D U A P U L U H T U J U H

51K 3.5K 821
                                    

Happy reading ❤️
Kalo ada kesalahan atau typo Harap beritahu di Kolom komentar ya.
Jangan lupa vote dan komen.
***

Ini aku... Pemilik hati yang berulang kali kau buat retak, entah itu sengaja atau tidak.
Tapi yang membuat ku kesal, kenapa penawar dari semua luka itu harus kamu? Ya kamu...
Orang yang menjadi alasan kenapa aku berulang kali jatuh dan bangkit.
-Jean Hanaya Aldepta-

"Aku punya sesuatu untuk mu, ini adalah hadiah ku untukmu" ucap Daniel.

"Benarkah? Tapi maaf aku tidak memberimu hadiah. Aku tidak kepikiran karna tadi sangat bahagia"

"Tidak apa-apa sayang, tunggu sebentar ya"

Daniel beranjak dari kursinya dan keluar Menuju mobilnya. Tak lama kemudian Daniel kembali dan duduk di tempatnya semula. Ia memberikan sesuatu ke Hana.

"Ini apa Daniel?" tanya Hana menerima amplop dari tangan Daniel.

"Buka aja"

Hana memandang amplop yang ia pegang dengan mata berbinar. Ia membuka amplop tersebut, lalu mengambil isinya.

"Da-daniel.. i-ini.. sunguh kamu beri ini un-untuk ku?" tanya Hana terbata-bata, mata berbinarnya terganti oleh mata yang berkaca-kaca.

"Aku bersungguh-sungguh sayang. Kamu suka? Ini hadiah pernikahan kita dariku"

Hati Hana terasa sakit, nafasnya seketika berhenti, ia membuka sedikit bibirnya berharap bisa membantunya bernafas.

Tiba-tiba air matanya jatuh ke pipi mulusnya.

















































































Selembar surat perceraian.

"Daniel, ini benar-benar tidak lucu. Bilang kalau kamu bercanda" lirih Hana disela-sela isak tangisannya.

Hatinya benar-benar sakit. Benarkah Daniel akan menceraikannya setelah hari-hari manis yang mereka berdua lalui?.

"Dengarkan gue wanita bodoh" Daniel berucap dingin. "Sepertinya lo benar-benar butuh penjelasan dari gue" lanjutnya.

Daniel mengsmirk. "Lo ingat, lo membuat drama dan bertingkah bodoh di depan semua orang sehingga membuat orang tuaku dan Siska percaya dengan drama mu? Cihh drama lo murahan jalang" ucap Daniel mengejek.

"Waktu itu Siska menasehati gue untuk mencintaimu dan memperlakukan lo seperti dia. Bagaimana? dramaku bagus? drama dibalas drama, sangat menarik" lanjut Daniel ia mengsmirk lebar saat melihat mata Hana berkaca-kaca.

"Da-daniel..."

"Dan juga Siska mengatakan bahwa bukan lo yang menyetir. Tapi apa gue percaya? Tidak akan pernah percaya kalau belum ada bukti"

"DANIEL AKU BENAR TIDAK MENYETIR"

"DIAM LO SIALAN"

PLAK

"Tamparan terakhir dariku sayang, akhirnya lo bebas ya kan" Daniel berdiri dari duduknya. "Jangan pernah lagi lo nampakin wajah menjijikan lo di hadapan gue, gue ngak segan-segan membunuh lo" Daniel tersenyum remeh ke Hana.

Untuk kesekian kalinya..
hatiku kembali di retak kan:)

Daniel tersenyum lebar kala melihat sosok lelaki yang tidak jauh dari mereka sambil menatap Daniel tajam, tapi Daniel tidak takut. Ia melangkah ke arah orang itu, lalu mengulurkan tangannya. Lelaki itu memberi kunci mobilnya ke Daniel dengan terpaksa.

"Bawa dia" ujar Daniel sebelum melangkah ke luar restoran.

Lelaki itu menghela nafas kasar, lalu ia mendekati Hana yang menangis menundukkan kepalanya.

"Hana... " panggil lelaki itu lembut.

Hana berdiam diri sebentar, ia kenal dengan suara ini. Lalu ia mengangkat kepalanya, matanya kembali berkaca-kaca saat melihat sosok lelaki yang ia kenal di depannya dengan tatapan iba.

"Reyhan" lirih Hana, Reyhan memeluk Hana erat.

"Menangislah" ucap Reyhan. Hana menangis sejadi-jadinya di pundak Reyhan.

Hana menangis histeris tapi pelan, kemeja Reyhan basah karna air matanya. Reyhan mengelus punggung Hana agar wanita itu tenang.

Dia yang memaksa perpisahan, aku hanya mengalah..

Tak lama kemudian tangisan Hana mereda hanya isakan yang terdengar, ia tidak sanggup mengucapkan sepatah katapun. Ia mengambil surat perceraian yang sudah Daniel tanda tangani yang terjatuh di lantai.

Reyhan menuntut Hana keluar dari restoran menuju mobil Daniel. Reyhan membuka pintu untuk Hana, Hana duduk di kuris penumpang samping Reyhan.

Ia memalingkan wajahnya ke jendela pintu mobil saat Reyhan menghidupkan mesin mobil. Diperjalanan mereka diam, Hana memandang kosong ke jalanan bahkan ia menangis dalam diam, membuat Reyhan merasa sakit melihat Hana menangis seperti itu.

Pergilah, perihal luka... Biar waktu yang membiasakan ku

----
Tbc.

Jangan lupa Vote dan komen.
Next??

Terimakasih
Assalamualaikum.

BROKEN HEART [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang