S E M B I L A N B E L A S

40.1K 3.1K 42
                                    

Happy reading ❤️
Kalo ada kesalahan atau typo Harap Beritahu di Kolom komentar ya.

***

Sampainya mereka di mansion, Hana dan Daniel langsung masuk ke kamar mereka.

"Kamu duluan atau aku duluan yang mandi?" tanya Daniel mengambil handuk.

"Kamu duluan aja, aku mau ke dapur dulu" balas Hana tanpa melihat Daniel yang di belakang nya, karna ia sedang bercermin menghapus make up.

"Yaudah" setelah berucap, Daniel melangkah ke kamar mandi yang di kamar mereka.

Selesai menghapus make up, wanita itu keluar dari kamar menuju dapur.

"Kalian belum tidur?" tanya Hana ketika melihat para maid masih di dapur. Salah satu dari mereka menjawab

"Belum non, masih ada sedikit pekerjaan. Bentar lagi selesai" kata Zenan memberhentikan kegiatannya mengelap meja makan. Hana hanya mengangguk.

"Kalo gitu aku tidur duluan ya" ujar Hana.

Semua maid mengangguk. "Baik non, selamat malam" ucap semua maid kompak.

Hana tersenyum. "Iya, selamat malam juga" balas Hana, lalu mulai melangkah ke kamarnya.

Clek

"Cepet benget kamu mandi" ujar Hana sambil melangkah mengambil handuk dan baju tidur.

Daniel menoleh. "Iya dong" jawab Daniel. Hana hanya menggeleng kepalanya, kemudian berjalan ke kamar mandi.

Lima menit kemudian, wanita itu keluar dari kamar mandi dengan segar. Ia hanya membilas tubuhnya dengan air tanpa sabun. Lalu mencuci muka, dan menggosok giginya.

"Ayo tidur, besok kan mau sekolah" ujar Daniel menepuk kasur yang ia tidurin. Hana melangkah ke ranjang, lalu berbaring.

Daniel memeluk pinggang Hana dengan posesifnya. Hana hanya tersenyum, mulai menutup mata setelah berdoa. Begitu pula dengan Daniel.

***

Hana POV*
Jam 05:30

Malam berganti pagi. Aku membuka mata saat ponsel ku berdering, aku mengambil ponsel ku ternyata alarm dan aku mematikannya. Aku lalu menyibakkan selimut dan menyingkirkan pelan tangan Daniel yang masih berada di perut ku tanpa membangunkannya.

Aku bangun dari ranjang mengambil ikat rambut dan mengikat terlebih dahulu sebelum keluar dari kamar menuju dapur. Sampainya di dapur sudah ada para maid.

"Pagi semua" sapa ku semangat. Semua para memberhentikan kegiatannya dan mendongak menatap Hana, lalu mereka tersenyum.

"Pagi juga non" sapa balik mereka ramah. Hana tersenyum, ia melangkah ke kulkas mengambil bahan-bahan yang mau ia masak untuk Daniel bawa ke sekolah.

"Biar kami saja non yang memasak" ujar Ani.

Aku menggeleng. "Aku mau masak spesial untuk Daniel" ucap aku sambil memotong bawang dan sosis.

"Ada yang bisa saya bantu non?" tanya Ani.

"Tidak usah, kalian bersihin saja mansion. Kan udah masak." balas aku melihat Ani sambil tersenyum. Ani hanya mengangguk.

"Kalau begitu saya permisi beresin mansion dulu ya non" ucap Ani.

"Oke" Ani pun berlalu dari dapur.

Hana pov end*

Akhirnya nasi goreng sosis spesial untuk Daniel sudah siap, Hana mengambil tuperware lalu memasukan nasi tersebut ke dalamnya.

Sesudah itu, ia menaiki tangga menuju kamarnya. Membuka pintu kamar, lalu menggeleng saat melihat Daniel masih tertidur pulas, bahkan selimut sudah berada di bawah ranjang. Mata Hana melihat jam di dinding jam 06:00. Ia melangkah ke ranjang.

"Daniel bangun, mau sekolah nanti telat" ujar Hana mengoyangkkan tubuh Daniel agar bangun, tapi Daniel tetap tidak bangun. Hana menghela nafas. Tiba-tiba ide terlintas di pikirannya.

Ia lebih mendekat ke arah Daniel, mengangkat tangannya ke atas lalu...

PAKK

"AWWW!!!"  pekik teriak Daniel, Hana menutup telinga nya saat Daniel berteriak. Daniel merasa panas di paha nya, lantas ia mengelus pahanya sambil meringis.

Daniel melihat ke arah Hana. "Hana kenapa nabok paha aku?" tanya Daniel dengan bibir maju sedikit tanda merajuk.

Hana terkekeh. "Kamu sih, aku bangunin kok ga bangun-bangun. Lihat jam berapa nanti telat ke sekolah." kata Hana sambil menunjuk jam di dinding. Mata Daniel melihat jam di dinding jam 6:05, lalu matanya melotot, kemudian ia bangun dari ranjang mengambil handuk.

"Aku duluan ya" ucap Daniel sambil berlari ke kamar mandi. Hana hanya menggelengkan kepalanya. Hana melangkah ke lemari baju mengambil seragam nya dan seragam Daniel, lalu meletakkannya di kasur. Hana kemudian membereskan buku pelajaran nya dan Daniel, sesuai dengan mata pelajaran hari ini.

Clekk

Tak sampai 10 menit daniel keluar dari kamar mandi dengan handuk terlilit di pinggang sixpack nya. Hana yang merasa Daniel sudah selesai, ia mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi.

Tiba-tiba Hana terhenti saat Daniel berdiri didepannya.

"Ada apa?" tanya Hana menatap Daniel.

Daniel menyeringai. Pria itu mendekatkan wajahnya ke wajah sang istri, lalu...

CUP

Satu kecupan di bibir Hana dari Daniel membuat wanita itu seperti ada kupu-kupu yang menyerang. Ia syok dengan apa yang barusan terjadi, matanya melotot.

Daniel tersenyum saat melihat ekspresi kaget istrinya, ia mengangkat tangannya untuk mencubit pipi Hana.

"Lucu banget sih" ungkap Daniel. Hana kembali ke alam sadar, lalu menghempaskan tangan suaminya, kemudian ia berlari kecil masuk ke kamar mandi dengan wajah memerah.

Daniel terkekeh melihat tingkah istri mungilnya. Ia mengambil seragam lalu memakainya.

Skip*

Setelah Hana dan Daniel bersiap-siap, kini sepasang suami-istri itu sedang sarapan pagi. Setelah selesai sarapan, mereka berdua berjalan keluar mansion.

"Hana" panggil Daniel heran saat Hana melewati mobil mereka. Langkah Hana terhenti dan berbalik menatap sang suami dengan tatapan bertanya.

"Kamu mau kemana?" tanya Daniel.

"Ke halte" jawab Hana.

Daniel mengangkat sebelah alisnya. "Mau ngapain?".

"Naik bus lah"

"Ngapain naik bus, bareng aja"

Hana menggeleng. "Ngak, nanti semua orang tidak suka lagi saat nanti aku keluar dari mobil kamu".

Daniel tersenyum. "Aku yang akan melindungi mu, ayo nanti telat".

Hana mengangguk dan memasuki mobil. Daniel menekan pedal gas, menyusuri jalan raya menuju ke SMA Ganesha.

----

Tbc

Jangan lupa vote dan komen ya. Kalau ngak aku mungkin tidak akan melanjutkannya lagi.

Terimakasih
Assalamualaikum.

Nanti kalo kalian vote dan Komen, aku update double.

BROKEN HEART [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang