan Hana, telah memberi support kepada Hana walau akhirnya nanti Hana tidak selamat" ujar Hana panjang lebar merintihkan air matanya dan Yonan juga menangis mendengar penuturan wanita didepannya.

Yonan menggeleng. "Tidak usah berterima kasih, itu saya buat dengan ikhlas. Kamu harus kuat, jangan lemah" kata Yonan memeluk hana sayang. Dan dibalas oleh Hana.

BRAK

Tiba-tiba pintu ruangan dokter Yonan didobrak oleh seseorang membuat pelukan mereka terlepas.

"Reyhan" kaget Hana orang yang dobrak pintu tersebut adalah Reyhan, orang yang menemani nya beberapa menit lalu.

"Apa maksud lo bilang 'walau akhirnya nanti Hana tidak selamat', lo kenapa?" bersuara Reyhan dingin. Hana binggung mau jujur atau berbohong. Tak berbeda dari Hana, Yonan sendiri juga binggung.

"Jawab!!" bentak Reyhan membuat Hana dan Yonan kaget.

"Anu...ak-aku..." Hana mengaruk lehernya yang tidak gatal, mendadakan gugup, binggung, dan takut saat melihat tatapan tajam Reyhan.

"Jawab yang benar!"

Hana menghela nafas dulu. "Aku punya penyakit kanker darah dan gagal ginjal" cicit Hana mendudukkan kepala nya. Mata Reyhan membulat mendengar jawaban dari wanita itu.

"KENAPA GAK CERITA!!" teriak Reyhan marah.

"Ini rumah sakit jangan teriak-teriak" ucap Yonan bersuara dingin. Tapi Reyhan tidak mendengarnya.

"Maaf" satu kata yang keluar dari mulut Hana. Reyhan melangkah ke Hana.

"Lo tega...lo tega gak bilang sama gue, lo anggap gue ini apa? Teman kan? Kenapa gak cerita" kata Reyhan terdengar suaranya terasa sedih. Hana mendongak menatap Reyhan dengan air mata mengalir.

"Aku gak mau ngerepotin kamu, biar aku yang nanggung ini semua"

Reyhan menggeleng, lalu memeluk Hana erat seakan tidak mau wanita itu pergi.

"Aku akan membantumu mengobati penyakit sialan itu"

Hana menggeleng dan melepaskan pelukannya.

Hana tersenyum. "Tidak usah Rey, hari ini aku cuci darah dan gagal ginjal aku udah stadium akhir. Aku minta maaf kalo nanti aku gak selamat"

Reyhan melongo. "Gak!! Lo harus selamat!! Lo gak sayang sama gue?"

Hana tersenyum miris. "Aku sayang sama kamu, bukan sebagai teman tapi sebagai cowok, bahkan aku cinta kamu, maaf telat menyadari perasaan mu"

BROKEN HEART [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن