D U A P U L U H E M P A T

40K 2.8K 93
                                    

Happy reading ❤️
Kalo ada kesalahan atau typo Harap beritahu di Kolom komentar ya.
Jangan lupa vote dan komen.
***

Flashback on*

"Hana lama banget sih" gumam Daniel sambil memakan baksonya.

"Mungkin dia sakit perut, tunggu in aja" kata Ares cuek. Daniel mendengus.

Saat enak-enak makan, tiba-tiba seorang cewek menghampiri meja geng Daniel.

"Daniel" panggil cewek itu. Daniel menoleh malas.

"Apa?" jawab singkat Daniel.

"Itu... Hana di bully sama kak Cindy" kata cewek itu, Daniel berhenti makan, lalu menoleh ke cewek tersebut.

"Ngak usah ngadi-ngadi lo. Hana lagi ke toilet" Daniel berucap dengan dingin.

"Gue serius Niel, cepat lo ke koridor toilet" bisa Daniel denger suara itu adalah suara kekhwatiran. Entah Daniel insting dari mana mengikuti ucapan cewek itu.

Ia berlari ke koridor diikuti oleh temani di belakang. Sampainya di koridor toilet yang sepi karena ini jam istirahat.

Dan benar saja disitu ada geng Cindy yang sedang memandang perut Hana. Seketika dia marah.

"WOII BANGSAT JANGAN SENTUH ISTRI GUE SIALAN" teriak mengema Daniel. Mereka semua melihat ke arah suara itu. Teman-temannya Cindy terkejut bukan main, mereka ketakutan saat Daniel melihat mereka bengis.

"Da-daniel" cicit Hana. Daniel yang melihat hidung Hana berdarah lantas melangkah ke sana.

Flashback off*

***

Sekarang Hana telah di larikan ke rumah sakit, Daniel sedang terududuk di kursi ruang tunggu dekat UGD.

Sedangkan Hana didalam sedang di periksa oleh dokter Yonan.

Dalam UGD*

"Dokter" lirih Hana membuka perlahan matanya. Yonan yang meriksa kesehatan Hana terhenti saat mendengar suara wanita itu.

"Hana? Ada yang sakit?" tanya Yonan khawatir.

"Kepala ku pusing, aku dimana dok?" tanya Hana memegang kepalanya.

"Kamu di rumah sakit, tadi Daniel yang angkat kamu kesini. Dan hidung kamu berdarah" cicit Yonan di akhir kalimat.

Hana mengangguk. "Aku tau dok, udah hampir seminggu ini, dan kepala ku pusing banget saat hidung ku mengeluarkan darah" ungkap Hana.

"Udah seminggu? Serius?"

Hana mengangguk. "Aku kenapa ya dok?"

Yonan membuang muka, enggan menatap Hana. Karna dirinya binggung harus menjawab apa.

"Dokter kenapa diam?"

"Hmm.. Ka-kamu.."

"Aku kenapa dok? jawab, jangan dipotong-potong"

Yonan menghela nafas. "Kamu..."

"Dokter!!"

Yonan kembali menghela nafas. "Kamu terkena kangker darah" cicit Yonan matanya berkaca-kaca. Hana kaget, butiran air mata mengalir dari matanya turun ke pipi tanpa aba-aba.

"Dokter serius?" tanya Hana belum percaya.  Yonan mengulum bibirnya agar tidak terisak, lalu ia mengangguk ringan.

Seketika hana menangis, tapi tidak keras.

BROKEN HEART [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang