E M P A T B E L A S

48.3K 3.9K 274
                                    

Happy reading ❤️
Kalo ada kesalahan atau Typo Harap Beritahu di Kolom komentar ya.

***

"Gak mungkin" gumam dokter Yonan membulatkan matanya.

Hana yang penasaran lantas bertanya. "Gimana hasilnya dok?"

Dokter Yonan menatap Hana dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Hasilnya..."

"Gimana dok?"

"Hasilnya... cocok" lirih dokter Yonan.

Air matanya Hana tiba-tiba mengalir tanpa aba, lalu ia tersenyum miris.

"Gapapa dok, saya ikhlas kok"

"Tapi-"

"Gapapa, cepat donorin saya dok. Nanti Daniel marah, aku ingin Siska tetap hidup agar Daniel tidak kesepian"

Dokter Yonan menelan ludah nya berat.

"Baiklah, kamu harus siapkan mental oke. Saya akan mempersiapkan alatnya"

"Baik dok"

Dokter Yonan keluar dari rungan itu, dilihat Daniel sedang duduk di kursi yang tak jauh dari sana. Daniel yang merasa pintu ruangan itu terbuka lantas ia melihat dokter Yonan yang keluar. Ia berdiri, lalu berjalan ke arah dokter itu.

"Gimana om?" tanya Daniel.

Dokter Yonan menghela nafas. "Cocok" ucap dokter Yonan datar. Daniel yang mendengar itu menunjukkan senyum miringnya.

"Tunggu apa lagi, ayo donorkan om"

"Iya iya... Om mau siapin alatnya dulu"

Tanpa menunggu jawaban Daniel, dokter itu mulai masuk kembali dan memangil suster untuk membantunya.

***

Setelah operasi, kini Hana telah di pindahkan ke ruangan VIP Siska. Sebelahan dengan Siska yang masih menutup matanya. Hana telah sadar sejak 20 menit yang lalu, ia menoleh ke arah Siska dan tersenyum pedih, tangannya memegang pelan bekas operasi di perut nya itu.

Clekk

Pintu ruangan itu dibuka, Hana melihat ke arah pintu. Di sana ada Daniel dan orang tuanya yang baru masuk. Mereka berjalan ke ranjang Siska.

Methan melihat Hana, ia merasa kasihan dengan gadis itu. Hana tersenyum ke arah Methan yang menatapnya seakan menjawab dari tatapan nya 'aku baik-baik saja'. Methan menelan ludahnya berat.

eghh

Tiba-tiba suara seseorang membuyarkan lamunan Hana dan Methan, lantas mereka melihat ke arah suara tadi. Siska terbangun dari tidurnya.

"Sayang... Kamu sudah bangun? ada yang sakit?" tanya Daniel khawatir. Hana yang melihat Siska khawatir meresa hatinya teriris. Dia begitu khawatir dengan Siska, dia begitu sayang dengan Siska, tapi selama ini dengan dirinya Daniel tidak khawatir atau pun sesayang itu dengannya.

"Aku dimana?" lirih Siska pertama yang dia lihat ialah Daniel, calon suaminya. Siska tersenyum. Daniel pun ikut tersenyum, kemudian ia memeluk Siska. Lagi-lagi hati Hana sakit melihat pemandangan seperti itu.

Mita yang melihat Hana seperti menangis, lalu ia berjalan ke ranjang Hana. Hana tidak sadar kalau Mita datang kepadanya, karna ia terlalu melihat pemandangan Daniel dan Siska berpelukan mesra.

Hingga lamunan nya tersadar saat tiba-tiba ada yang menepuk bahu kirinya pelan. Hana mendongak melihat Mita dengan tatapan takut. Mita tersenyum lembut.

BROKEN HEART [END]Where stories live. Discover now